2. Di mana Bukti “Missing Link” Manusia-Kera

Puncak filsafah Darwinisme adalah keyakinan bahwa akan ditemukan serangkaian “missing link”(mata rantai yang terhilang) yang menunjukkan bahkan membuktikan perubahan-perubahan evolusioner antara nenek-moyang umum manusia dan kera yang akhirnya menghasilkan manusia modern. Tidak ada bidang manapun lainnya yang ada pencarian lebih intensif mencari sebuah “missing-link”.

Siapa bilang ada sesuatu yang “missing” (hilang)?
Untuk mencari sesuatu yang “missing” ada suatu dugaan bahwa memang ada sesuatu yang terhilang. Karena kaum Darwinis atau kaum evolusionis memiliki “iman” bahwa manusia adalah hasil perubahan-perubahan yang kecil-kecilan yang berangsur-angsur terjadi ratusan jutaan kali dari kera sampai manusia, maka mereka juga harus percaya adanya fosil-fosil makhluk-makhluk intermediat yang kini belum ditemukan. Atau dengan kata lain, makhluk yang terhilang! Secara Alkitabiah, tidak ada manusia-kera; tidak ada makhluk intermediat antara kera dan manusia, maka tidak ada, dan tidak pernah ada “mata rantai yang terhilang” atau “makhluk yang terhilang” atau “missing link”! Kalau tidak pernah ada, maka tidak mungkin hilang!
Karena teori evolusi tergantung pada penemuan “missing link” maka ilmuwan-ilmuwan evolusionis sudah berusaha mati-matian untuk menemukan atau, kadang-kadang, menciptakan bukti palsu, demi menjamin dana dukungan untuk risetnya! Secara singkat, gambar berikut ini adalah keyakinan ilmuwan yang tidak ber-Tuhan yang percaya manusia adalah hasil proses alamiah yang terjadi secara kebetulan dan tak terencana!

Masalah yang dihadapi ilmuwan evolusionis adalah tidak adanya “missing link” atau “mata rantai yang terhilang” sehingga skenario sebenarnya adalah fosil-fosil berbagai jenis monyet atau kera dan juga berbagai jenis manusia, tetapi tidak ada mata-rantai di antaranya.

Masalah – bagaimana dari awal sampai akhir?
Apakah keluarga saya hasil evolusi atau hasil penciptaan khusus oleh Allah? Kalau keluarga saya berasal dari kera, dimana buktinya? Dimana rantai perubahan dengan ratusan juta fosil sebagai bukti perubahan-perubahan? Kenapa “mata rantai-mata rantai” ini masih “missing”? Kalau proses evolusi sudah terjadi selama jutaan tahun maka harus ada jutaan fosil sebagai bukti. Kenapa masih disebut “missing”? Jangan-jangan “missing” karena memang tidak pernah ada!
Kini, kita menyelidiki beberapa contoh yang sudah ditemukan sebagai “missing link”. Satu per satu diumumkan sebagai “bukti” evolusi namun setelah beberapa tahun dinyatakan bukan “missing link” tetapi adalah sejenis kera atau ternyata adalah manusia. Mengapa terjadi kebingungan seperti itu? Karena fosil-fosil yang ditemukan biasanya hanya bagian kecil dari makhluk yang ditemukan, misalnya tulang rahang, atau hanya gigi, dan kadang-kadang sebagian tengkorak. Mari kita melihat beberapa yang lebih terkenal.

 

i. Manusia Jawa
Pertama, inilah yang ditemukan: beberapa tulang dan sebagian tengkorak. Dari tulang-tulang ini dibuat gambar menurut imajinasi ilmuwan untuk menghasilkan gambar yang diperkenalkan kepada dunia sebagai “missing link” Manusia Jawa.

Dalam buku ilmiahWeb of Life, hal.687-688, Manusia Jawa, “Pithecanthropos erectus”disebut sebagai bukti evolusi manusia. Kata pithecus berarti “kera” dan kata anthropos berarti “manusia”. Manusia Jawa “ditemukan”oleh seorang doktor medis, Eugene Dubois, pada tahun 1891-2. Dubois telah mengumumkan temuannya sebagai “missing-link”, yaitu “manusia-kera” –namun sebelum kematiannya, Dubois telah mengaku bahwa pengumumannya ternyata keliru sehingga dia katakan bahwa ada kemungkinan bahwa yang dia temukan adalah kera (gibbon) besar.Namun penyelidikan di kemudian hari oleh ahli-ahli palaeontology menghasilkan kesimpulan bahwa yang ditemukan Dubois adalah identik manusia baru, atau lebih tepat, orang Jawa biasa!

ii. Neanderthal Man
Gambar pertama menunjukkan tulang-tulang yang ditemukan, dan gambar kedua adalah gambar yang dibuat oleh ilmuwan-ilmuwan sebagai dugaan wajahnya.

Buku ilmiah, pedoman pendidikan di Australia yang berjudulWeb of Life,hal.689, menjelaskan bahwa manusia Neanderthal “sangat serupa ... manusia modern kecuali lebih pendek, dengan wajah yang menonjol. Berbagai ilmuwan menganggap mereka sebagai “manusia cacat”. Manusia Neanderthal kini, secara umum, diakui demikian -“manusia cacat”- bukan karena evolusi, “tetapi karena dia menderita penyakit rakhitis. Ini disebabkan diet manusia Neanderthal sudah pasti kekurangan Vitamin D”, Science Digest, Vol. 69, hal.35.

iii. Manusia Beijing
Manusia Beijing pertama ditemukan pada tahun 1929 dan lebih banyak lagi ditemukan pada tahun 1933. Awalnya diumumkan sebagai “missing link” yang penting sebagai bukti evolusi manusia. Setelah ditemukan kerangka-kerangka manusia dilapisan batu yang sama, teorinya harus diubah. Kini, fosil-fosil ini dianggap serupa Neanderthal yang mengalami penyakit kekurangan gizi sehingga ada tanda-tanda cacat. Awalnya beberapa tulang ditemukan yang harus direkonstruksi dan dilem bersama. Kemudian para artis ilmuwan menghasilkan gambar dugaan wajahnya.

iv. Manusia Piltdown
Seorang ilmuwan Dr. Charles Dawson telah mengumumkan pada tahun 1912 bahwa dia sudah menemukan suatu “missing link” namun pada tahun 1953 sudah mulai terbukti bahwa ini adalah penipuan belaka. Pada tahun 1941, semua fosilnya, secara misterius telah menghilang sehingga betul-betul menjadi “missing link”. Tulang rahangnya memang dari kera, tetapi giginya dikikis dan diberi warna artifisial untuk menipu ilmuwan-ilmuwan lainnya. Sebenarnya bukan hanya manusia Piltdown, tetapi penipuan lain juga telah dilakukan ilmuwan-ilmuwan yang anti-Allah dan anti-Alkitab. Hal ini telah dicatat dalam British MedicalJournal, Vol. 283, Desember 1981, hal.1673-4. Sayang sekali begitu banyak orang telah ditipu dengan informasi yang diumumkan dengan “berita utama” lalu kemudian ditarik dalam tulisan kecil. Oleh karena itu banyak orang masih menganggap contoh-contoh penipuan tersebut sebagai bukti evolusi.

v. Manusia Nebraska
Fosil-fosil Manusia Nebraska ditemukan pada tahun 1922 dan dipakai sebagai bukti evolusi dalam sidang pengadilan di dalam perkara yang terkenal di Sidang Pengadilan Tennessee pada tahun 1925. Ternyata bahwa fosilnya hanya sebuah gigi. Dari gigi diimajinasi tulang rahang. Dari tulang rahang diimajinasi tengkorak dan dari tengkorak diimajinasi manusia Nebraska. Beberapa tahun kemudian ditemukan bahwa gigi-gigi tersebut adalah gigi babi saja!
Masalah yang selalu dihadapi oleh orang-orang percaya adalah fakta kita ingin percaya integritas ilmuwan, namun berulang kali terjadi penipuan dan manipulasi demi membuktikan teorinya. Mengapa? Karena mereka tidak percaya adanya Tuhan maka mereka mencari “cerita” yang mendukung keyakinanya dan sayang sekali begitu banyak terjerat di dalam tipu daya kuasa kegelapan!

vi. Manusia Colorado
“Missing-link” ini yang juga direkostruksi dari sebuah gigi dan diumumkan sebagai bukti manusia-kera, namun akhirnya ditemukan bahwa gigi tersebut berasal dari seekor kuda.

vii. Ramapithecus
Awalnya dinyatakan sebagai “missing link” manusia-kera tetapi kemudian terbukti adalah fosil sejenis kera yang sudah punah. Ramapithecus sama sekali bukanlah manusia, bahkan bukan setengah manusia, melainkan 100% kera sebagaimana dilaporkan Scientific American, Vol. 226, p.101: Ramapithecus “rupanya adalah kera–secara morfologi, ecologi dan dalam tingkah lakunya”.

viii. Australopithecus
Kata Australopithecus mempunyai arti “kera selatan”. Serupa Ramapithecus, ini adalah sejenis kera yang kini sudah punah. Dia telah memiliki otak serupa kera, kelihatan seperti kera, berjalan seperti kera namun telah memiliki gigi lebih serupa gigi manusia. Namun, hari ini ada sejenis kera Baboon di Ethiopia yang memiliki tulang rahang dan gigi serupa Australopithecus dan Ramapithecus. Akhirnya terbukti bukan “missing link” seperti semula dipromosikan.

ix. Manusia Cro-Magnon
Manusia Cro-magnon telah mendiami benua Eropa dan telah memiliki kapasitas ruang otak lebih besar daripada manusia modern.Umumnya, manusia Cro-Magnon dianggap sebagai manusia yang lebih tinggi dari yang umum dan mungkin tingginya serupa pemain-pemain basket di USA.Kalau ada manusia Cro-Magnon berjalan di jalan-jalan kota Eropa hari ini, dia hanya akan dianggap sebagai manusia biasa, hanya manusia yang agak tinggi.Manusia Cro-Magnon bukanlah bukti evolusi manusia, justru sebaliknya, yaitu bahwa keadaan manusia masa kini adalah inferior dengan manusia masa lampau!

x. Kenyapithecus
Fosil-fosil yang ditemukan Dr. Leakey di Kenya pada tahun 1961 dan dinyatakan sebagai temuan yang paling signifikan “missing link” untuk dasar evolusi manusia yang diberi umur 15 juta tahun. Namun, dalam temuan-temuan di 70 lokasi penggalian yang menghasilkan lebih dari 180 spesimen telah menghancurkan teori Kenyapithecus sebagai “missing-link”. Kini diyakini bahwa Kenyapithecus adalah sejenis kera gorilla atau orangutan, The Age, p.8, 23 Nov., 1984.
Dari contoh-contoh ini, dan banyak lainnya, fosil-fosil yang ditemukan ternyata membuktikan bahwa manusia adalah manusia, dan kera adalah kera. Tidak ada fosil yang setengah manusia dan setengah kera. Kedua makhluk itu adalah beda dan terpisah. Tidak ada manusia-kera.

BUKTI KUAT BAHWA MANUSIA BUKAN KETURUNAN KERA
Selain fosil-fosil itu ada bukti-bukti modern lain yang menunjukkan bahwa mustahil bahwa manusia adalah keturunan dari kera. Bukti-bukti ini adalah temuan kerangka manusia modern yang ternyata lebih tua dari fosil-fosil kera-kera yang dulu dikemukakan sebagai manusia-kera!!
1. Pada tahun 1968 di Utah, U.S.A. –Sudah ditemukan jejak kaki manusia yang menginjak dan menghancurkan trilobit-trilobit (sejenis kepiting yang punah) yang ditemukan dalam lapis batu CAMBRIAN – yang adalah lapisan batu tertua yang mengandung fosil-fosil sehingga ada bukti bahwa pada waktu pertama ada binatang-binatang mati, manusia sudah hadir! Ini adalah persis sama yang kita baca dalam Kitab Kejadian dan SuratRoma 5:12, bahwa dosa manusia telah mendahului munculnya kematian di atas bumi!!
2. Di Africa pada tahun 1972 - Richard Leakey, seorang yang percaya evolusi, telah menemukan tengkorak-tengkorak “modern” dari Era Pliocene, jauh sebelum dibayangkan faham evolusi sebagai awal evolusi manusia. Tentang temuan ini Richard Leakey berkata, “Apa yang kami telah temukan sesungguhnya menghapuskan segala sesuatu yang sudah diajarkan tentang evolusi manusia, dan saya tidak memiliki apa-apa untuk menggantikannya”, Brainwashed? hal.21.
3. Di Bacinello, Italia pada tanggal 2 Agustus, 1958,- ditemukan manusia “Oreophithecus” dan diberi umur 10 juta tahun. Jadi, manusia modern ternyata lebih tua daripada apa yang disebut “missing link”! Perhatikan catatan dalam bukuWeb of Life,hal.691.
4. Di lapisan-lapisan batu di pinggir Sungai Paluxy dekat Glen Rose, Texas, U.S.A. –Jejak kaki manusia dan dinosaurus ditemukan bersama di dalam lapisan batu yang sama yang membuktikan bahwa manusia dan dinosaurus telah hidup dalam bersamaan waktu.

Sumber

2 komentar: