-
Pertanyaan tentang pacaran beda iman atau pacaran beda agama sepertinya merupakan salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan,
-
Kata Siapa Yesus Itu Tuhan?
Banyak orang yang bilang kalau alkitab tidak pernah menyebutkan kalau Yesus adalah Tuhan dan Yesus tidak pernah menyebut dirinya adalah Tuhan. -
Memperoleh Keselamatan Kekal
Manusia hidup di dunia hanyalah untuk sementara. Namun banyak sekali orang yang khawatir bagaimana kalau mereka meninggal nanti, -
Kuasa Doa
Doa adalah nafas orang percaya. Pernyataan di atas sering kali kita dengar dan tidak asing lagi di telinga kita. Namun
Kita sudah mengetahui bagaimana cara memperoleh keselamatan kekal melalui artikel Memperoleh Keselamatan Kekal. Namun tentunya perjalanan untuk mengikut Kristus tidak semudah kelihatannya. Salah satu masalah yang banyak sekali dialami oleh umat Kristen adalah mengulangi dosa yang sama atau dengan kata lain jatuh pada dosa yang itu – itu saja. Pertanyaan yang selanjutnya banyak muncul adalah, apakah Tuhan tetap mengampuni dosa kita kalau kita melakukan dosa yang sama? Apakah Tuhan Yesus tetap menebus dosa kita walaupun kita sudah minta ampun tapi tetap melakukan dosa itu lagi?
Ibrani 9:28, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Kita bertobat untuk percaya Yesus Kristus satu kali dan satu kali juga kita memperoleh keselamatan, namun kita harus senantiasa bertobat setiap kali kita melakukan dosa. Bertobat dalam bahasa aslinya adalah metanoia yang dapat diartikan sebagai berbalik arah atau berubah 180 derajat. Jadi ketika kita bertobat dari suatu dosa, kita tidak memandang dosa itu lagi, melainkan membelakangi dosa tersebut.
Manusia menjadi berdosa bukan karena manusia berbuat dosa, tetapi manusia berbuat dosa karena manusia pada mulanya adalah pendosa. Jadi manusia melakukan hakekatnya sebagai pendosa yaitu melakukan dosa. Oleh karena itu selama kita masih hidup dan masih ada di dalam tubuh manusia yang lemah ini, kita mungkin saja jatuh ke dalam dosa, dan bukan tidak mungkin kita jatuh ke dalam dosa yang sama. Sebenarnya jatuh di dosa yang sama merupakan masalah yang banyak dihadapi oleh orang yang sudah ikut Kristus. Orang yang ikut Kristus biasanya enggan melakukan dosa baru dan dapat lebih kuat menahan godaan terhadap dosa – dosa baru. Namun berbeda dengan dosa lama, dosa lama mungkin saja sudah dilakukan sejak sebelum mengenal Kristus, bukan tidak mungkin sudah menjadi kebiasaan, yang artinya akan lebih mudah untuk kita jatuh ke dosa yang itu – itu lagi.
Sebagai orang yang sudah menerima Roh Kudus, kita tentunya tidak ingin terus menerus jatuh di dosa yang sama, berikut beberapa tips agar kita dapat lepas dari dosa yang itu – itu saja.
1. Mengakui dosa kita terhadap Tuhan dan saudara seiman
Yakobus 5:16, Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Kebanyakan orang Kristen memang mengakui dosanya di hadapan Tuhan, dan bahkan mengakuinya setiap hari, namun kebanyakan dari mereka tetap melakukan dosa yang bahkan baru diakuinya. Memang penting untuk dapat mengakui dosa kita di hadapan Tuhan dan bertobat meminta pengampunan, namun untuk beberapa kasus hal ini tidak cukup. Kita juga harus mengakui dosa kita di hadapan orang lain, dalam hal ini adalah saudara seiman yang dapat dipercaya. Kebanyakan orang malu untuk mengakui dosanya sehingga orang tersebut berjuang sendirian melawan dosanya. Sangat sulit kita melawan dosa sendirian, kita butuh pertolongan Tuhan. Uniknya, Tuhan menolong kita biasanya melalui orang lain, oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk dapat mengakui dosa kita kepada kakak rohani, bapa rohani, ataupun saudara seiman lain yang dapat kita percaya dan dapat menguatkan kita sehingga kita tidak berjuang melawan dosa sendirian, melainkan ada orang lain yang mendukung kita. Dengan saling mengaku dosa dan saling mendoakan, sesuai dengan ayat Yakobus 5:16, kita dapat sembuh dari dosa – dosa kita.
2. Jangan beri kesempatan kepada iblis
Efesus 4:27, dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
Biasanya orang melakukan dosa yang sama pada keadaan yang sama juga. Penting bagi kita untuk dapat mengetahui pada kondisi apa kita berbuat dosa. Kita tidak boleh memberikan kesempatan kepada iblis untuk dapat menggoda kita melakukan dosa. Misalkan untuk anak muda, biasanya mudah sekali berbuat dosa pada saat sedang berduaan di dalam satu ruangan, oleh karena itu dalam situasi seperti ini sebaiknya mereka segera keluar dari ruangan agar iblis tidak mempunyai kesempatan untuk dapat menggoda mereka melakukan dosa. Contoh lain adalah orang yang suka mabuk – mabukan dan sulit untuk lepas dari minuman keras, janganlah orang itu dekat – dekat dengan akses minuman keras, jangan sampai orang tersebut pergi ke tempat yang menjual minuman keras,.
3. Cari kebiasaan lain
Efesus 4:28, Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.
Salah satu alasan mengapa orang sangat sulit untuk lepas dari dosa yang sama adalah karena dosa tersebut sudah menjadi kebiasaan dan mendarah daging. Kebiasaan sangat sulit bahkan mungkin saja tidak dapat dihilangkan. Tetapi tenang, kabar baiknya adalah kebiasaan bisa digantikan. Seperti pada ayat Efesus 4:28, orang yang mencuri bukan hanya disuruh untuk tidak mencuri lagi, tetapi dinasihatkan juga untuk bekerja dengan tangannya sendiri dan membagikan berkat kepada orang yang berkekurangan. Jadi kita harus mencari hal lain yang dapat kita lakukan untuk dapat lepas dari dosa. Contohnya adalah orang yang sudah terbiasa merokok, cobalah bawa permen dan menjadi terbiasa untuk makan permen. Contoh lain adalah orang yang sudah terbiasa untuk berjudi dapat mencoba untuk menabung. Hal lain yang dapat dilakukan adalah membiasakan diri untuk membaca alkitab, dengan adanya kebiasaan baru yaitu membaca alkitab, kebiasaan – kebiasaan buruk kita mungkin saja dapat kita tinggalkan.
Dengan melakukan 3 tips ini memang kita bisa saja tidak langsung dapat lepas dari dosa yang sama, butuh proses untuk dapat benar – benar lepas dari dosa. Akan sangat sulit jika kita berjuang melawan dosa sendirian, namun jika ada Tuhan Yesus yang memimpin, kita pasti bisa merdeka terhadap dosa.
-N.L.H-
Hampir semua manusia menyadari bahwa manusia hidup di dunia hanyalah untuk sementara. Akan ada kehidupan lain setelah manusia nanti meninggal. Namun banyak sekali orang yang khawatir bagaimana kalau mereka meninggal nanti, apa yang harus mereka lakukan di dunia ini supaya dapat selamat? Jawaban dari pertanyaan di atas ada di tulisan ini.
Roma 3:23, Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Roma 6:23, Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Pertama – tama kita harus menyadari terlebih dahulu kalau kita semua adalah manusia berdosa dan kita tidak dapat menebus dosa kita sendiri. Coba bayangkan berapa banyak kita berpikir negatif sepanjang hari, sudah seberapa besar dosa yang kita lakukan hanya melalui pikiran kita. Kebaikan kita tidak akan pernah cukup untuk dapat menebus dosa kita. Oleh karena itu kita butuh penebusan akan semua dosa kita dan penebusan yang dimaksud di sini adalah penebusan yang hanya dari Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana cara memperoleh penebusan yang dari Yesus Kristus? Caranya adalah dengan percaya kepada Yesus Kristus sebagai satu – satunya Tuhan DAN Juruselamat pribadi. Ya, Tuhan Yesus Kristus sudah menawarkan keselamatan kekal kepada semua umat manusia, pertanyaannya adalah apakah kita mau menerimanya atau bahkan menolak keselamatan ini?
Yohanes 3:16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Jadi setiap orang yang percaya kepada Kristus berarti sudah ditebus dan memperoleh JAMINAN keselamatan kekal. Berapa kali kita diselamatkan? Jawabannya adalah satu kali. Satu kali kita bertobat dan percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka satu kali juga kita memperoleh keselamatan.
Ibrani 9:28, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Kisah Para Rasul 2:38, Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Ya, kita diselamatkan satu kali untuk memperoleh jaminan keselamatan kekal. Namun sayangnya banyak orang yang menyalahartikan keselamatan ini. Banyak orang berpikir dengan memperoleh keselamatan ini mereka bisa seenaknya melakukan dosa. Ini sangat memprihatinkan karena orang yang sudah benar – benar menerima keselamatan ini pasti akan tidak nyaman dengan dosa dan akan merasa bersalah jika melakukan dosa, dan yang pasti orang yang sudah percaya Yesus Kristus dan mempunyai Roh Kudus di dalam dirinya tidak akan nyaman jika hidup di dalam dosa.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana ketika kita sudah percaya Kristus dan memperoleh keselamatan namun kita masih tetap berbuat dosa? Apakah kita masih tetap diselamatkan? Apakah kita harus bertobat ulang? Bagaimana kalau saya meninggal pada saat saya melakukan dosa? Semua pertanyaan ini dibahas di artikel lain yaitu Mengulangi Dosa yang Sama?
Demikianlah caranya agar kita dapat memperoleh keselamatan kekal, yaitu hanya ada 1 cara dan hanya ada satu jalan, yaitu percaya kepada Yesus Kristus sebagai satu – satunya Tuhan dan Juruselamat pribadi. Maukah kita mempercayainya?
Yohanes 14:6, Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
-N.L.H-
Di dalam 13 Artikel sebelumnya, kita sudah baca tentang sejarah Israel yang menjadi latar belakang konflik Timur Tengah masa kini. Apa dapat kita simpulkan dari sejarah itu?
- Tanah Perjanjian yang diberikan kepada bangsa Israel sebagai keturunan Abraham, Ishak dan Yakub adalah tindakan Allah yang diakui di dalam kitab-kitab suci agama Yahudi, agama Kristen dan agama Islam.
- Bangsa Israel telah memiliki negeri itu lewat peperangan terhadap suku-suku Kanaan mulai 3500 tahun yang lalu sampai mereka telah menguasai wilayah luas antara Mesir di sebelah Selatan dan Siria dan Libanon di sebelah Utara, dan di antara Laut Tengah di sebelah Barat dan yang kini disebut Yordan di sebelah Timur.
- Perbatasan bangsa Israel masa kini (2005-2013) adalah lebih kecil ketimbang Israel zaman Yesus, 2000 tahun yang lalu, karena Gaza dan Tepi Barat di zaman itu adalah bagian dari Israel.
- Israel sejak zaman Nebukadnezzar, sekitar 536 sM, tidak pernah berkuasa di atas bangsanya sendiri atau kota Yerusalem sampai kepada proklomasi kemerdekaannya oleh PBB pada tahun 1948 dan proklomasi Yerusalem sebagai Ibu Kotanya pada tahun 1980. Sesuai nubuatan Firman Tuhan, nubuatan 7 kali Musa, atau lebih kurang 2520 tahun, Israel akan di bawah dominasi bangsa-bangsa non-Yahudi. Nubuatan itu benar-benar digenapi
- Israel akan dimurkai Tuhan karena ketidaktaatannya kepada Firman Tuhan dan akan diusir dari negerinya dan akan mengembara di antara bangsa-bangsa di mana mereka akan dikejar-kejar, diburu dan dianiaya sehingga banyak di antara mereka akan dibunuh. Hal itu benar-benar terjadi di sepanjang sejarah mulai tahun 70 M ketika bangsa Roma menghancurkan Yerusalem dan mengusir orang-orang Yahudi dari tanah airnya. Walaupun mayoritas penduduk Israel diusir, selalu ada sisa yang tertinggal di dalam negeri itu sampai zaman modern.
- Tuhan sudah berjanji bahwa Dia akan mengingat janji-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Dia akan panggil mereka kembali dari segala bangsa dan Israel akan lahir kembali sebagai persiapan akhir zaman dan kedatangan kembali Tuhan Yesus. Setelah 1870’an tahun mengembara, dan setelah mulai pogrom-pogrom di Rusia di awal abad ke-20 dan Holocaust di Jerman dari 1939-1945, maka Israel kembali ke tanah perjanjian itu dan menjadi bangsa kembali pada tahun 1948.
- Kelahiran kembali Israel sebagai bangsa di Timur Tengah menjadi pemicu peperangan lokal dan global yang kini sudah berjalan 65 tahun. Bangsa-bangsa Arab yang penduduknya mulai berkuasa dan menjadi penduduk mayoritas di wilayah Palestina pada waktu perang jihad di awal sejarah Islam di abad ke-7 dan sudah menjadi penguasa negeri perjanjian selama hampir 1300 tahun, tidak mau menyerahkan tanah itu kepada masyarakat Yahudi.
- Lewat berbagai perang, 1948, 1956, 1965, 1973 ditambah dengan intifada-intifada Palestina pada tahun 1987-1993 dan 2000-2005, terjadi ketidakdamaian di seluruh dunia. Akibat dari dukungan Israel oleh bangsa-bangsa Barat telah menyebabkan bangkitnya berbagai gerakan jihad dan terorisme global, misalnya serangan Olimpiade Munich 1972 oleh PLO, berbagai pesawat yang dibajak atau diledakkan, serangan 9/11 di USA, perang Iraq, Afghanistan, dan lain sebagainya.
- Nubuatan-nubuatan Firman Tuhan sudah menubuatkan instabilitas yang telah terjadi bahkan bahwa akan ada perang-perang besar lagi di kawasan Timur Tengah yang akan berakhir dengan Perang Harmagedon, perang terakhir, ketika Yesus akan datang kembali dan membawa penghakiman kekal bagi semua manusia.
Hal-hal ini sudah kita selediki selama 13 artikel sebelumnya dan sekarang sebagai penutup seri ini kita perlu menyelidiki Israel yang sesungguhnya masa kini menurut Firman Tuhan.
Israel yang Sejati
Sejak awal pewahyuan kepada Abraham, Israel diberi dua gambar: Israel jasmani, yaitu, pasir di tepi laut, dan Israel sorgawi, yaitu bintang-bintang di langit.
Kejadian 22:17, “Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.”
BINTANG-BINTANG DI LANGIT & PASIR DI TEPI LAUT
Perbedaan dari dua jenis manusia dalam Israel diungkapkan dalam Perjanjian Baru pada waktu dipisahkan antara orang yang beriman dan yang tidak beriman yang menentukan siapa sebenarnya adalah seorang Israel.
Roma 9:7-8, “Tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: “Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu.” Artinya: bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar.”
Artinya, lahir sebagai seorang Israel jasmani sama sekali tidak menguntungkan dalam rencana Allah kecuali orang itu beriman. Bukan sunat fisik yang berarti tetapi sunat hati, yaitu pertobatan dan lahir baru. Dengan demikian semua orang yang lahir baru menjadi ahli waris Abraham, menjadi seorang Israel sejati bahkan juga disebut sebagai seorang Yahudi! Di dalam Kristus baik Yahudi dan non-Yahudi dipersatukan dalam satu Israel, yaitu satu Tubuh Kristus, satu Manusia Baru, satu Rumah. Tidak ada dua Rumah Allah. Tuhan tidak berkata untuk bangun banyak Rumah, “Build My Homes”, No! Tuhan mau kita membangun satu Rumah saja. Build My Home! Inilah yang disebut “Israel, milik Allah”, Galatia 6:16.
Galatia 3:28-29, “Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.”
Efesus 2:14-20, “Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.”
Roma 2:28-29, “Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah.”
RASUL PAULUS dan KEDUA POHON ZAITUN
Untuk menjelaskan kebenaran itu, yaitu, bahwa keduanya – yang Yahudi dan non-Yahudi – telah menjadi satu Manusia Baru, satu Rumah, satu Tubuh Kristus yang terdiri dari hanya orang yang beriman kepada Kristus, Mesias itu. Hanya ada satu jalan keselamatan dan jalan itulah Yesus. Maka, baik Yahudi, maupun non-Yahudi, untuk diselamatkan harus menjadi percaya sungguh kepada Yesus. Perhatikan uraian Rasul Paulus dalam Roma 11.
Roma 11:16-26, “Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus. Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu. Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas. Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah! Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu. Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga. Tetapi merekapun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali. Sebab jika kamu telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih lagi mereka ini, yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun mereka sendiri. Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan.”
Dalam rencana Tuhan tidak ada dua pohon, hanya ada satu. Akarnya adalah Perjanjian Kekal dengan Abraham, Ishak dan Yakub, dan tunas yang bertumbuh adalah Yesus, sesuai dengan nubuatan nabi Yesaya, Yeremia, Zakaria (Yesaya 4:1-6; 11:1-5; 22:22-25; 53:1-5; Yeremia 23:5; 33:15; Zakharia 3:8; 6:12). Bandingkanlah dengan penjelasan Yohanes dan Yesus sendiri (Wahyu 5:5; 22:16) karena Yesus menyebut diri-Nya sebagai Tunas Daud.
Jadi Rasul Paulus telah menyimpulkan sejarah Israel sejarah Alkitabiah bahwa Israel yang sejati hanyalah orang-orang yang beriman, yang mengakui dan mengikuti Yesus sebagai Mesias, Tuhan dan Juruselamat. Dan mereka datang dari setiap suku, kaum, bangsa dan bahasa dan mereka bersama dengan semua orang Yahudi yang percaya menjadi satu Manusia Baru, satu Mempelai Wanita Kristus, satu Tubuh Kristus, satu Rumah Allah dan satu Pohon Zaitun! Siapa Diselamatkan?
Roma 11:26, “Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan.”
Siapa selamat? Seluruh Israel! Siapakah Israel? Semua orang yang percaya kepada Yesus sebagai Mesias, Tuhan dan Juruselamat: “Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan.”
Kita sudah selamat. Kita sudah menjadi bagian dari Israel sejati. Kita sudah menjadi ahli waris bersama-sama dengan Yesus. Kita sudah menjadi satu Rumah, Bangsa, dan Tubuh tetapi jangan menjadi sombong. Jangan tawar hati melainkan pegang teguh kepada Tuhan dan maksud abadi-Nya supaya kita juga akan mengambil bagian dalam kemuliaan-Nya di akhir zaman dan untuk selama-lamanya!
Kita bukan hanya pembaca atau penonton sejarah Israel, kita sungguh berpatisipasi di dalamnya dan menjadi pencipta sejarah. Karena itu, marilah kita memenuhi panggilan kita sebagai umat-Nya dan menjadi Israel milik Allah!
Artikel ini merupakan sambungan dari Nubuatan, Holocaust, Perang dan Kemerdekaan Israel