Paskah 2013 dan Anak Domba Allah

Alkitab adalah buku ajaib yang tidak mungkin dikarang oleh manusia! Salah satu bukti bahwa Alkitab adalah karya Allah sendiri dan bukan hanya kumpulan tulisan manusia dapat dilihat dalam kisah Anak Domba dari awal sampai akhir isi Alkitab. Hanya Allah yang ada selama masa penulisan Alkitab. Masa penulisan Alkitab adalah 1600 tahun dari Musa sampai Rasul Yohanes. Dalam masa itu disusun 66 kitab oleh 40 penulis (nabi, raja, penyanyi, penyair, ahli Taurat, Rasul dan sejarahwan).  Pewahyuan yang begitu selaras menunjukkan bahwa di belakang tiap penulis ada Sang Penulis yang memberi inspirasi dan ilhaman melalui dorongan Roh Kudus untuk mencatat Firman Allah.

2Petrus 1:20-21, “Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.”

Akhir bulan Maret  ini, kita akan merayakan Paskah. Inti berita Paskah adalah Yesus menjadi Anak Domba Allah yang digantung di atas kayu salib untuk menjadi Juruselamat kita. Oleh karena itu, teramat sangat penting bagi kita untuk memahami topik yang ajaib ini, yang membuktikan bahwa Alkitab adalah ilhaman Allah dan bukan hanya karangan manusia. Perhatikan bagaimana tema Anak Domba berkembang dari kitab ke kitab untuk menyatakan pewahyuan ajaib.

1. Adam dan Hawa ditebus oleh darah Anak Domba – Kejadian 3

Setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka langsung sadar bahwa mereka telanjang. Mereka kehilangan kemuliaan Allah yang merupakan pakaian mereka, sehingga mereka berusaha membuat pakaian pengganti dari daun pohon ara. Ketika Allah datang dan berjalan di Taman Eden, Adam dan Hawa bersembunyi. Lalu datanglah pertanyaan pertama yang dicatat di Alkitab. Allah yang begitu rindu bersekutu dengan ciptaan-Nya, manusia. Tetapi, karena dosa hubungan itu telah putus sehingga Allah harus bertanya, “Di manakah engkau?”

Kejadian 3:7-9, “Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”

Allah sudah tahu bahwa pakaian penutup ketelanjangan buatan manusia tidak cukup untuk menutupi akibat dosa mereka, sehingga Allah harus bertindak dengan kasih karunia-Nya untuk menutupi ketelanjangan mereka.

Kejadian 3:21, “TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.”

Pada awalnya, Allah berfirman bahwa manusia akan mati ketika ia berdosa, yakni, hari ia memakan buah dari pohon yang terlarang: pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Namun manusia tidak mati pada hari itu. Mengapakah manusia tidak langsung mati pada hari itu seperti yang difirmankan oleh Tuhan? Apakah Allah tidak menepati janji-Nya? Sungguh Allah menepati janji-Nya, namun disertai dengan intervensi kasih karunia. Allah sendiri telah mengorbankan domba untuk mendapatkan kulitnya sebagai penutup atau pakaian bagi Adam dan Hawa. Seharusnya Adam dan Hawa yang mati, tetapi pada waktu domba dipersembahkan dan darahnya dicurahkan, telah terjadi penebusan sehingga daripada Adam dan Hawa yang mati, lebih baik seekor domba yang mati. Dengan demikian ketelanjangan Adam dan Hawa bisa ditutup dengan kulit binatang yang berlumuran darah dan hidup mereka diselamatkan. Ini adalah nubuatan tentang apa yang akan terjadi dalam kehidupan Yesus, Anak Domba kita.

2. Kain dan Habel – Kejadian 4

Sejak kecil, Kain dan Habel sering mendengar kesaksian orangtua mereka, Adam dan Hawa, tentang kisah janji-janji Allah dan apa yang telah terjadi pada waktu kejatuhan ke dalam dosa. Kisah itu menciptakan iman di dalam hati Habel, bahwa bilamana ia mempersembahkan seekor anak domba pada Allah, maka Allah pasti berkenan menerimanya. Sebaliknya, kisah itu tidak masuk ke dalam hati Kain, sehingga Kain hanya mengandalkan perbuatannya sendiri untuk menyelamatkan dirinya.

Kejadian 4:3-7, “Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”

Ibrani 11:4, “Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu.”

Di sini kita melihat dua cara pendekatan kepada Allah. Yang pertama, pendekatan berdasarkan iman dan kasih karunia karena darah penebus sudah dicurahkan. Ini jalan yang diambil oleh Habel. Yang kedua adalah pendekatan berdasarkan usaha atau amal saleh seseorang dalam usaha untuk dibenarkan oleh perbuatannya sendiri. Inilah jalan yang diambil oleh Kain. Jalan Habel adalah berkenan kepada Allah dan jalan Kain ditolak oleh Allah. Korban Habel adalah seekor anak domba bagi Allah. Dari kisah ini kita melihat dua jenis agama. Yang satu berdasarkan iman. yang kedua berdasarkan perbuatan. Sekali lagi kita melihat bahwa yang membuat manusia berkenan kepada Allah adalah karena korban dan pencurahan darah seekor anak domba sebagai penebus.

3. Abraham dan Ishak – Kejadian 22

Alkitab dengan jelas menceritakan kisah Abraham membawa anaknya Ishak untuk dipersembahkan di atas bukit Moria. Tempat inilah yang kemudian menjadi lokasi pembangunan Bait Suci di zaman Raja Salomo sekaligus Bait Suci yang ada di tengah-tengah Yerusalem di zaman Yesus. Masa kini, inilah lokasi Kuba Emas dan mesjid Al-Aqsa.

Kejadian 22:1-2, “Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.” Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”

Abraham taat dengan iman, karena ia tahu Allah telah berjanji bahwa berkat kelahiran Mesias (Kristus), Sang Juruselamat, akan datang dari keturunan Ishak. Jadi biarpun Ishak mati, maka Allah harus membangkitkan dia kembali. Itulah iman Abraham yang luar biasa.

Ibrani 11:17-19, “Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan: “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.” Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.”

Pada saat Abraham hendak menyembelih Ishak, Allah bersuara dengan menghentikannya dan menyediakan seekor domba untuk dipersembahkan sebagai ganti anaknya. Seekor anak domba ganti satu orang.

Kejadian 22:10-14, “Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: “Abraham, Abraham.” Sahutnya: “Ya, Tuhan.” Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.” Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.”

Di tempat yang sama, di perbukitan yang sama, Yesus disalibkan, sebagai Anak Domba Allah, menjadi pengganti kita, menjadi penebus kita, menjadi Juruselamat kita. Janji Allah kepada Abraham telah digenapi dengan sangat ajaib 2000 tahun kemudian setelah tindakan iman Abraham di atas Bukit Moria itu.

4. Musa dan Paskah pertama – Keluaran 12

Setelah zaman Abraham, bangsa Israel masuk ke dalam perbudakan di Mesir selama 430 tahun. Pada waktu itu, Tuhan membangkitkan nabi Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dan pergi mendiami Tanah Perjanjian, Kanaan, di tanah Palestina.

Kejadian 17:8, “Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.”

Perjanjian Allah kepada Musa adalah agar Israel masuk ke tanah Palestina sebagai milik Israel:

Keluaran 6:7, “Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah Tuhan.”

Hal yang sama dikatakan di dalam Al-Qur’an, yaitu bahwa tanah Palestina telah diberikan Allah kepada bangsa Israel dalam Surah Al Maidah (5):20-21,

“(20)Ingatlah, ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu dan menjadikan kamu bangsa yang merdeka. Dan diberikan-Nya kepadamu apa-apa yang belum pernah diberikan kepada seorangpun di antara umat yang lain. (21)Hai kaumku, masuklah ke tanah suci Palestina yang telah ditentukan Allah bagimu.”

Namun, Firaun, penguasa Mesir, tidak mau membebaskan bangsa Israel. Oleh karena itu, Allah harus menurunkan 10 tulah atas Mesir, sebelum Firaun akhirnya melepaskan bangsa Israel pergi. Tulah kesepuluh adalah yang paling pahit bagi Firaun. Allah telah berfirman bahwa pada tengah malam, tanggal 14 bulan Abib, malaikat maut akan berjalan di tengah-tengah negeri dan setiap anak sulung, mulai dari rumah Firaun, akan tewas.

Tuhan telah berfirman kepada bangsa Israel bahwa mereka juga akan mengalami nasib yang sama, kecuali mereka mengambil seekor anak domba bagi setiap keluarga, menyembelihkannya, lalu darah anak domba itu harus dibubuhkan pada kedua tiang dan ambang pintu rumahnya. Pada tengah malam, malaikat akan melihat darah itu sehingga akan melewati rumah tersebut. Keluarga-keluarga yang berlindung di bawah darah anak domba akan selamat dari tulah Allah pada hari itu. Demikianlah dilakukan seluruh bangsa Israel, sehingga mereka diselamatkan dari perbudakan. Lalu, mereka pun berangkat ke Kanaan, Palestina, Tanah Perjanjian itu.

Keluaran 12:11-14, “Itulah Paskah bagi TUHAN. Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN. Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.”

Sebagaimana peristiwa Abraham dan Ishak adalah nubuatan tentang Yesus yang akan menjadi sang penebus dan pengganti kita, demikianlah peristiwa Paskah di mana bangsa Israel diselamatkan oleh darah anak domba. Itulah sebabnya, 1500 tahun kemudian Yesus disalibkan pada waktu Hari Raya Paskah. Yesus adalah Anak Domba Paskah yang sebenarnya dan telah menggenapi nubuatan Firman Tuhan. Hanya Allah saja yang dapat merencanakan peristiwa-peristiwa ajaib seperti ini, dan mencatatnya sebagai nubuatan ribuan tahun sebelumnya. Ini membuktikan bahwa Alkitab adalah karya Allah dan bukan karya manusia. Di dalam kisah ini, ada seekor anak domba disediakan bagi setiap keluarga.

Matius 26:1-2, “Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya: “Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.”

1Korintus 5:7, “Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.”

5. Korban Penebus Dosa dan Anak Domba Allah – Imamat 16

Setahun sekali, bangsa Israel merayakan Yom Kippur, Hari Pendamaian. Pada hari itu, mereka dinyatakan sempurna, bersih dari segala dosa mereka. Pada hari itu, seekor anak domba jantan harus dipersembahkan bagi bangsa Israel.

Imamat 16:15-16, “Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu. Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka.

Nubuatan ini menunjukkan bahwa kita memerlukan seekor anak domba demi keselamatan bangsa.

6. Nabi Yesaya dan Mesias adalah Anak Domba Allah – Yesaya 52-53

Nabi Yesaya telah bernubuat sekitar tahun 700 sM. Nubuatannya tentang Mesias yang akan datang untuk menjadi Juruselamat manusia, dengan menanggung segala dosa dan penghukumannya sangat terinci. Mesias itu akan menderita siksaan sampai mati, lalu akan bangkit kembali. Nabi Yesaya menyatakan bahwa anak domba yang sesungguhnya bukan seekor binatang, tapi anak domba yang sebenarnya itu adalah Mesias yang akan disembelih seperti seekor anak domba. Jadi, anak domba yang sebenarnya adalah seseorang yang menjadi korban penebusan bagi manusia, yaitu Yesus. Dialah seekor anak domba bagi “umat-Ku,” kata Tuhan.

Yesaya 52:13-15, “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan. Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia, begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi, demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami.”

Yesaya 53:3-8, “Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya… dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.”

Keajaiban nubuatan Yesaya ini dapat Anda gali dan temukan sendiri. Ada 7 kalimat dari sudut pandang manusia tentang karya salib dalam Yes.53:4-6 dan ada 7 kalimat dari sudut pandangan Allah tentang karya salib dalam Yes.53:8-12. Lalu, di tengah-tengah di antara 7 kalimat dari sudut manusia dan 7 kalimat dari sudut Allah itu, kita bisa membacanya dalam Yes.53:7, “Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian.”

7. Yohanes Pembaptis menyatakan Mesias adalah Anak Domba Allah –Yohanes 1

Yohanes Pembaptis telah melayani sezaman dengan Mesias, bahkan dia adalah sepupu Yesus. Nabi Yohanes Pembaptis ini telah mengidentifikasi bahwa Mesias bukan sembarang anak domba, tetapi Yesuslah anak domba yang adalah penggenapan semua nubuatan Taurat, Mazmur dan Kitab Nabi-nabi. Yohanes juga menyebutkan bahwa Yesus Kristus, Mesias itu, adalah Anak Allah. Kita berpegang teguh pada Firman Tuhan dan hikmat ajaib yang diberikan kepadanya, bahwa Yesus, Mesias itu, sesungguhnya adalah Anak Domba Allah yang akan menyelamatkan dunia. Ternyata, manusia yang adalah anak domba bukanlah sembarang manusia, melainkan manusia khusus, yang terpilih, yang sempurna, yaitu Yesus. Dialah satu-satunya anak domba bagi seisi dunia.

Yohanes 1:29-34,“Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia… Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.”

8. Rasul Petrus dan Rencana Allah tentang Anak Domba Allah – 1 Petrus 1

Sebelum terjadinya kejatuhan manusia ke dalam dosa, maka Allah sudah merencanakan jawab-Nya. Yesus telah dipilih dan direncanakan oleh Allah sebagai Anak Domba sejak sebelum dunia dijadikan. Jadi, kita melihat bahwa hanya ada satu jalan keselamatan bagi manusia. Kita tidak diselamatkan oleh perbuatan-perbuatan kita, bahkan kita tidak mampu menyelamatkan diri kita sendiri. Kita benar-benar memerlukan seorang penebus, seorang Juruselamat yang akan membayar lunas harga atas kejatuhan kita. Kita tak mampu membayarnya. Tetapi, syukurlah Yesus sanggup melakukan semuanya itu bagi kita.

1 Petrus 1:18-21, “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir. Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah.”

Ternyata di sepanjang sejarah, hanya ada seekor anak domba yang sesungguhnya, yaitu Yesus.

9. Anak Domba Allah di Takhta Allah – Wahyu 5

Yesus naik ke sorga dan duduk dalam takhta Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Ia duduk di tahta, karena Dia adalah Allah. Pada akhir pelayanan-Nya di bumi Yesus berkata kepada Bapa,

Yohanes 17:5, “Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.”

Yesus menyatakan bahwa Dia adalah kekal dan berasal dari sorga, sehingga Dia harus kembali ke sana. Waktunya sudah tiba. Setelah kematian-Nya dan kebangkitan-Nya, Yesus naik ke sorga dan duduk di takhta Allah.

Wahyu 3:21, “Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.”

Wahyu 5:6, “Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.”

Anak Domba Allah ini ajaib. Sudah tersembelih, tapi masih tetap berdiri. Ini terjadi karena Dia mati dan bangkit kembali. Anak Domba Allah ini memiliki 7 tanduk, – tanduk dalam Alkitab adalah tanda kuasa-, dan angka 7 adalah tanda sesuatu yang lengkap dan sempurna. Jadi, Yesus, Anak Domba Allah kita memiliki semua kuasa, karena Dia Mahakuasa. Anak Domba memiliki 7 mata. Mata adalah tanda penglihatan dan pengetahuan. Yesus melihat dan mengetahui segala sesuatu, karena Dia Mahatahu. Anak Domba memiliki 7 roh. Roh menyatakan hadirat. Jadi, Yesus ada di mana-mana, karena Dia Mahahadir. Hanya ada satu Anak Domba bagi langit dan bumi, serta semesta alam, cuma satu korban yang sanggup menyelamatkan manusia, satu Penebus. Itulah sebabnya Yesus berkata,

Yohanes 14:6, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Yesus adalah jalan yang lurus. Ia adalah jalan keselamatan dan kehidupan. Tidak ada jalan lain ke sorga, selain percaya dan mengikuti Tuhan Yesus.

10. Anak Domba Allah di Yerusalem Baru – Wahyu 21-22

Dalam Yerusalem Baru, Yesus disebut sebagai anak domba sebanyak tujuh kali.

i. Yesus adalah Mempelai Laki-laki, “pengantin perempuan, mempelai Anak Domba,” Why.21:9

ii. Yesus adalah Dasar kita, “tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba,” Why.21:14

iii. Yesus Pusat Penyembahan kita, “Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba,” Why.21:22

iv. Yesus adalah Terang kita, “kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya,” Why.21:23

v. Yesus adalah Keselamatan dan Kehidupan kita, “tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba,” Why.21:27

vi. Yesus adalah Sumber Rezeki dan Kesehatan kita, “sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa,” Why.22:1-2.

vii. Yesus adalah Raja kita, “Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,” Why.22:3

Jadi, hanya ada satu Anak Domba di Yerusalem Baru untuk selama-lamanya. Hanya seekor anak domba untuk kekekalan.

Perhatikan keajaiban kisah Anak Domba dari Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu. Ada:

  • 1 Anak Domba untuk penebusan - Adam dan Hawa, Kej.3
  • 1 Anak Domba untuk memuaskan hati Allah - Habel, Kej.4
  • 1 Anak Domba bagi 1 manusia - Ishak, Kej.22
  • 1 Anak Domba bagi 1 keluarga - Tiap Keluarga, Kel.12
  • 1 Anak Domba bagi 1 bangsa - Tiap Bangsa, Im.16
  • 1 Anak Domba bagi umat Tuhan - Umat Perjanjian, Yes.53
  • 1 Anak Domba bagi seisi dunia - Barang Siapa Percaya, Yoh.1
  • 1 Anak Domba bagi segala zaman - Sepanjang Sejarah, 1Pet.1
  • 1 Anak Domba bagi Sorga dan Bumi - Alam Semesta, Why.5
  • 1 Anak Domba untuk Selama-lamanya! - Yerusalem Baru, Why.21-22

Why.12:11, “Mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka.”

Hanya ada satu Anak Domba demi keselamatan. Hanya ada satu jalan ke sorga. Hanya satu saja yang sanggup mengampuni, menyembuhkan, memberi jaminan dan kepastian tentang hidup kekal. Dia itu adalah Yesus, Anak Domba Allah. Dialah yang kita rayakan pada Paskah ini. Kisah ini tidak mungkin dikarang oleh manusia, karena dari awal sampai akhirnya adalah 6000 tahun. Tidak pernah ada manusia yang sanggup untuk hidup selama itu.

Selamat Paskah 2013! (Jeff hammond, Penatua Abbalove Ministries)

Sumber

7 Tips Memerangi Kebiasaan Menunda

2 Samuel 20:5, “Lalu pergilah Amasa mengerahkan orang Yehuda, tetapi ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja baginya.”

Amasa adalah contoh dari orang yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Sikap menunda-nunda akhirnya mendatangkan akibat fatal dalam hidup Amasa Kebiasaan menunda ialah masalah yang hampir dimiliki oleh setiap orang. Menunda ialah masalah yang rumit, karena melibatkan banyak sebab: rendahnya kendali diri, takut gagal, perfeksionis, merasa lemah-tak berdaya karena melihat masalah sebagai sesuatu yang besar dan tak mampu memecahnya menjadi bagian yang lebih kecil, dan takut bosan. Karena itu, tidak ada obat tunggal yang dapat mengobati semua masalah penundaan.

Sifat kebiasaan menunda bisa menjadi virus pencapaian target kita. Artikel ini akan mengajak kita semua untuk mengkonstruksi ulang cara-cara hidup kita, dan menatanya untuk lebih produktif lagi.

Ada 10 alasan mengapa orang memiliki kebiasaan menunda, yaitu : .

1. Takut salah

2. Belum tahu caranya

3. Takut dimarahi kalau salah

4. Tidak yakin kalau saya bisa kerjakan

5. Tidak suka pekerjaan atau kegiatan tersebut

6. Tidak ada reward yang jelas

7. Mau semuanya lengkap dulu, baru kerjakan

8. Tidak ada yang kejar atau menagih.....ya...nanti dulu deh

9. Bukan "gua banget nih" tugas ini

10. Ada kegiatan lain yang menarik (misalnya games, sinetron, dll)

Kenalilah, apa sumber penyebab yang memicu sifat suka menunda kita dari daftar di atas.

Tujuh Tips Memerangi Kebiasaan Menunda

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dipakai untuk melatih membuang kebiasaan menunda kita.

1. Cari tahu, apa sumber penyebab kita menunda

Misalnya ada orang yang paling "bete" kalau kerjakan sesuatu pada siang hari, sehingga rasa malasnya kumat dan menunda-nunda tugas yang ada. Mungkin kebiasaan menunda ini telah berlangsung cukup lama sehingga tidak mudah dihilangkan. Coba amati bagaimana kebiasaan ini muncul. Pada saat apa saja kita melakukan penundaan dan apa akibatnya.Dengan mengenali pola ini dan melihat akibat langsung penundaan, kita akan lebih mudah menghilangkan kebiasaan ini.

Berbagai orang memiliki sebab yang berbeda dalam kebiasaannya menunda. Seorang pemimpi mempunyai sasaran yang tinggi tapi jarang menerjemahkannya menjadi rencana yang operasional sehingga tidak ada orientasi yang jelas untuk memulai suatu tugas.

Seorang yang selalu cemas, selalu terpaku pada kemungkinan terburuk sehingga lebih banyak berbicara tentang masalah daripada mengerjakan tugas. Seorang tipe pembangkang akan menolak tugas baru. Seorang yang berlebihan akan membuat kerja ekstra untuk tugas yang diberikan dan tidak berusaha membuat prioritas tugas. Dengan mengetahui sebab kita menunda, dapat diterapkan cara yang tepat untuk mengatasinya.

2. Tetapkan deadline secara tertulis

* Buatlah jadwal dengan jelas untuk setiap tugas, kapan harus tuntas, ditulis dengan jelas dan spesifik.
* Buatlah pengingat lewat petunjuk visual, misalnya, pengingat pada kalender, menambahkan item pada daftar apa yang harus dikerjakan, atau buat tempelan pada layar komputer Anda
* Bila perlu, tulis deadline Anda dengan spidol tebal, disebuah kertas ukuran A4

3. Mintalah bantuan keluarga, teman atau mentor Anda sebagai pengingat

* Minta salah anggota keluarga, sahabat dekat atau mentor yang Anda percaya, untuk mengingatkan Anda untuk misalnya saat teduh, selesaikan laporan, selesaikan tugas tertentu.
* Bila perlu buat suatu komitmen, kalau Anda melanggar kesepakatan penyelesaian tugas secara tepat waktu, maka Anda harus traktir teman Anda untuk nonton atau makan di restoran.

4. Mindset yang salah yang harus dibuang

Buang jauh-jauh beberapa pikiran yang akan menyebabkan kita menunda:
* Kalau saya kerjakan dan ternyata salah, nanti saya kena sangsi

* Semua data harus komplit dulu, baru saya kerjakan

* Bentar lagi deh....ngopi dulu....masih banyak waktu

* Lebih baik tidak dikerjakan daripada dikerjakan tapi tidak selesai

* Jika tidak dikerjakan dengan benar, lebih baik tidak dikerjakan

5. Hindari rumus " The Power Of Kepepet"... baru kerjakan tugas

Pada sebagian orang, bekerja pada waktu situasi sudah kepepet justru mengasyikan dan semakin tokcer. Tetapi ketika kita selalu menggunakan rumus kepepet, maka kita sedang memelihara kebiasaan menunda yang kronis. Orang yang bekerja dengan kebiasaan "the last minute" biasanya akan mudah kena penyakit stress.

6. Jangan terbawa perasaan

Rasa malas, takut mengalami kegagalan, dan berbagai perasaan lain sebaiknya ditinggalkan dan mulailah dengan tindakan. Sebagai contoh, bila kita menunggu mood untuk berolahraga, mungkin kita harus menunggu berbulan-bulan sebelum itu terjadi. Bila kita segera mulai berjalan cepat selama 5 menit, kita akan segera punya keinginan untuk lari selama 20 menit. Jadi, lakukanlah tindakan karena itu akan menimbulkan motivasi.

7. Pakai rumus "5 menit saja"

Untuk memulai, bisa kita gunakan trik “5 menit saja.” Ketika akan melakukan sesuatu yang sepertinya banyak dan rumit, katakan pada diri kita, kita hanya akan melakukan itu selama lima menit. Paksa diri kita membuka buku dan katakan, toh ini hanya lima menit.(fl)

Jika sudah memulai, kebanyakan orang akan merasa tanggung bila hanya mengerjakan sesuatu selama lima menit. Tanpa kita sadari, kita sendiri yang ingin menambah waktu lima menit tersebut.

Ada sebuah pernyataan yang cukup bagus untuk direnungkan yaitu "Banyak dari kita mengeluh bahwa kita tidak memiliki banyak waktu, sementara kita menghabiskan waktu untuk duduk-duduk tanpa mengerjakan apa-apa, mengkhawatirkan pekerjaan/tugas yang sedang menunggu kita."

Jadi masalahnya bukan tidak ada waktu, tetapi waktu yang ada justru dihambur-hamburkan untuk hal yang kurang perlu.

Gunakanlah waktu seperti kita mengelola dan menggunakan uang kita.

Apa keputusan Anda setelah membaca artikel ini ? Ingat : NOW or NEVER

(Untuk konsultasi dan penjelasan lebih lanjut bisa hubungi: freddyliong97@gmail.com)

Sumber

Israel di Zaman Perang Salib

Banyak orang yang percaya bahwa Perang Salib adalah serangan biadab oleh Umat Kristen terhadap Umat Islam tanpa alasan. Apakah hal itu benar?

Apa Penyebab Perang Salib?

Awal mula Perang Salib adalah perang defensif bukan ofensif. Selama lima abad lamanya, Timur Tengah merupakan bagian dari Israel-Palestina, Yordan, Mesir, Lebanon dan Syria yang adalah wilayah Kristen. Hal itu terjadi karena pemberitaan Injil yang menyebabkan pertobatan penduduk dan para penguasa. Oleh karena itu, setelah Kaisar Konstantin menjadi Kristen, maka agama Kristen berubah menjadi kekuatan politik, sehingga makin lama semakin kehilangan kuasa rohaninya. Ke dalam situasi seperti ini, maka tentara jihad dari Arab Saudi mengubah peta politik dan agama utama yang dipeluk oleh mayoritas penduduk di daerah Timur Tengah dan Afrika Utara. Perubahan ini terjadi melalui penumpahan darah dan pembantaian terhadap banyak sekali orang Kristen.

Alasan pertama Perang Salib adalah untuk membela dan membebaskan orang-orang Kristen yang dijajah oleh orang-orang Islam. Sebagaimana sudah kita selidiki dan ketahui bahwa dalam waktu kurang dari satu abad Islam berhasil merebut dua pertiga dari dunia Kristen: Palestina, Syria, Mesir, Turki, Spanyol, Portugal dll. Di bawah Khalifah Fatimid Kalif al-Hakim, dua ribu gereja dihancurkan termasuk Gereja Makam Kudus pada tahun 1009. Jadi, Paus Innocent III menulis: “Apakah kamu tidak tahu bahwa ribuan orang Kristen diperbudak dan ditawan oleh orang Islam, disiksa dengan siksaan yang tak dapat terhitung?” Itulah sebabnya, Perang Salib dianggap sebagai kewajiban umat Kristen untuk mengungkapkan kasih mereka kepada saudara-saudaranya yang menderita dan untuk mengungkapkan kasih kepada Kristus. Pada waktu itu, Islam dipandang sebagai musuh Kristus dan Gereja. Tujuan dari Perang Salib adalah untuk mengalahkan Islam dan membebaskan umat Kristen dari jajahannya. Berdasarkan pada pandangan itu, maka Gereja membuat sumpah kudus sehingga banyak orang yang rela berangkat ke Israel untuk memerdekakan Tanah Kudus dari tangan orang Islam.

Sebab kedua terjadi Perang Salib, adalah supaya umat Kristen merebut kembali Yerusalem, kota kudus, dari tangan dan kuasa orang Islam. Sejak Konstantin, banyak orang Kristen berziarah ke Tanah Suci. Walaupun daerah itu dikuasai oleh Islam sejak tahun 638, mereka masih bisa mengunjunginya. Tetapi pada abad kesebelas, orang Seljuk dari Turki menguasi Yerusalem dan melarang kunjungan Umat Kristen ke sana.

Jadi, pada tahun 1095, Paus Urban II menyerukan adanya Perang Salib untuk menghentikan serangan Islam terhadap wilayah-wilayah Kristen. Dalam pidatonya di Musyawarah Clermont di Perancis pada November 27, 1095, ia memanggil orang Kristen dari semua Negara Kristen untuk berziarah ke Tanah Suci dan mengadakan Perang Salib.

Tujuh Perang Salib

I. Yang pertama, 1095-1099, dicanangkan oleh Paus Urban II

II. Yang kedua: 1147-1149, dipimpin oleh Raja Louis VII yang gagal, dan yang mengakibatkan kehilangan salah satu dari empat Kerajaan Latin, yaitu, Edessa.

III. Yang ketiga: 1188-1192, dicanangkan oleh Paus Gregory VIII sesudah kegagalan perang salib yang kedua. Dipimpin oleh Emperor Frederick Barbarossa, Raja Philip Augustus dari Perancis dan Raja Richard "Coeur-de-Lion" dari Inggris.

IV. Yang keempat: di mana Konstantinopel dihancurkan, 1202-1204

V. Yang kelima: termasuk yang direbutnya Damietta, 1217-1221.

VI. Yang keenam: di mana Frederick II ikut berperang (1228-1229); juga Thibaud de Champagne dan Richard dari Cornwall (1239).

VII. Yang ketujuh: dipimpin oleh St. Louis (Raja Louis IX dari Perancis), 1248-1250.

Kerajaan Perang Salib (1099 sampai 1187)

Pada tahun 1099, Yerusalem diduduki oleh para Laskar Salib. Banyak orang Yahudi yang dibunuh dan hampir semua diusir. Ada empat “Kerajaan Krusader” yang didirikan di Israel pada waktu itu. Salah satu Kerajaan Krusader didirikan di Yerusalem dan Baldwin I diangkat sebagai Raja Yerusalem. Selama adanya kerajaan itu, banyak sekali perubahan yang terjadi di Yerusalem dan sekitarnya. Orang-orang Yahudi diusir, sehingga mayoritas penduduk Yerusalem menjadi orang Kristen. Yerusalem menjadi kota besar, ibu kota kerajaan, bahkan menjadi kota penting bagi orang Kristen. Jadi, terjadilah perubahan besar dari yang sebelumnya hanya merupakan sebuah kota kecil di pedalaman.

Banyak pembangunan terjadi pada masa itu yang menghasilkan gedung-gedung besar dan membentuk tata kota yang masih bertahan bentuknya sampai sekarang. Yang paling utama dibangun adalah gereja, biara dan asrama bagi peziarah. Dome of the Rock diubah fungsinya dari mesjid menjadi gereja, mesjid al-Aqsa, diberi nama baru, Bait Salomo, dan menjadi tempat tinggal raja. Harus diakui bahwa walaupun awalnya Perang Salib bersifat defensif, makin lama semakin jahatlah perbuatan yang dilakukan oleh Tentara Salib, termasuk pembunuhan atas banyak orang Yahudi dan Muslim. Karena itu, tanggapan umum yang terjadi di hampir semua kalangan terhadap Perang Salib sampai masa kini adalah sangat negatif.

Dampaknya atas orang Yahudi

Walaupun banyak orang Yahudi yang dibunuh dan diusir dari Yerusalem, tetapi masih ada yang tetap tinggal di daerah Palestina dan sekitarnya. Pada 1165, Benjamin dari Tudela, seorang Spanyol yang terkenal, melaporkan bahwa "Akademi Yerusalem" sudah didirikan di Damsyik. Meskipun banyak orang Yahudi yang diusir dari Jerusalem, Acre, Kaisaria dan Haifa, tetapi masih ada yang tetap tinggal di desa-desa di Galilea.

Pada abad ketigabelas, Acre juga memiliki suatu akademi Yahudi. Dilaporkan bahwa selama abad keduabelas dan ketigabelas, masih ada orang-orang Yahudi yang tetap masuk daerah Palestina dari daerah Islam lain, khususnya dari Afrika Utara.

1187 -1291 Zaman Islam di bawah Khalifah Ayyoubite

Pada tahun 1187, Salah al-Din (Saladin) seorang Kurdi, sesudah mendirikan pemerintahan Abbasid atas Fatimid Mesir, ia merebut kota Yerusalem dalam Perang Hattin. Tentaranya mengalahkan tentara Kristen dan kota-kota Kristen lain pun mulai menyerah. Benteng Krusader terakhir, yakni Acre pun jatuh pada tahun 1291. Pada waktu itu, tidak ada lagi sisa-sisa kerajaan dari Perang Salib karena semuanya dibunuh atau pun diusir. Walaupun ada berbagai usaha dan rencana lagi, namun orang Kristen tidak pernah lagi berkuasa di daerah itu sampai abad kesembilanbelas.

Akhirnya, orang-orang Yahudi dan orang-orang Islam diizinkan untuk kembali tinggal di Yerusalem. Pada tahun 1192, Richard “the Lion Heart” berusaha merebut kembali Yerusalem, namun tetap gagal. Jadi, diadakanlah perjanjian dengan Salah al-Din (Saladin) yang mengizinkan orang Kristen mengunjungi dan beribadah di tempat-tempat kudus mereka. Sesudah Yerusalem direbut kembali, Salah al-Din tidak mau membunuh penduduknya dan juga tidak menghancurkan gedung-gedungnya. Ada usaha besar dari orang Kristen selama Perang Salib untuk menghapuskan tanda penguasaan Islam di sana, tetapi tidak bisa. Di dalam pemerintahan baru Islam, gedung seperti Dome of the Rock, dijadikan mesjid lagi dan banyak gedung lain dijadikan sebagai institusi Islam.

Ketika Salah al-Din diancam dengan Perang Salib ketiga, ia membangun kembali tembok Yerusalem. Namun pada tahun 1219, al-Malik al Mu’azzam ‘Isa, memerintahkan agar tembok tersebut dihancurkan kembali. Pada waktu itulah hampir semua penduduk Yerusalem meninggalkan kota tersebut. Sampai zaman Ottoman, 320 tahun kemudian, kota Yerusalem tetap tidak memiliki tembok.

1244, Orang Turki Khawariz merebut Yerusalem.

Waktu orang Turki Khawariz merebut Yerusalem, sekitar 7.000 orang Kristen yang tinggal di Yerusalem dibunuh selain 300 orang yang lari ke Yafa. Bukan hanya itu, serentetan serangan di seluruh daerah itu dari orang Mongol yang menyebabkan banyak penduduk mengungsi untuk mencari ke tempat yang aman. Pada tahun 1260, orang-orang Mamluk mengalahkan orang-orang Mongol pada Perang Ein Jalut di Lembah Yizril di depan Lembah Harmagedon. Setelah terjadinya serangan Khawariz dan Mongol, maka kota Yerusalem hampir kosong dan tidak berpenduduk. Hanya sesudah orang Mamluk menetapkan pemerintahan, maka kota itu dapat diduduki lagi. Tapi, karena pemerintahan Mamluk tidak mengembangkan ekonomi Yerusalem, maka kota itu tidak berkembang. Ia hanya membangun institusi agamawi, seperti mesjid, madrasah, zawia (biara), khanakah (pusat mistik Sufi) dan rumah sakit.

Setelah semua peristiwa itu terjadi, maka Yerusalem bukan lagi menjadi ibu kota kerajaan. Karena itulah, Yerusalem kembali menjadi kota kecil di pedalaman yang tanpa tembok dengan penduduknya sangat sedikit. Keadaan seperti inilah yang terus-menerus terjadi di Yerusalem sampai awal abad ke-20.

Artikel ini merupakan sambungan dari Israel di Zaman Byzantium-Arab (638M-1099M)

Bersambung ke Palestina Pasca Perang Salib & Masa Kedaulatan Islam (1187-1516 M)

Sumber

Kata Siapa Yesus Itu Tuhan

Update:

Silakan buka penjelasan ini di youtube https://www.youtube.com/watch?v=UjcnKrgJM0U

Salah satu hal yang paling banyak di(per)tanyakan oleh orang, terutama orang yang belum percaya Yesus adalah kenapa Yesus disebut sebagai Tuhan? Banyak orang yang bilang kalau alkitab tidak pernah menyebutkan kalau Yesus adalah Tuhan dan Yesus tidak pernah menyebut dirinya adalah Tuhan. Anehnya, orang yang bilang  bahwa di alkitab tidak disebutkan Yesus adalah Tuhan itu sebenarnya tidak pernah membaca atau bahkan tidak pernah membuka alkitab sama sekali. Jadi, darimana mereka tahu kalau di alkitab tidak pernah disebutkan kalau Yesus adalah Tuhan kalau tidak pernah membaca atau bahkan membuka alkitab sama sekali? Ah, saya tidak mau memusingkannya, tetapi jawaban yang paling logis adalah dari gosip yang beredar di antara orang yang sama – sama tidak pernah membaca alkitab. Karena itu semua hanya gosip, mari kita cari kebenarannya. Pada kesempatan kali ini saya akan menyebutkan siapa saja yang menyebutkan Yesus adalah Tuhan (Anak Allah) dan pengakuan Yesus tentang diri-Nya sendiri di alkitab.

Yesus adalah Firman Allah dan adalah Allah itu sendiri

Yohanes 1:1, Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Yohanes 1:14, Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Yesus merupakan Firman Allah yang hidup. Yesus adalah Firman Allah yang menjadi manusia untuk menebus dosa umat manusia dan disebut sebagai Anak Allah (Anak Tunggal Bapa). Dan yang paling penting adalah, Firman Allah adalah Allah itu sendiri. Kalau bingung dengan kata – kata terakhir, bisa baca artikel saya yang lain yaitu Penjelasan Singkat Tritunggal.

Allah sendiri yang menyatakan bahwa Yesus adalah Anak-Nya

Matius 3:17, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Markus 1:11, Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

Lukas 3:22, dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

Ketiga ayat di atas menceritakan satu kisah yang sama dengan tiga penulis alkitab yang berbeda. Ya, suara yang dari sorga adalah suara Allah dan yang dimaksud dengan Anak Allah pada kisah tersebut adalah Yesus Kristus. Allah sendiri yang menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Iblis sendiri tahu kalau Yesus adalah Anak Allah

Matius 4:1-6, Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis ..... Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." ..... lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, .....

Cerita di atas adalah sebuah cuplikan godaan Iblis kepada Yesus saat Yesus sedang berpuasa di padang gurun 40 hari lamanya. Iblis menggoda Yesus dengan menyebut – nyebut bahwa Yesus adalah Anak Allah. Iblis aja bilang kalau Yesus adalah Anak Allah kan?

Murid – murid Yesus mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah

Matius 14:33, Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."

Peristiwa di atas terjadi saat Yesus berjalan di atas air. Sudah sangat jelas bahwa tertulis murid – murid Yesus mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Orang biasa yang datang kepada Yesus dan mengakui Yesus adalah Tuhan

Matius 15:22, Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."

Yesus selama hidupnya melakukan banyak mujizat dan tidak terhitung jumlahnya menyembuhkan banyak orang. Peristiwa di atas adalah salah satu peristiwa di mana ada seorang wanita yang datang kepada Yesus dan menyebut Yesus adalah Tuhan, Anak Daud (keturunan Daud, karena bangsa Israel dijanjikan seorang Mesias dari keturunan Daud).

Simon Petrus mengakui bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup

Matius 16:16, Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"

Orang – orang yang waktu itu menyalibkan Yesus akhirnya mengetahui bahwa Yesus adalah Anak Allah

Matius 27:54, Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."

Pengakuan Yesus tentang diri-Nya sendiri

Yohanes 10:30, Aku dan Bapa adalah satu.

Bapa yang dimaksud adalah Allah, Yesus berkata bahwa Dia dan Allah adalah satu. Ya, Yesus adalah Allah adalah satu seperti pengakuan-Nya sendiri.

Yohanes 13:13, Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

Yesus menyebutkan dirinya sendiri adalah Guru dan Tuhan.

Yohanes 14:6, Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Ini adalah pengakuan Yesus yang paling terkenal dan tidak ada orang lain yang pernah mengatakannya sebelum atau sesudahnya. Yesus mengatakan bahwa Dia adalah satu – satunya jalan untuk dapat datang kepada Allah (Bapa di Sorga). Hanya melalui percaya kepada Yesus sajalah orang dapat diselamatkan.

Yohanes 4:25-26, Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami." Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."

Ini adalah pengakuan Yesus kalau Dia adalah mesias yang dijanjikan Allah.

Markus 14:61-62, Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?" Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."

Ini adalah percakapan saat Yesus menyerahkan diri-Nya untuk disalib, Yesus mengakui bahwa Dia adalah Anak Allah.

Yohanes 8:12, Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

Ya, Yesus adalah terang dunia yang menuntun manusia untuk kembali kepada Allah. Untuk kembali kepada Allah, manusia tidak dapat masih dalam keadaan berdosa, oleh karena itu Yesus datang untuk menebus kita dari dosa dan menguduskan kita sehingga layak untuk datang kepada Allah yang kudus.

Ibrani 12:14b, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

Ayat – ayat di atas adalah sebagian kecil dari ayat – ayat di alkitab yang menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, Anak Allah yang hidup. Alkitab itu sendiri pada intinya mengarah kepada Yesus, sumber keselamatan sejati, jadi sebenarnya semua ayat di dalam alkitab menuju kepada Yesus. Karena tidak mungkin menuliskan semua isi alkitab dalam artikel ini, maka inilah gambaran besar ayat – ayat yang menyebutkan bahwa Yesus adalah Tuhan. Jika sudah baca artikel ini mungkin artikel tentang Penjelasan Singkat Tritunggal akan sangat bermanfaat. Masihkah Anda ragu terhadap Yesus? Kalau masih ragu silakan hubungi saya lebih lanjut lewat twitter @TanyaAlkitab atau email tanyaalkitab@gmail.com. Jesus Bless Us.

-N.L.H-

Kaum Muda - Masa Depan Gereja

Kekristenan pada masa kini menghadapi masa - masa sulit (seperti yang digambarkan dalam 2 Timotius 3), baik dari luar ataupun dalam gereja , yaitu:

  • Dari luar gereja: ide - ide yang tidak Alkitabiah lebih banyak digemari orang, daripada doktrin atau ajaran yang benar.
  • Dari dalam gereja: musuh dalam selimut (ajaran sesat/sensasional dan gaya hidup yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab).

Tantangan lebih khusus juga dihadapi oleh kaum muda perkotaan di abad 21 ini:

  • Masa pencarian jati diri: kehidupan yang masih labil, mudah terprovokasi dari luar.
  • Mempertanyakan masa depan: pekerjaan, karier, pasangan hidup, dll.
  • Menaruh antusiasme yang tinggi terhadap teknologi: Ipad, Internet, Blackberry, HP, dll.
  • Menaruh perhatian pada eksposer kekerasan: film - film sadis, horror, dll.
  • Mengalami situasi keluarga yang terpecah: tinggal jauh dari keluarga, broken home, tetangga tidak saling kenal, dll.
  • Menaruh perhatian pada eksploitasi seksual: film porno, menyamakan seks dengan kasih.
  • Menaruh perhatian pada hal - hal baru dan ajaib, seperti tayangan sulap, film Harry Potter, buku tentang jalan - jalan ke sorga, dll.
  • Menentang otoritas dari luar dirinya.

Jika kita melihat situasi abad ke-21 ini, tidak dapat diingkari bahwa anak muda perkotaan merupakan sasaran paling empuk dari segala bentuk pengajaran sesat pada masa kini. Padahal masa depan gereja terletak di tangan kaum muda. Meskipun demikian, patut disyukuri bahwa survey Gallup baru - baru ini memperlihatkan bahwa hampir 60-80% kaum muda Kristen di Indonesia masih menaruh perhatian serius pada hal - hal spiritual dan kegiatan gereja meskipun dengan motivasi yang berbeda - beda. Pada abad ke-21 ini, Tuhan mau ada restorasi terjadi dalam gereja. Memahami peran sentral kaum muda bagi masa depan gereja. Bagaimana sikap yang benar dari kaum muda Kristen menghadapi situasi dan perkembangan dunia masa kini?

1. Berpegang pada ajaran Alkitab (Mazmur 119:9, 2 Timotius 3:15-17)

Hidup manusia gereja terletak pada kepercayaan terhadap Alkitab sebagai Firman Allah. Penolakan terhadap Alkitab merupakan awal penolakan dari keruntuhan kekristenan. Kaum muda harus terus belajar untuk memandang segala persoalan kehidupan dari perspektif Alkitab (soal masa depan, pacaran, menikah, karier, makna dan tujuan hidup). Kehidupan yang berdasar pada Alkitab dan berorientasi pada kemuliaan Allah merupakan modal dasar yang penting bagi kebahagiaan masa muda dan kekuatan untuk menghadapi tantangan apapun pada usia muda, bahkan hingga masa tua.

2. Mengenal dan mempelajari doktrin atau ajaran dasar iman Kristen

Sebuah lembaga survey di Amerika Serikat (Gallup) memperlihatkan bahwa empat dari sepuluh anak remaja (42%) yang mengikuti ibadah hari Minggu sebelumnya ternyata berkumpul atas dasar tertarik pada sifat kelompok agama yang mengutamakan pengalaman dan hubungan ketimbang kepercayaan yang abstrak. Tidak cukup hanya menerima Alkitab sebagai Firman Allah. Ajaran - ajaran sesat dari masa lampau hingga masa kini juga menggunakan Alkitab untuk menyesatkan orang - orang Kristen. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengetahuan yang benar tentang isi Firman Allah. Keteguhan hati untuk berpegang pada Firman Allah secara benar dan bertanggungjawab akan menghindarkan kita dari berbagai pengaruh ajaran sesat, bahkan ketika menghadapi kesulitan dan penderitaan, kita akan lebih tabah dan kuat. Karena itu, kaum muda harus bersemangat untuk mempelajari Alkitab, membaca buku - buku teologi, mengikuti pemahaman Alkitab dan pembinaan di gereja, aktif dalam kegiatan KTB (Kelompok tumbuh Bersama), dll.

3. Melibatkan diri secara aktif dalam pelayanan gereja

Tidak dapat dipungkiri bahwa masa muda adalah masa suka berkumpul. Ikatan emosional dengan teman/sahabat jauh lebih kuat daripada dengan keluarga. Namum perlu diperhatikan bahwa “Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik, 1 Korintus 15:33”. Menghadapi situasi ini, pilihan terbaik adalah gereja sendiri. Melalui Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan kegiatan gereja lainnya, kaum muda dapat menyalurkan kreativitas dan bakatnya untuk mengembangkan potensi dirinya dan sesamanya. Oleh sebab itu, gereja harus menaruh perhatian serius supaya kegiatan - kegiatan gereja berdampak secara efektif untuk pengembangan sumber daya kaum muda serta terus mendorong mereka untuk semakin mencintai gereja, serta menjadikan gereja adalah “milik” mereka sehingga setiap generasi kaum muda merasa perlu untuk terlibat secara aktif memajukan gereja. Seringkali terjadi gap antara generasi tua dengan generasi muda di dalam gereja. Generasi tua “ngotot” untuk menerapkan cara lama yang sudah bertahun - tahun dipraktikkan, sedangkan generasi muda merumusan dengan cara dan kegiatan baru karena beranggapan bahwa produk generasi tua sudah “ketinggalan jaman”. Dampaknya, seringkali konflik dan kesenjangan terjadi, untuk menghindari hal tersebut, generasi tua sebaiknya melakukan evaluasi terhadap kegiatan gereja (yang dianggap tidak efektif dan tidak relevan harus rela dibaharui, yang masih relevan dipertahankan) agar tetap relevan dengan perkembangan jaman namun tetap Alkitabiah, serta meningkatkan komunikasi dan kebersamaan dengan generasi muda sehingga mata rantai regenerasi gereja tidak terputus. Berkaca dari gereja di Barat, generasi tua harus memikirkan pentingnya kaderisasi bagi kaum muda gereja sehingga tercipta kaum muda dan generasi penerus yang semakin berkualitas dan memuliakan nama Tuhan. Soli Deo Gloria.

-Y.J-

Israel di Zaman Byzantium-Arab

Masa kini mayoritas penduduk wilayah Palestina-Israel terdiri dari orang-orang Arab. Di dalam sejarah Timur Tengah ditemukan istilah-istilah Arab Yahudi, Arab Kristen dan Arab Muslim. Proses Arabisasi kebudayaan dan bahasa di wilayah itu telah mulai dari tahun 638M, dan berangsur-angsur terjadi selama 1360 tahun. Walaupun proses itu sering disamakan dengan proses Islamisasi hal itu tidak tentu benar. Arabisasi terutama adalah berkaitan dengan kebudayaan dan bahasa namun dampak perkembangan Islam juga merupakan suatu pengaruh yang sangat besar.

Dalam bukunya, “Arab and Jew in the Land of Canaan” dijelaskan oleh Ilene Beatty bahwa ada pelbagai suku bangsa yang datang di Kanaan dan mereka “merupakan tambahan, kelompok-kelompok yang dicangkokkan pada pohon silsilah penduduk Palestina. Para penyerbu Arab di abad ke-7M telah mengislamkan sebagian besar penduduk asli dan sejak itu telah bermukim sebagai penduduk, dan kawin-campur dengan penduduk asli sehingga semua orang di sana kemudian mengalami Arabisasi sampai kita tidak dapat menyatakan kapan peradaban Kanaan berakhir dan kapan peradaban Arab mulai.”

Orang-orang Yahudi dibagikan antara Yahudi Arab, Yahudi Eropa, Yahudi Asia dan Yahudi Afrika. Kenapa ada sekelompok yang disebut ’Yahudi Arab’? Ini terjadi karena di sepanjang sejarah Timur Tengah ada sejumlah besar orang Yahudi yang mengalami Arabisasi bahasa dan kebudayaan walaupun mayoritas orang Yahudi tidak menjadi penganut agama Islam.

Kemenangan dan Pemerintahan Arab di Israel (635M-638M)

Sesudah kematian Muhammad, Islam telah mulai berekspansi ke negara-negara yang lain dengan tujuan akhir, menggenapi seruan jihadnya untuk menghancurkan kekuasaan Kerajaan Bizantium dan Kekristenan dan merebut kota Konstantinopel. Tentara-tentara jihad telah masuk dan menguasai kota Yerusalem sekitar tahun 635-638. Namun pada masa itu kota Yerusalem lebih dikenal dengan nama Romawi, Aelia, sampai abad ke-10 ketika diberi nama bahasa Arab, al-Quds (Kota Kudus). Wilayah Yerusalem ataupun wilayah Palestina-Israel tidak pernah dipimpin bangsa-bangsa Arab sebagai sebuah ’bangsa’. Ketua Delegasi Syria di Konferensi Perdamaian Paris, Februari 1919 mengatakan: "Satu-satunya dominasi Arab sejak dikuasai pada tahun 635M hanya bertahan, pada dasarnya, 22 tahun".

Wilayah it hanya didominasi secara "politik" saja sehingga dapat dikatakan bahwa orang-orang Yahudi “kehilangan tanahnya”, karena tidak pernah mereka meninggalkannya sehingga kosong secara fisik, ataupun meninggalkan klaimnya atas wilayah itu sebagai bangsanya.

Selanjutnya kota Yerusalem adalah kota kudus untuk tiga agama keturunan Abraham (Yahudi, Kristen dan Islam). Waktu tentara-tentara Arab mengambil alih kota Yerusalem, mereka telah menduduki lokasi-lokasi sakral yang telah menjadi tujuan ziarah Kristen dan Yahudi. Mulai dari waktu itu sudah ditanam benih-benih konflik tentang hak milik semua lokasi sakral yang kemudian diperebutkan umat Kristiani selama Perang Salib bahkan sampai masa kini oleh kaum Yahudi, khususnya Bukit Moria, tempat Abraham mempersembahkan anaknya kepada Tuhan, yang juga adalah lokasi Bait Suci Solomo dan hari ini lokasi Quba Emas dan Mesjid Al-Aqsa.

Membangun Mesjid Umar, atau Quba Emas

Umar (kalif pertama), waktu tiba di Yerusalem meminta agar diantar ke Bukit Bait Suci, suatu pengakuan bahwa agama Islam menerima dan mengakui tradisi para nabi Ibrani. Setelah mencapai puncak Bukit itu, Kalif Umar merasa mual melihat daerah itu telah menjadi daerah pembuangan sampah oleh orang-orang Kristen sebagai penghinaannya terhadap agama orang-orang Yahudi. Umar, karena telah menghormati orang-orang Yahudi, telah memberi perintah agar lokasi itu dibersihkan. Tindakan tersebut menjadi langkah pertama untuk mempersiapkan lokasi sakral Yahudi menjadi lokasi ibadah Muslim.

Pada awal zaman Arab, mayoritas penduduk Yerusalem beragama Kristen. Konstruksi Dome of the Rock, Quba Emas itu, pada tahun 691, gedung sakral Muslim pertama di Israel, bertujuan menyaingi Gereja Makam Kudus. Baik Quba Emas, yaitu Dome of the Rock dan Gereja Makam Kudus dibangun berdasarkan gambar bentuk dan ukuran yang sama, tetapi Dome of the Rock dihiasi dengan ayat-ayat anti Ketritunggalan Allah dari Al-Qur’an. Awalnya, orang-orang Muslim seperti yang dilakukan orang-orang Yahudi di Arab Saudi, telah menghadap ke Yerusalem waktu berdoa. Namun, pada waktu orang-orang Yahudi yang adalah mayoritas penduduk Medina telah menolak kerja sama secara agama dan politik dengan umat Islam bahkan menolak klaim kenabian Muhammad, maka ada pewahyuan baru yang turun dari Allah yang memerintahkannya memindahkan arah doa, kiblat, dari Yerusalem ke Mekka (John L. Esposito; Islam: the Straight Path; Oxford University Press: New York, 1991; hal.16).

Quba Emas dibangun di atas lokasi Bait Suci Herodes dan dekat dengan Tembok Ratapan, satu-satunya bagian dekat Bait Suci Solomo yang masih ada. Ajaran tradisi-tradisi Islam menunjukkan bukit batu kudus itu sebagai tempat awal kenaikan Muhammad ke Surga untuk menerima pewahyuan akhir Allah dalam bahasa Arab.

Dalam membangun Quba Emas, para pemimpin Arab di Palestina telah menyampaikan respek mereka untuk kota Yerusalem, sebagai kota para nabi dari Abraham ke Musa ke Yesus, dan berakhir dengan Muhammad, “meterai para nabi.” Quba Emas adalah monumen Islam tertua di dunia dan untuk kebanyakan orang adalah yang terhebat. Pembangunan Quba Emas telah menjadi simbol kemenangan Islam atas agama Yahudi, agama Kristen, dan rasa tidak aman umat Islam di dalam sebuah kota yang mayoritas Kristen sampai Salah al-Din mengusir para Laskar Salib dari Yerusalem pada tahun 1187. Dalam membuat Quba Emas sebagai kopian Gereja Makam Kudus yang lebih tinggi dan lebih mulia agar menjadi saksi nyata kepada semua orang Yahudi dan Kristen, tentang kuasa dan keabadian agama Islam di Kota Kudus (Idinopulos, Thomas A.; Jerusalem Blessed, Jerusalem Cursed; Ivan R. Dee: Chicago; 1991; pg. 207).

Kalif Umar juga telah memenuhi aspirasi umat Yahudi dengan menolak permintaan para pemimpin Gereja untuk menolak izin untuk orang-orang Yahudi memasuki kota Yerusalem. Kebencian umat Kristen terhadap orang Yahudi di zaman itu sangat kuat karena umat Yahudi dianggap pembunuh Mesias. Pada tahun 638, setelah hampir 500 tahun orang-orang Yahudi dilarang masuk Yerusalem, maka komunitas Yahudi diizinkan lagi masuk dan tinggal di Yerusalem. Lalu sebagian kota Yerusalem dibangun kembali oleh masyarakat Yahudi di kota Solomo dan kota Daud (Idinopulos, Thomas A.; Jerusalem Blessed, Jerusalem Cursed; Ivan R. Dee: Chicago; 1991; pg. 214).

Orang Yahudi di Palestina-Israel di sepanjang zaman

Di balik propaganda bahwa orang-orang Yahudi setelah 1900 tahun meninggalkan tanah itu dan hanya belakangan “kembali lagi” ke Palestina-Israel dan menemukan tanah itu sekarang diduduki "Arab Palestina" adalah asumsi yang tidak benar. Walaupun mayoritas orang Israel telah mengungsi dari daerah Palestina-Israel, fakta sejarah menunjukkan bahwa ada seratus ribu orang Yahudi yang tidak pernah meninggalkan daerah itu bahkan ada banyak orang Yahudi yang menjadi penduduk di bangsa-bangsa lain di kawasan itu, seperti di Syria, Arab Saudi, Mesir, Yaman, Irak, Iran, Turki dan Etiopia, selain yang mengungsi ke Eropa dan Afrika (Palestine Royal Commission Report (London, 1937), pp. 2-5, 7, 9, khususnya hal. 11, para. 23).

James Parkes, seorang ahli tentang hubungan Yahudi/non-Yahudi di Timur Tengah telah menganalisa “hak milik tanah” masyarakat Yahudi sebelum tahun 1948 dalam bukunya Whose Land? A History of the Peoples of Palestine (Harmondsworth, Middlesex, Great Britain: Penguin Books, 1970, p. 26,31,266). Diungkapkannya bahwa ternyata sejarah orang Yahudi setelah perlawanan Bar-Cochba di Masada tidak berakhir tetapi mereka telah mempertahankan eksistensi mereka di sepanjang sejarah walaupun ada banyak perlawanan terhadap kehadiran mereka secara fisik dan rohani di tanah tersebut, bahkan mereka tidak pernah menyerahkan klaim dan hak milik mereka yang dimilikinya sejak zaman eksodus (keluaran) dari Mesir dan masuknya Kanaan sekitar tahun 1500sM.

Pada tahun 438M orang-orang Yahudi dari Galilea dengan optimis mendeklarasikan bahwa, "masa pembuangan kami sudah berakhir" ketika Ratu Eudokia mengizinkan orang Yahudi berdoa di lokasi Bait Suci, tetapi tak lama kemudian mereka dibuang kembali dari Yerusalem (Avraham Yaari, Igrot Eretz Yisrael (Tel Aviv, 1943), p. 46).

Penemuan arkeologi telah membuktikan bahwa orang-orang Yahudi telah menyambut dengan senang bahkan bergabung dengan tentara Persia pada tahun 614M dan "telah mengalahkan pasukan Byzantium, penjaga Yerusalem," dan telah menguasai kota itu selama lima tahun (A. MaIamat, H. Tadmor, M. Stern, S. Safrai, Toledot Am Yisrael Bi'mei Kedem (Tel Aviv, 1969), p. 348, dikutip oleh Katz, Battleground, p. 88). Dua dekade kemudian, tahun 635-638, waktu tentara Arab masuk ternyata orang-orang Yahudi “telah menderita intoleransi dan kekerasan rejim Kristen selama tiga abad.” (Parkes, Whose Land? p. 72.) Karena itu, harapan orang-orang Yahudi adalah mereka menjadi bebas dari dominasi rejim Kristen sehingga mereka menyambut tentara Arab sebagai tentara pemerdeka.

Tentara Arab Muslim yang masuk Yerusalem pada abad ke-7 telah menemukan masyarakat Yahudi yang sangat nyata. Pada waktu itu, "kita memiliki bukti bahwa orang-orang Yahudi telah tinggal di berbagai sudut bangsa itu dan di kedua tepi Sungai Yordan, dan bahwa mereka mendiami baik kota-kota dan desa-desa, dengan tetap melakukan perkebunan dan berbagai kerajinan tangan." Sejumlah orang Yahudi juga telah tinggal di Lydda dan Ramle.”Masyarakat besar dan penting” orang-orang Yahudi telah tinggal juga di "Askalon, Kaesaria dan lebih lagi di Gaza, yang dijadikan sejenis Ibu Kota setelah mereka diusir dari Yerusalem."( Parkes, Whose Land? P.72 dan A Mediterranean Society, 3 vols. Berkeley, Los Angeles, London, 1971, vol. 2, p. 61).

Al-Waqidy, ahli sejarah Arab abad ke-9 mengatakan bahwa Yerikho juga punya masyarakat Yahudi. Pada abad ke-7 ada juga bukti masyarakat Yahudi di Yerikho (Itzhak Ben-Zvi, The Exiled and the Redeemed, Philadelphia, 1961, p. 146). Al-Waqidy yang datang dari Medina, dan telah mengunjungi Khaibar tak lama setelah terjadi suatu tragedi pembantaian Yahudi di situ pada abad ke-9. Dia mengatakan bahwa masyarakat Yahudi di Khaibar adalah mereka yang telah diusir dari Medina, dan sejak waktu itu orang-orang Yahudi tidak pernah lagi diizinkan tinggal di Medina. Dasarnya adalah implementasi dekrit Muhammad oleh Kalif Omar, “Jangan mengizinkan dua agama berada di Semenanjung Arabia” (Ibid., hal. 146). Masyarakat Yahudi yang pada waktu itu bergabung dengan Islam diizinkan tinggal di Medina sampai abad ke-13 (Dikutip dari Sheikh Abd Allah Al Meshad, dalam D.F. Green, ed., Arab Theologians on Jews and Israel (Geneva, 197 1), p. 22).

Zaman Khilafah Umayyad dan Abbasid

Khilafah Umayyad, telah meluas di seluruh Timur Tengah. Spanyol, Portugal bahkan sampai ke perbatasan Perancis dan India. Memang abad ke-7 dan ke-8 telah menyaksikan kemajuan teratorial Islam yang memulai zaman emas Islam dalam berbagai bidang. Kemajuannya telah melihat Syria jatuh pada tahun 634, Yerusalem 638, Mesir 638, Persia (Iran) 640, Afrika Utara 689, Portugal dan Spanyol 711 sampai Khilafah Umayyad diganti dengan Khilafah Abbasid pada tahun 750.

Setelah Khilafah Abbasid berkuasa di wilayah Palestina-Israel, peranan kota Yeruslem menurun drastis. Damaskus yang adalah ibu kotanya Khilafah Umayyad lalu Bagdad menjadi ibu kota Khilafah Abbasid. Daerah Palestina-Israel tidak lagi menjadi perhatian besar para sejarawan sampai muncul Perang Salib yang telah mulai tanggal 27 Nopember 1099. Masa Perang Salib itu akan dibahas di dalam artikel berikut.

Akhirnya, di sepanjang sejarah, sejak Israel menduduki wilayah Palestina di bawah pimpinan Yosua pada tahun 1500sM sampai masa jaya Islam di Timur Tengah tak pernah putus ada masyarakat Yahudi yang tetap menduduki wilayah itu, telah mengklaimnya sebagai Tanah Airnya, bahkan yang mengklaim mereka adalah korban jajahan, dari zaman Asyur, Babelonia, Yunani, Romawi, Kristen Bizantin bahkan sampai ke zaman Arab.

Artikel ini merupakan sambungan dari Sejarah Konflik Timur Tengah 3

Bersambung ke Israel di Zaman Perang Salib (1095 - 1291 M)

Sumber

Bagaimana Cara Memperlajari Firman Allah

Setidaknya ada 7 tahapan untu dapat mempelajari Firman Allah:

1. Berdoalah untuk pertolongan Allah. Kita memerlukan pertolongan Allah untuk dapat mengerti apa yang kita pelajari dalam Alkitab. Kutiplah Mazmur 119:18 sebagai doa "Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban TauratMu."

2. Bacalah ayat-ayat Alkitab dengan cermat di tempat yang tenang. Garis bawahilah ayat-ayat yang berkesan atau yang menurut kita adalah ayat-ayat emas yang mampu mengubah hidup kita. Perlu diingat, bahwa Allah berbicara kepada kita melalui FirmanNya.

3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dari ayat-ayat Alkitab. Periksalah setiap jawaban kita dengan baik. Jika kita tidak mengerti maksud dari pertanyaan dari ayat-ayat Alkitab, kita bisa meminta pertolongan dari teman atau melalui bantuan internet.

4. Pelajarilah ayat-ayat hafalan. Bacalah setiap ayat hafalan dan alamatnya beberapa kali dengan nyaring hingga hafal. Kita bisa mencatat ayat beserta alamatnya pada kertas atau buku kecil, sehingga kita dapat membawanya kemana saja. Hafalkanlah ayat-ayat tersebut setiap hari, sehingga kita dapat menyatakannya dengan mudah.

5. Renungkanlah Firman Allah yang telah kita baca, pelajari, dan hafalkan. Allah telah membuat janji-janji yang khusus kepada orang-orang yang merenungkan FirmanNya siang dan malam. Yosua 1:8, Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

6. Laksanakanlah apa yang dikatakan Allah. Yakobus 1:22, Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Bila kita mampu melakukan apa yang dikatakan Allah, maka kita dapat tumbuh kuat secara rohani dan dapat mengenal Allah lebih mendalam. Allah akan senantiasa menolong dan beserta kita pada saat kita melakukan FirmanNya.

7. Ceritakanlah Firman Tuhan kepada orang lain. Kita dapat menceritakan Firman Tuhan kepada orang-orang yang ada di sekitar kita supaya orang lain juga diberkati melalui Firman Tuhan yang kita dapat, mampu merasakan kasih, dan mengenal Kristus dengan baik melalui FirmanNya.

-Y.J-

Sumber: Salah satu buku karangan V.R. Benson

Memulai Membaca Alkitab

Sebagai permulaan, adalah penting untuk menyadari bahwa Alkitab bukan kitab biasa yang dapat dibaca dengan lancar dari depan ke belakang. Alkitab sebetulnya adalah perpustakaan, atau kumpulan kitab yang ditulis oleh berbagai penulis dalam beberapa bahasa dalam kurun waktu beberapa ribu tahun. Martin Luther mengatakan bahwa Alkitab adalah "tempat kelahiran Kristus" karena semua sejarah dan nubuat Alkitab pada dasarnya menunjuk pada Kristus. Karena itu membaca Alkitab sepatutnya dimulai dengan kitab - kitab Injil. Kitab Markus adalah kitab yang ringkas dan jalan ceritanya cepat serta merupakan tempat yang bagus untuk memulai. Kemudian Anda mungkin mau lanjut ke Injil Yohanes yang berfokus pada semua yang Yesus klaim mengenai diri-Nya sendiri. Markus menceritakan apa yang Yesus lakukan, sementara Yohanes menceritakan apa yang Yesus katakan. Dalam Yohanes ada beberapa bagian yang sederhana dan jelas, seperti misalnya Yohanes 3:16, namun juga ada bagian - bagian yang amat dalam. Membaca kitab - kitab Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) akan membantu Anda mengenali kehidupan dan pelayanan Kristus.

Sesudah itu, bacalah surat - surat (Roma, Efesus, Filipi). Surat-surat ini mengajar kita bagaimana hidup dengan cara yang memuliakan Allah. Ketika Anda mulai membaca Perjanjian Lama, bacalah kitab Kejadian. Kitab ini memberitahu kita mengenai bagaimana Allah menciptakan dunia dan bagaimana umat manusia jatuh dalam dosa, dan dampak dosa terhadap dunia. Keluaran, Bilangan dan Ulangan mungkin akan sulit untuk dimengerti karena kitab - kitab itu menyinggung mengenai semua hukum yang Allah minta untuk ditaati oleh orang - orang Yahudi. Walaupun Anda tidak seharusnya menghindari kitab - kitab tersebut. Kitab - kitab itu mungkin lebih baik dipelajari belakangan. Apapun yang terjadi, jangan sampai terpaku dengan kitab - kitab ini. Bacalah Yosua sampai Tawarikh untuk dapat memahami sejarah Israel dengan baik. Membaca Mazmur sampai Kidung Agung akan memberi kesan megenai syair dan hikmat Ibrani. Kitab - kitab nubuat, Yesaya sampai Maleakhi, juga bisa sulit untuk dipahami. Ingat, kunci untuk memahami Alkitab adalah mohon kepada Allah untuk hikmat (Yakobus 1:5). Allah adalah penulis Alkitab, dan Allah mau Anda memahami firman-Nya.

Namun demikian, pertama - tama, adalah penting untuk mengetahui bahwa tidak semua orang dapat menjadi murid Alkitab, hanya mereka yang memenuhi “syarat” yang dapat mempelajari Firman dengan berkat Allah.

Apakah Anda diselamatkan oleh iman dalam Yesus Kristus (1 Korintus 2:14-16)?

Apakah Anda lapar untuk Firman Allah (1 Petrus 2:2)?

Apakah Anda dengan rajin mencari Firman Allah (Kisah 17:11)?

Jikalau Anda menjawab “ya” untuk ketiga pertanyaan ini, Anda bisa yakin bahwa Allah akan memberkati usaha Anda untuk mengenal Dia dan FirmanNya, di manapun Anda memulai dan bagaimanapun cara Anda mempelajarinya. Kalau Anda bukan seorang Kristen - bahwa Anda sudah diselamatkan oleh iman di dalam Kristus dan memiliki Roh Kudus di dalam diri Anda - Anda akan mendapatkan bahwa tidak mungkin untuk memahami arti dari kata - kata Kitab Suci. Kebenaran dalam Alkitab tersembunyi dari mereka yang belum beriman kepada Kristus, namun adalah hidup bagi mereka yang percaya (1 Korintus 2:13-14; Yohanes 6:63)

Sumber

Kebiasaan Memuji Diri Sendiri

Untuk membangun keberanian dan percaya diri, kita membutuhkan sikap yang menghargai diri sendiri. Stuart dan Sundeen (1991) mengatakan bahwa harga diri (self-esteem) merupakan penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisia seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Dapat dikatakan harga diri (self-esteem) menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten. Dengan kata lain self-esteem adalah memandang diri kita berharga dan memiliki keistimewaan. Namun self-esteem yang berlebihan menyebabkan kita seringkali menjadi seseorang yang sombong dan meremehkan orang lain. Beberapa contoh dari self-esteem yang berlebihan seperti memuji diri atas prestasi, kondisi fisik, kebaikan atau segala sesuatu yang ada pada diri sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menemui orang-orang yang memiliki karakter seperti tersebut. Mereka memiliki dorongan yang kuat pada dirinya untuk membanggakan diri dan memberitahukan orang lain akan kelebihan-kelebihan dan segala sesuatu yang dimiliki.

Amsal 27:1-2, “Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu. Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.”

Amsal 29:23, “Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian.”

Yakobus 4:16, “Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.”

Sesuai dengan pemaparan ayat-ayat yang tersebut diatas, Alkitab dengan tegas menjelaskan bahwa kita tidak boleh memuji diri sendiri, angkuh terhadap orang lain, ataupun memegahkan diri dalam kecongkakan. Sebagai anak-anak terang, sudah seharusnya kita mampu menguasai diri, memiliki kerendahan hati, dan hidup sesuai kebenaran Firman Tuhan. Jika tidak mampu mengontrol self esteem dengan baik, maka kita tidak akan menjadi berkat dan justru menjadi batu sandungan bagi orang lain.

Beberapa alasan yang menyebabkan seseorang suka memuji diri sendiri:

  1. Merasa begitu hebat. Orang yang suka memuji diri sendiri sering merasa sudah mampu melakukan hal-hal yang orang lain tidak bisa lakukan (kesombongan). Mereka memandang dirinya mampu melakukan lebih baik daripada orang lain. Kita harus berhati-hati ketika kita merasa hebat, karena kesombongan mampu membuat seseorang tidak bisa menilai segala sesuatu secara obyektif, apalagi ketika menilai diri sendiri lebih cenderung menilai secara subyektif. Bukan berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya tapi berdasarkan keadaan dan perasaan diri sendiri. Kita harus menyadari bahwa tanpa Tuhan kita tidak mampu melakukan segala sesuatu dan apa yang ada pada diri kita adalah milik Tuhan. Oleh sebab itu, tidak ada alasan untuk kita menjadi sombong dan menganggap diri lebih hebat.
  2. Mencari pengakuan. Seringkali seseorang memuji diri sendiri hanya untuk mendapat pengakuan dari orang lain. Oleh karena itu, mereka memuji diri sendiri dan menceritakan kelebihan-kelebihan supaya diakui. Sebenarnya pengakuan tidak datang melalui usaha memuji diri dan menceritakan kehebatan kita. Pengakuan akan datang dengan sendirinya ketika kita melakukan segala sesuatu dengan baik, tulus, dan penuh kerja keras. Sebagai orang Kristen, yang kita butuhkan sebenarnya bukan pengakuan akan apa yang kita lakukan, tetapi bagaimana kita bisa memberikan teladan yang baik kepada semua orang. Hidup dengan baik sehingga mampu mengontrol satu sama lain.
  3. Meremehkan orang lain. Ketika seseorang memuji diri sendiri seringkali mereka memiliki maksud untuk membuat orang lain merasa kurang berarti atau bahkan menjatuhkan orang lain. Entah disadari atau tidak, ketika mereka memuji diri sendiri, mereka cenderung menganggap remeh orang lain. Merasa orang lain tidak mampu melakukan segala sesuatu sebaik yang kita lakukan. Jika kita terus-menerus meremehkan orang lain, maka tidak menutup kemungkinan bahwa kita akan menjatuhkan mental dan mematahkan semangat orang yang ada di sekitar kita. Apapun kondisi kita dan orang lain, kita harus tetap menghargai dan saling mendukung bukan memuji atau meninggikan diri sendiri.

Sadar atau tidak, seringkali kita anak-anak Tuhan bersikap seperti ini. Kita merasa lebih baik daripada orang-orang yang ada di sekitar kita. Di dalam pelayanan baik di gereja ataupun di luar gereja, kita merasa mampu melakukan banyak hal sehingga tanpa sadar kita membanggakan diri atas apa yang kita perbuat. Apapun kemampuan, talenta, karunia yang sudah Tuhan berikan kepada kita harus tetap dijalani dengan rendah hati dan penuh tanggung jawab. Bukan untuk bermegah atau membanggakan diri, tetapi untuk kita pakai melayani dan memuliakan Tuhan. Kita harus mampu menjadi garam dan terang bagi semua orang. Amin. God bless.

-Y.J-

Merokok dari Sudut Pandang Kristen

Rokok merupakan selinting tembakau yang dicampur cengkeh lau dikemas sedemikian rupa sehingga berbentuk silinder. Rokok mengandung 4000 bahan kimia, 200 diantaranya beracun dan 43 penyebab kanker. Racun utama pada rokok adalah nikotin, tar dan karbon monodioksida (CO). Nikotin adalah zat adiktif (menimbulkan kekambuhan) yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah, zat ini mampu memicu kanker paru - paru yang mematikan. Tar adalah sustansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru - paru. Sedangkan karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Efek racun rokok membuat penghisap rokok mengalami resiko lebih besar dibanding yang tidak menghisap rokok, yaitu: 14 kali mederita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan, 4 kali menderita kanker lambung, 2 kali menderita kanker kandung kemih/kelamin, 2 kali serangan jantung. Selain itu, rokok juga meningkatkan resiko kematian bagi penderita penyakit paru - paru dan gagal jantung, impotensi serta tekanan darah tinggi terutama pada wanita hamil.

Pandangan Kristen mengenai rokok

Di dalam Alkitab memang tidak ada penjelasan secara langsung mengenai merokok. Namun demikian kita bisa mempelajari tentang pandangan Kristen mengenai kebiasaan merokok yang sudah ada dari berabad - abad yang lalu ini.

1. Alkitab melarang setiap orang Kristen untuk diperhamba oleh apapun

1 Korintus 6:12, Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.

Tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang ini manusia sudah diperbudak atau diperhamba oleh rokok. Merokok dapat menyebabkan kecanduan yang kuat sehingga membuat para perokok aktif sulit untuk mengurangi jumlah konsumsi rokok. Pada saat tidak punya uang pun para perokok masih mencari cara untuk mendapatkan rokok, baik dengan meminta pada rekan sesama perokok atau berhutang di toko - toko yang menjual rokok. Hal ini juga merupakan bukti ketergantungan manusia pada rokok. Selain itu, tubuh kita merupakan Bait Allah

1 Korintus 3:16, Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

1 Korintus 6:19, Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah,  —  dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

Oleh sebab itu, sudah sepantasnya kita memberikan yang terbaik dari tubuh kita yaitu dengan cara menjaga kondisi tubuh supaya tetap sehat, karena tidak bisa dipungkiri ketika seseorang merokok maka kesehatan mereka akan menurun dan juga menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. Kalau tidak percaya rokok tidak sehat, silakan baca sendiri apa yang ditulis di bungkus rokok.

2. Allah menghendaki kita untuk senantiasa memuliakan Dia

1 Korintus 10:31, Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

Apakah merokok mampu memuliakan Allah? Tentu saja tidak. Hal ini dikarenakan banyak orang yang mungkin akan terganggu dan tidak nyaman ketika berada di lingkungan perokok. Beberapa orang cenderung menghindari bergaul dengan perokok, hal ini dikarenakan perokok pasif juga memiliki resiko terserang penyakit yang berbahaya ketika mereka menghirup udara yang tercampur asap rokok.

Roma 14:21, Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu.

Sesuai dengan ayat tersebut, jika dengan merokok kita dapat menjadi batu sandungan bagi orang lain, sudah seharusnya kita melepaskan kebiasaan merokok sehingga nama Tuhan tetap dipermuliakan atas hidup kita.

Sebelum kita memutuskan untuk melakukan segala sesuatu, sudah seharusnya kita memikirkan efek yang mungkin ditimbulkan. Kalau sesuatu yang kita lakukan termasuk merokok tidak sesuai dengan kehendak Allah, tidak menyenangkan Allah dan bahkan tidak menjadi berkat lebih baik kita menahan diri dan tidak melakukan hal - hal yang justru akan merugikan diri kita secara pribadi ataupun orang banyak. Kita harus menjadi anak-anak Allah yang dewasa, hidup sesuai kebenaran firman dan mampu berpikir dengan bijaksana supaya kita mengerti apa saja hal-hal yang berguna bagi semua orang.

1 Korintus 10:23, Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.

Jadi, apakah merokok itu dosa? Saya tidak menjawab dosa atau tidak, tapi yang pasti ketika kita melakukan hal - hal yang tidak sesuai dengan kehendak Allah dan menjadi batu sandungan bagi orang lain, maka kita sudah berdosa. GBU.

-Y.J-

Kenapa Tuhan Mengizinkan Adanya Masalah

Salah satu pertanyaan yang mungkin paling sering ditanyakan adalah “Kalau Tuhan ada, kenapa harus ada masalah dalam hidup ini?” atau “Kenapa sih Tuhan kasih aku masalah yang tak kunjung usai?” Pertanyaan atau keluhan semacam itu mungkin pernah paling tidak satu kali dalam pikiran kita, dan yang paling sering disalahkan jika ada masalah adalah Tuhan, padahal Tuhan punya alasan untuk mengizinkan setiap masalah tersebut ada dalam hidup kita. Ya, Tuhan mengizinkan masalah tersebut ada, Tuhan tidak memberikan masalah kepada kita, tapi Tuhan hanya mengizinkannya terjadi untuk suatu alasan. Ada berbagai macam alasan mengapa masalah terjadi di dalam hidup kita, ayo coba kita lihat.

Free Will

Kita adalah manusia dan bukan robot, oleh karena itu kita mempunyai free will atau dalam bahasa Jepangnya adalah kehendak bebas. Terkadang masalah itu terjadi karena apa yang telah kita lakukan sendiri.

Amsal 3:1-2, Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.

Amsal 3:16, Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

Dari ayat di atas jelas Tuhan telah memberikan semua yang baik di tangan kita kalau kita ada di dalam Dia. Ya, semuanya sudah ada di tangan kita, bukan di tangan Tuhan lagi. Tuhan sudah memberikan semua yang terbaik, tinggal bagaimana kita mengolahnya.

Yang perlu kita lakukan adalah berserah kepada Tuhan. Berserah bukan berarti tidak melakukan apa – apa. Berserah artinya adalah melakukan semua yang kita bisa sesuai dengan kemampuan kita, biarkan Tuhan melakukan sisanya. Sisanya ini adalah hal yang memang kita tidak dapat lakukan, misalnya adalah kita berusaha sebaik mungkin untuk menghadapi ujian dengan belajar, Tuhanlah yang memastikan kita sehat agar kita dapat mengikuti ujian dan Tuhan jugalah yang memastikan agar orang yang memeriksanya tidak salah menilai.

Apa yang terjadi hari ini mungkin saja adalah akibat apa yang terjadi kemarin, apa yang akan terjadi di masa mendatang adalah akibat apa yang kita lakukan hari ini. Apa yang kita tabur, itu juga yang akan kita tuai.

Galatia 6:7, Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Jadi jangan salahkan Tuhan kalau kita kesulitan dalam hal keuangan karena kita malas – malasan. Jangan salahkan Tuhan juga kalau kita mendapat nilai yang jelek kalau kita tidak mau belajar dan mengerjakan tugas. Dan yang terpenting, jangan pernah cemburu dengan orang lain yang sukses walaupun hidupnya tidak baik agar kita tidak tergelincir, karena kita tidak punya hak untuk mempertanyakan keadilan Tuhan.

Mazmur 73:2-3, Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir. Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.

Keserakahan

Masalah terjadi di dalam hidup kita mungkin salah satunya adalah karena kita serakah.

Yesaya 57:17a, Dosa keserakahan mereka membuat Aku marah, sebab itu mereka Kuhukum dan Kutinggalkan. (BIS)

Segala jenis keserakahan dapat membuat kita jatuh ke dalam berbagai masalah. Bahkan serakah dalam pelayanan pun dapat membuat seseorang jatuh, jadi jangan salahkan Tuhan kalau ada seseorang yang dari Senin sampai Minggu pelayanan namun keluarganya menjadi hancur karena tidak pernah diurus. Semua ada batasannya, jangan sampai kita menjadi serakah akan sesuatu, tetapi cukupkanlah diri kita dalam segala hal.

Ibrani 13:5, Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Membawa kita kepada pertobatan

2 Korintus 7:9-10, namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikitpun tidak dirugikan oleh karena kami. Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.

Dua ayat di atas saya rasa sudah cukup jelas, permasalahan kita dapat membawa kita kembali kepada Tuhan dan bertobat dari kesalahan kita.

Agar kita hanya mengandalkan Allah saja, bukan diri kita sendiri

2 Korintus 1:9, Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.

Tuhan mau kita tidak mengandalkan diri kita sendiri, melainkan kita terus mengandalkan Tuhan dalam setiap apa yang kita lakukan.

Menjadikan kita sebagai kesaksian hidup

2 Korintus 1:3-4, Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.

Tuhan mau kita menjadi kesaksian hidup untuk memberitakan karya-Nya yang ajaib dalam hidup kita. Siapakah orang yang paling powerful untuk menegur orang yang mencandu narkoba? Tentu adalah mantan pecandu narkoba yang sudah bertobat. Jika saya yang bukan pecandu narkoba berkata “Ayo, kamu pasti bisa untuk berhenti memakai narkoba” pastilah pecandu narkoba akan berkata “kamu tidak pernah merasakan rasanya sakau jadi tidak tahu bagaimana sulitnya berhenti”. Namun seorang mantan pecandu dapat berkata “kamu bukannya ga bisa, tapi ga mau! Buktinya saya bisa”, jelas perkataan ini akan sangat membangun dan sangat kuat dampaknya. Begitu juga dalam hal lain, orang yang paling dapat menguatkan orang yang sedang terjerat hutang adalah orang yang pernah terjerat hutang juga, orang yang paling dapat menguatkan orang yang berada di penjara tentulah orang yang pernah berada di penjara, orang yang paling dapat menguatkan orang yang sedang terkena penyakit kanker adalah orang yang pernah mengalami sakit kanker.

Agar pekerjaan Allah dapat dinyatakan di dalam kita

Yohanes 9:2-3, Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.

Saat pertama kali membaca ayat ini, saya sangat kagum dengan jawaban Tuhan Yesus Kristus atas pertanyaan yang diberikan oleh murid-Nya. Tuhan mau pekerjaan Tuhan dapat dinyatakan di dalam hidup kita melalui setiap permasalahan yang terjadi di dalam hidup kita sehingga pekerjaan-Nya menjadi nyata di dalam setiap hidup kita.

Untuk mendatangkan kebaikan

Roma 8:28, Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Segala sesuatu artinya segala hal, baik itu baik atau buruk. Jadi, apapun keadaan kita sekarang, baik atau buruk, semuanya itu terjadi untuk mendatangkan kebaikan. Tapi ingat, janji ini adalah untuk orang yang mengasihi Dia, Yesus Kristus.

1 Petrus 5:10, Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.

Dalam setiap persoalan kita, Tuhan akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan kita setelah kita menderita sebentar. Penderitaan ini tetap harus ada, walaupun hanya terjadi seketika.

Agar kita dapat memperoleh pengenalan akan Allah secara pribadi

Ayub 42:5, Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

Saat kita dapat melewati masalah bersama Yesus, kita akan memperoleh pengenalan akan Allah secara pribadi, bukan hanya pernah mendengar “kata orang” bahwa Yesus itu baik. Kita dapat benar – benar merasakan kasih karunia Allah dalam hidup kita. Ingat, tidak ada rancangan Tuhan yang pernah gagal, jadi tetaplah berjalan bersama Yesus saat kita mengalami permasalahan.

Ayub 42:2, Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.

Setidaknya ada tiga hal yang kita butuhkan saat kita sedang mengalami permasalahan

1. Friends / sahabat

Amsal 17:17, Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

Ya, kita butuh sahabat sejati yang menerima kita apa adanya dalam setiap permasalahan kita. Kita tidak mungkin dapat berjalan sendirian saja. Benar, Yesus adalah sahabat sejati tersebut. Berjalanlah bersama Yesus untuk dapat melewati setiap permasalahan kita. Namun sahabat di dunia juga penting, oleh karena itu kita harus punya komunitas dimana kita dapat bertumbuh dan dapat saling menguatkan.

2. Faith / iman percaya

Matius 9:29, Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu."

Kita harus mempunyai iman bahwa kita dapat melewati setiap permasalahan kita dan semuanya akan baik – baik saja di dalam Yesus.

3. Fun / sukacita

Roma 12:12, Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Amsal 17:22, Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

Jangan pernah kita menghadapi masalah kita dalam keadaan tertekan, hadapilah masalah kita dengan sukacita karena Yesus akan senantiasa menyertai kita apapun yang terjadi.

Jadi, untuk apa takut lagi saat sedang menghadapi permasalahan? Kita punya Yesus yang hebat untuk setiap persoalan dalam hidup kita. Memang walaupun kita sudah percaya Yesus, masalah akan tetap ada di dalam hidup kita, bedanya adalah kita tidak lagi berjalan sendirian, karena ada Yesus yang selalu menyertai.

1 Korintus 10:13, Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

-N.L.H-

Sumber: Khotbah dr. Subowo – 3 Februari 2013