-
Pertanyaan tentang pacaran beda iman atau pacaran beda agama sepertinya merupakan salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan,
-
Kata Siapa Yesus Itu Tuhan?
Banyak orang yang bilang kalau alkitab tidak pernah menyebutkan kalau Yesus adalah Tuhan dan Yesus tidak pernah menyebut dirinya adalah Tuhan. -
Memperoleh Keselamatan Kekal
Manusia hidup di dunia hanyalah untuk sementara. Namun banyak sekali orang yang khawatir bagaimana kalau mereka meninggal nanti, -
Kuasa Doa
Doa adalah nafas orang percaya. Pernyataan di atas sering kali kita dengar dan tidak asing lagi di telinga kita. Namun
Kita sering mendengar beberapa sebutan ini: dating, pacaran, PDKT (pendekatan), dsb. Apa pun sebutannya, yang dimaksud di sini adalah hubungan spesial dengan seorang lawan jenis sebelum memasuki pernikahan dengannya. Apa yang menentukan kesiapan kita untuk mulai menjalin hubungan khusus ini? Apakah kita siap jika sudah menginjak usia tertentu? Apakah kita siap jika telah memiliki saldo tabungan yang cukup besar? Apakah kita siap jika kita sudah mulai memiliki rasa ketertarikan terhadap lawan jenis? Ataukah kesiapan ini sebenarnya hanya merupakan konsep yang dilebih-lebihkan saja, dan kita sebenarnya boleh-boleh saja “mengalir” tanpa banyak aturan mengikuti keinginan untuk mulai berpacaran? Ternyata bukan semua ini penentunya. Myles Munroe dalam bukunya “Waiting and Dating” menjelaskan bahwa bukan alasan-alasan tersebutlah yang menjadi tolok ukur apakah kita sudah siap dating atau belum, tetapi justru tiga prinsip di bawah inilah yang perlu jadi perhatian utama bagi kita yang sudah lama tertarik pada seorang lawan jenis dan berencana segera dating dengannya... Yuk, kita lihat satu per satu, supaya kita benar-benar siap, bukan hanya merasa siap!
PRINSIP PERTAMA
“Kamu belum siap dating sampai kamu sadar sepenuhnya tentang kegunaan dan bahaya dari dating.”
Saat kita sudah memahami bukan hanya gunanya dating tetapi juga berbagai jebakan berbahayanya, itu artinya kita sudah cukup dewasa untuk mulai melakukan PDKT demi menjalin hubungan yang lebih khusus dan serius.
Kegunaan utama dari dating adalah kesempatan untuk mengenal seseorang yang baru, membangun persahabatan baru dengan sahabat dari jenis kelamin yang berbeda. Ini penting sekali, karena proses ini membantu mengembangkan rasa percaya diri sekaligus kemampuan berinteraksi kita. Selain itu, melalui proses dating, kita akan belajar saling menghargai sebagai pribadi-pribadi yang punya harga diri dan martabat yang sehat.
Tetapi, hati-hati! Di samping guna atau manfaatnya, dating juga memiliki berbagai jebakan yang berbahaya. Di peringkat pertama dari daftar jebakan dating adalah bahaya menjadi terlalu cepat intim baik secara fisik ataupun emosional pada tingkat yang terlalu dalam, yang akan menimbulkan berbagai masalah di kemudian hari.
Manusia adalah makhluk sosial, dan kita saling berhubungan pada tiga tingkat: roh, jiwa dan tubuh. Dengan kata lain, kita saling berinteraksi dalam dimensi rohani, jiwani dan jasmani. Urutan ini sangat penting. Hubungan-hubungan yang sehat seharusnya selalu dimulai pada tingkat rohani dan jiwani/intelektual (keinginan, motivasi, minat, kepribadian dan visi), bukan pada tingkat jasmani (kedekatan/kontak fisik). Dimensi jasmani adalah yang paling tidak penting di antara ketiganya, namun dari sanalah biasanya kita memulai dating. Ketertarikan fisik menjadi godaan terbesar dalam dating, padahal ketertarikan fisik akan segera diikuti dengan keterikatan emosi yang mendalam, padahal pasangan tersebut bahkan belum berkesempatan untuk menemukan kesamaan minat, impian atau visi. Saat perbedaan-perbedaan tersebut muncul, hubungan menjadi sulit, karena mereka sudah terlanjur intim secara emosional dan fisik.
Jadi, sebelum mulai dating, tanyakan dulu kepada diri sendiri, “Apa aku benar-benar sudah mengerti kegunaan sekaligus bahayanya jika aku dating dengan dia?” Memang sulit menahan perasaan hati jika kita harus bertanya dulu, apalagi bagi kita yang terlanjur jatuh hati. Jika masih bingung, silakan tanyakan kakak – kakak rohani kita, apakah kita benar – benar sudah siap untuk dating?
PRINSIP KEDUA
“Kamu siap untuk dating kalau kamu sudah paham standar Tuhan bagi hubungan dengan lawan jenis.”
Kita perlu mempelajari serangkaian pedoman yang jelas tentang cara-cara dating berdasarkan firman Tuhan. Tentu saja, ini membutuhkan kedewasaan rohani tertentu. Ingat, hanya orang yang sudah dewasa yang tidak mudah tertipu, dan hanya kebenaran firman Tuhanlah yang sanggup mendewasakan kita.
Amsal 21:2 berkata, “Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.” Penipu yang paling ulung adalah manusia lama kita, alias prinsip-prinsip umum yang ada di dunia ini yang dulunya kita percayai, tentang PDKT/dating.
Ingat, dating bukanlah ajang uji coba. Jangan coba-coba mulai melanjutkan hubungan ke tahap yang serius dengan siapa pun sampai kita betul-betul mengerti apa yang menjadi harapan dan standar Tuhan bagi hubungan itu. Jika kita masih ragu-ragu dengan standar yang ada, cari tahu terlebih dahulu.
PRINSIP KETIGA
“Ikuti terus pedoman dari prinsip kedua.”
Setelah memiliki iman atas standar-standar Tuhan dari Alkitab tentang membangun hubungan dengan lawan jenis, pastikan dalam roh kita bahwa kita tidak akan menurunkan atau mengkompromikan standar-standar tersebut demi alasan apa pun, bahkan termasuk jika kita harus kehilangan dia yang kita sayangi itu.
Banyak orang rela mengkompromikan standar firman Tuhan demi mendapatkan orang yang disukai atau mempertahankan agar dia tetap menjadi “milik”, namun itu sebenarnya adalah sikap kekanak-kanakan dan menyebabkan banyak masalah. Kita perlu berdiri teguh di atas kepercayaan iman kita, dan ini adalah tanda kedewasaan rohani dan emosional kita. Tuhan Yesus menghendaki yang terbaik bagi kita, maka jangan menawarkan diri kita terlalu “murah” hanya demi mendapatkan orang yang kita idam-idamkan itu. Ingat, untuk bisa mendapatkan diri kita saja, Yesus rela mengorbankan diriNya sendiri. Karena itu, tentu Dia rela melakukan segala cara supaya kita mendapatkan yang terbaik di dalam hubungan lawan jenis.
2 Timotius 3:16, Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Kita semua mempercayai bahwa Alkitab adalah tulisan yang 100% diilhamkan oleh Allah sendiri dan dengan kata lain merupakan tulisan Allah sendiri. Namun dalam membaca Alkitab, kita seringkali sulit untuk mengerti salah satu ayat dalam Alkitab. Jika kita tidak dapat mengerti arti dari suatu ayat, hal ini tentunya akan membuat adanya perasaan yang mengganjal di hati kita. Bisa jadi iman kita akan goyah jika kita salah mengartikan suatu ayat Alkitab. Hal ini juga akan menjadi masalah ketika ada orang Kristen yang kebingungan menjelaskan arti dari suatu ayat ketika ada orang dari agama lain bertanya. Oleh karena itu sangatlah penting untuk kita dapat mengerti arti dari suatu ayat di dalam Alkitab.
Untuk dapat mengerti arti dari suatu ayat Alkitab biasanya membutuhkan waktu yang lama, salah satunya adalah dengan melakukan pendalaman Alkitab. Apalagi jika kita mau mengerti dan mendalami keseluruhan Alkitab, mungkin seluruh hidup kita tidak akan cukup untuk menyelaminya. Namun sebenarnya terdapat kiat – kiat khusus agar kita dapat mengerti suatu ayat Alkitab dalam waktu singkat. Banyak orang mengira saya belajar di STT (Sekolah Tinggi Teologia) atau pendeta karena saya bisa banyak menjawab pertanyaan mengenai apapun yang ada di Alkitab. Ini salah besar karena saya hanyalah jemaat biasa yang sangat mencintai Firman Tuhan. Jika ada suatu pertanyaan sulit mengenai suatu ayat Alkitab yang belum saya mengerti, saya melakukan langkah – langkah kecil agar dapat mengerti ayat tersebut walaupun dengan waktu yang sangat singkat.
Sudah cukup dengan bertele – telenya, langsung saja ini dia tips agar kita bisa memahami suatu ayat Alkitab dalam waktu 5 menit saja:
1. Baca ayatnya berulang – ulang
Hal yang paling mudah dan paling cepat adalah dengan membaya ayat tersebut yang tidak kita mengerti berulang – ulang. Coba baca dengan perlahan kata per kata dan hayati ayat tersebut. Walaupun membaca ayat yang sama, tapi hal yang di dapat setiap kali kita membaca suatu ayat dalam Alkitab bisa saja berbeda. Jika cara ini masih tetap saja membuat kita tidak mengerti akan arti ayat tersebut, silakan lanjut ke cara kedua.
2. Baca ayat sebelum dan sesudahnya
Budaya asal comot ayat sangatlah meresahkan belakangan ini. Bahkan ayat Alkitab seringkali dibilang “porno” karena orang hanya asal comot ayat saja. Padahal jika kita membaca ayat sebelum dan sesudahnya, tentu semuanya akan menjadi lebih jelas. Ya, suatu ayat tidak bisa lepas dari ayat sebelum dan sesudahnya. Pada teks aslinya, Alkitab sama sekali tidak punya pasal dan ayat. Pasal dan ayat yang ada di Alkitab sekarang ini dibuat oleh manusia agar kita lebih mudah dalam membaca Alkitab, Jika kita membaca ayat Alkitab hanya sepotong, bisa jadi kita salah menangkap maksud dari penulis. Sama saja jika kita baca surat cinta hanya sepotong. Misalkan ada bagian dalam surat cinta tersebut yang berkata “Aku benci kamu”, belum tentu surat tersebut benar – benar ingin menunjukkan bahwa si penulis benar – benar benci. (Duh maaf malah jadi lari ke surat cinta). Jadi intinya adalah baca minimal satu perikop pada ayat tersebut, lebih baik lagi satu pasal dibaca juga.
3. Baca terjemahan bahasa lain
Terjemahan Baru (BIS) yang merupakan terjemahan yang kita baca sekarang sebenarnya merupakan terjemahan yang sudah cukup baik, walaupun tidak sempurna. Alkitab yang sempurna adalah Alkitab dari bahasa aslinya, namun tentu kita sebagai orang awam tidak mengerti bahasa Yunani, apalagi bahasa Ibrani. Beruntung kita sekarang hidup di masa teknologi yang sudah maju, aplikasi Alkitab yang kita punya biasanya bisa membaca Alkitab dengan berbagai terjemahan. Terjemahan yang saya rekomendasikan yang harus ada di aplikasi Alkitab kita adalah terjemahan King James Version (KJV) dan Bahasa Indonesia Sehari – hari (BIS). Sebenarnya TB lebih baik daripada BIS, namun terkadang kita dapat lebih mudah mengerti suatu ayat dengan terjemahan BIS. KJV adalah terjemahan yang paling direkomendasikan dari terjamahan lain karena KJV menterjemahan secara literal, yaitu kata per kata. Intinya kalau bingung, merujuklah pada KJV. Jika dengan cara ini juga masih bingung, coba cara selanjutnya.
4. Lihat tafsiran
Dulu saya menggunakan software e-sword atau sabda di komputer untuk dapat melihat tafsiran. Banyak orang juga mempunyai Alkitab khusus yang sudah ada tafsirannya, saya juga punya sih. Namun lagi – lagi kita sudah sangat dimudahkan oleh teknologi. Sudah ada aplikasi “tafsiran” di google play store yang bisa digunakan secara gratis untuk memudahkan kita mengerti ayat Alkitab. Jadi jika mau mudah, tinggal install aplikasinya di perangkat kamu dan mulai mendalami isi Alkitab menggunakan aplikasi tersebut. Tafsiran yang ada memang belum tentu 100% akurat, namun tafsiran ini pastinya akan sangat membantu kita dalam memahami Alkitab. Jika tafsiran masih kurang membantu, lanjut ke cara selanjutnya.
5. Tanya saudara seiman atau google
Ya, cara ini akan menjadi cara yang ampuh jika kita masih tidak dapat mengerti ayat di dalam Alkitab. Bertanya pada saudara seiman yang lebih dewasa rohani akan menjadi jalan yang benar. Kita juga bisa bertanya pada google. Namun INGAT, jangan pernah mengacu pada satu tulisan yang ada di google, baca beberapa tulisan sebagai sumber pengetahuan. Karena google juga bisa salah loh.
5 cara di atas merupakan cara yang hampir selalu dapat menjawab pertanyaan mengenai suatu ayat Alkitab. Namun tentu pendalaman Alkitab yang lebih lanjut akan sangat berguna agar kita dapat benar – benar mengerti makna dari suatu ayat dalam Alkitab. Semoga dengan adanya tulisan ini kita semua dapat belajar Alkitab secara mandiri sehingga pertumbuhan iman kita akan semakin baik. Selamat memahami Alkitab.
-N.L.H-