-
Pertanyaan tentang pacaran beda iman atau pacaran beda agama sepertinya merupakan salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan,
-
Kata Siapa Yesus Itu Tuhan?
Banyak orang yang bilang kalau alkitab tidak pernah menyebutkan kalau Yesus adalah Tuhan dan Yesus tidak pernah menyebut dirinya adalah Tuhan. -
Memperoleh Keselamatan Kekal
Manusia hidup di dunia hanyalah untuk sementara. Namun banyak sekali orang yang khawatir bagaimana kalau mereka meninggal nanti, -
Kuasa Doa
Doa adalah nafas orang percaya. Pernyataan di atas sering kali kita dengar dan tidak asing lagi di telinga kita. Namun
Believe It or Not! My First Kiss is My Wedding Kiss
Sebelum membaca kesaksian ini, ada baiknya juga membaca Mengapa Harus Pacaran yang Kudus terlebih dahulu. Suatu saat nanti sangatlah besar kemungkinan peristiwa “My First Kiss is My Wedding Kiss” akan masuk dalam daftar peristiwa langka dan diabadikan dalam daftar persitiwa aneh Ripleys “Believe It or Not”. Mengapa ? Karena perubahan budaya yang ada sehingga nilai sakral dari sebuah ciuman seorang pria terhadap pasangannya sudah “terjun bebas” alias hilang makna kemuliaan di dalamnya. Ups….apa mungkin ada Kemuliaan di dalam sebuah ciuman pertama seorang pria kepada pasangannya ? Gak percaya…? Yuk…kita ikuti bagaimana perjalanan kasih sepasang muda mudi yang bernama Ronald dan Astri (jemaat Abbalove Depok)
2008 – Waktu “jadi”-an
Ronald:
Perjuanganku merebut hatinya dimulai dari 2005 dan aku selalu bertepuk sebelah tangan hingga hari itu, 14 November 2008, kami memutuskan untuk tidak berkomunikasi selama 40 hari dan berdoa sebelum memutuskan keseriusan hubungan kami. Aku tidak ingin main-main dengan keputusanku. Karena keputusanku hari itu akan menyangkut masa depan dari wanita yang kucintai. Aku tidak bermaksud mencari pacar, melainkan mencari seorang istri. Berpacaran bagiku berarti mempersiapkan pernikahan bersama.
Astri:
Aku masih ingat, 40 hari sebelumnya, Ronald memintaku supaya aku benar-benar mempertimbangkan dan berdoa selama 40 hari tanpa komunikasi dengannya sebelum aku menolaknya lagi. Baiklah, pikirku saat itu. Kami tidak berkomunikasi dan kami berdoa. Dalam waktu-waktu itu, aku berdoa dan share tentang hal ini ke beberapa orang yang kupercayai dapat memberikan masukan-masukan dan nasehat yang bijaksana.
Ronald:
Malam itu kujemput dia dan kami memesan tempat di sebuah rumah makan daerah Margonda, Depok. Seperti seorang sales, aku mempresentasikan isi dari buku catatanku, hasil doaku, berisi rencana kehidupanku bertahun-tahun ke depan. Kutunjukkan padanya bahwa aku memiliki keyakinan yang pasti akan masa depanku. Kapan aku hendak menikah, pekerjaan apa yang aku inginkan dan di mana aku ingin tinggal. Visi hidupku dan rencana untuk masa depan anak-anakku.
Astri:
Setelah itu, kami bertemu. Ia tidak membawa bunga atau coklat untukku saat itu, mungkin karena dia pikir kali ini dia juga akan ditolak lagi. Ia hanya menyodorkan buku catatan berisi visinya selama 3 tahun ke depan bersamaku jika aku mau menerimanya. So sweet sekali. Lebih sweet dari pada bunga atau coklat.
Ronald:
Kondisi keuanganku saat itu tidaklah baik, namun aku percaya bahwa rencana yang jelas dan doa yang terarah akan membawaku ke dalam rencana Tuhan yang terbaik. Dalam bahasa sederhananya, aku menyatakan kepadanya, jadilah istriku dan hiduplah bersamaku, masa depanmu akan aman bersamaku. Jawaban yang tidak kusangka, ia menerimaku!
Astri:
Aku menerimanya dan ia terlihat sangat bahagia.
Ronald:
Malam itu kami berdua juga membuat kesepakatan pertama dalam hubungan kami. Tidak bersentuhan, dan berdoa bersama setiap malam. Komitmen ini kami ambil untuk menjaga agar hubungan kami dilandaskan kasih yang dari Tuhan, dan bukan dengan nafsu. Aku sadar, sebagai seorang pria, jangankan bergandengan tangan, menyentuh kulitnya pun membuatku bergetar dan ingin merasakan sentuhan lebih banyak lagi. Banyak anak muda jatuh dalam dosa percabulan karena batasan yang tidak disepakati. Aku ingin mengasihi Astri seperti seorang ayah yang menjaga anaknya. Menghormatinya sebagai seorang wanita yang kudus di hadapan Tuhan dan menjaganya dari ancaman hasratku sendiri sebagai seorang pria.
Astri:
Hari-hari selanjutnya, mungkin tak se”indah” seperti kisah kasih di sinetron-sinetron jaman sekarang. Tidak juga se”mesra” seperti adegan di film-film Bollywood. Ronald kerja di Cikarang, tinggal di Puri dan aku di Depok. Jadi, kami hanya bertemu seminggu sekali dengan perjuangannya naik motor dari Cikarang menuju Depok dan pulang ke Puri. Kami hanya bertemu beberapa jam dalam seminggu, kecuali ketika liburan, lebih panjang sedikitlah. Perjuangan yang berat buat Ronald. Bahkan, ketika kami sedang konflik pun, Ronald tetap datang. Aku sampai merasa aneh, lagi berantem kok ya masih mau ketemu diem-dieman. Tapi ya, kalaupun lagi adem ayem, kami juga ga ngapa-ngapain sih, karena kami sepakat untuk tidak melakukan sentuhan selama kami pacaran, termasuk gandengan tangan. Kuno ah, terlalu ekstrim, kata beberapa orang dan terasa lebay buat beberapa orang yang lain. Tapi buat kami, inilah keromantisan yang sesungguhnya. Romantis karena Ronald menjagaku dan memperlakukanku sebagai wanita yang terhormat. Ia benar-benar menepati janjinya pada ayahku akan menjaga anaknya. Menjaga dari apa? Menjaga dari tangan pria-pria termasuk tangannya sendiri. Ia berkomitmen akan mengendalikan dirinya dan menjalani hubungan sebelum menikah dengan dasar kasih, bukan nafsu. Dan komitmennya ini membuatku semakin mempercayainya dan mengasihinya. Aku merasa aman bersamanya.
Setahun berlalu dengan berbagai konflik yang melanda hubungan mereka, sekalipun mereka mengawali hubungan melalui doa dan menjaganya dengan komitmen menjaga kekudusan (termasuk tidak berciuman); tapi akhirnya mereka menyadari bahwa mereka MEMBUTUHKAN ORANG LAIN untuk menolong mereka bisa tetap berjalan dalam komitmen dan mimpi yang mereka bangun.
2009 – Waktu Pertolongan yang diharapkan
Ronald:
Mulai 2010 kami mengikuti kelas BPN dan setiap hari Jumat malam aku berangkat ke Depok dari Cikarang untuk mengikuti kelas BPN. Kami semakin bertumbuh dalam persiapan pernikahan kami. Kami mendapatkan nilai-nilai kekudusan, kesepakatan, keterbukaan, komunikasi dan kami mempraktekkannya dalam hubungan kami.
2011 – Waktu KemuliaanNYA Dinyatakan
Astri:
Hari itu datang juga. Persiapan teknis yang panjang selama dua tahun hanya untuk satu hari, hehe. Dari H-1, aku tidak bisa tidur semalaman. Setelah selesai dirias, aku menuju gedung tempat aku akan diberkati dalam pernikahan yang kudus. Acara pemberkatan pernikahan kami dimulai tepat waktu. Aku masuk ke ruangan di dampingi papaku. Sedangkan, Ronald menungguku di depan altar. Saat berjalan ke arah altar, aku seakan tidak percaya akan menikah dengan sahabatku sendiri. Sahabat yang mungkin ketika pertama kali bertemu tidak sedikit pun terbersit dalam benakku akan menjadi suamiku.
Ronald:
Begitu memasuki ruangan, dadaku sesak dan nafasku tercekat. Baru pertama kali aku merasakan sensasi seperti ini. Rasa haru mulai terasa dan Aku terus melangkah, tanpa mengkhawatirkan apa saja yang akan terjadi nanti. Aku melangkah ke depan dan berdiri menanti pasangan hidupku, Astri, yang masuk diantar oleh ayahnya, tanda penyerahan anaknya yang terkasih kepada calon suaminya untuk resmi dinikahkan oleh Gereja.
Astri:
Aku berjalan mantap, semantap jawaban “YA” ku ketika gembala nikah menanyakan kesediaanku menjadi isteri Ronald. Kami mengucapkan janji pernikahan kami di hadapan Allah, keluarga kami dan para jemaat untuk saling setia dan menerima satu sama lain dalam kondisi apapun sampai selamanya.
Ronald:
Setelah janji pernikahan selesai kami ucapkan, dilanjutkan dengan pemakaian cincin dan doa berkat dari gembala pernikahan. Di momen ini aku sudah tak kuasa menahan air mataku. Selama didoakan air mataku mengalir deras tanpa dapat kumengerti kenapa. Aku percaya urapan Tuhan turun atasku untuk bisa menjadi suami yang berkenan di hati Tuhan. Setelah doa selesai, kami lanjutkan dengan perjamuan kudus sebelum wedding kiss.
Ronald dan Astri:
Wedding kiss kami merupakan ciuman kami yang pertama sejak kami bertemu. Kami bahkan menulis di souvenir pernikahan kami, my first kiss is my wedding kiss. Statement ini bukanlah sekedar kata mutiara bagi kami, tapi sebuah visi. Sebuah visi yang kami persembahkan untuk kemuliaan Tuhan, untuk menunjukkan pada semua orang bahwa kekudusanmu berharga di mata Tuhan dan itu mungkin untuk dilakukan. Kami punya mimpi bahwa anak kami nanti, baik itu pria maupun wanita, akan menghargai kekudusan dan menjaga first kiss dengan pasangannya hingga hari pernikahan, dan mereka memiliki teladan yang pertama, yaitu orangtuanya.
Allah sungguh menyatakan kemuliaanNYA atas komitmen yang dituntaskan oleh Ronald dan Astri dengan “First Kiss” yang mereka nyatakan dalam Pernikahan Kudus. Kehidupan keluarga ini saat ini menerima begitu berlimpah-limpah anugerah Tuhan juga atas Ethan, anak yang dikaruniakan oleh Tuhan.
2 Taw 16:9a, “Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.”
(Ronald & Astri jemaat Abbalove Depok)
Apa itu persepuluhan?
Persepuluhan adalah berkat yang harus kita kembalikan kepada Tuhan sebesar 10%. Persepuluhan pada mulanya diajarkan kepada bangsa Israel, namun pada kesempatan kali ini saya tidak akan membahas bagaimana sejarah persepuluhan dan perkembangannya. Namun kita dapat melihat JANJI Tuhan tentang persepuluhan ini.
Maleakhi 3:10, Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Saya tidak akan bilang apakah persepuluhan itu wajib atau harus, karena pasti akan ada yang menyangkal dengan berkata bahwa itu hanyalah hukum taurat dan tidak pernah diajarkan oleh Yesus. Namun yang saya tekankan di sini adalah bahwa ada JANJI Tuhan dibalik persepuluhan ini. Kasih karunia Tuhan tidak ada syarat, tetapi JANJI Tuhan bersyarat. Untuk mendapatkan JANJI Tuhan seperti yang ada di Maleakhi 3:10 tadi, kita harus terlebih dahulu setia dalam persepuluhan. Benar sekali hukum taurat bisa berakhir dengan adanya penggenapan oleh Tuhan Yesus, tapi saya yakin JANJI Tuhan tidak akan pernah berakhir dan dibatalkan, sekali Tuhan berjanji, Tuhan pasti akan menepatinya. Ya, JANJI Tuhan di sini adalah berkat berkelimpahan dari Tuhan. Mau? Setialah dalam memberikan persepuluhan. Tapi ingat, dalam memberi persepuluhan kita harus memberikannya dengan penuh sukacita.
2 Korintus 9:7, Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Janji apa yang sebenarnya dimaksud?
Kita semua kenal dengan Abraham, bagaimana Abraham disebut sebagai bapa semua orang percaya. Abraham adalah orang yang sangat diberkati oleh Tuhan, dan Abraham merupakan orang yang memperoleh janji daripada Tuhan. Tentunya kita semua sudah tau bagaimana janji Tuhan kepada Abraham yang sangat luar biasa.
Kejadian 14:20, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
Ayat di atas merupakan ayat yang menggambarkan persepuluhan pertama kali dipraktekkan. Perlu diketahui, pada waktu itu belum ada hukum taurat. Abraham melakukannya sebagai tanda perjanjian kepada Tuhan.
Kejadian 28:22, Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
Tidak hanya Abraham yang melakukannya, Yakub (yang juga disebut Israel) cucu Abraham ternyata juga melakukan ini. Yakub akan SELALU memberikan sepersepuluh dari semua yang dia terima dari Tuhan. Ini merupakan salah satu tanda perjanjian dengan Tuhan.
Jadi jelas, persepuluhan bukanlah hanya ada di hukum Taurat. Hukum Taurat Musa hanya merinci tentang hal ini yang sudah ada sejak jaman Abraham. Kita sebagai anak – anak Abraham tentunya juga harus mengikuti tanda perjanjian ini. Jika kita memberikan persepuluhan, maka kita akan melihat bagaimana janji Tuhan kepada Abraham juga akan kita terima.
Di gereja saya tidak ada dan tidak diajarkan persepuluhan, bagaimana dong?
Sayang sekali dewasa ini banyak sekali gereja yang tidak mengajarkan persepuluhan kepada jemaatnya. Persepuluhan dianggap sebagai suatu beban yang berat untuk jemaat. Gereja takut disangka “mata duitan” jika menyampaikan kebenaran tentang janji Tuhan tentang persepuluhan ini. Yang lebih parah lagi, persepuluhan ini dianggap bukan sesuatu yang diajarkan oleh kekristenan karena tidak pernah diajarkan oleh Yesus. Persepuluhan dianggap sudah tidak diperlukan dan tidak ada lagi. Namun sekarang kita yang membaca ini tahu, bahwa ada janji dibalik persepuluhan, jadi tidak perlu diajarkan gereja dahulu untuk memberikan persepuluhan. Mulailah memberikan persepuluhan.
Kenapa harus persepuluhan?
Kita harus persepuluhan untuk mengembalikan berkat yang ada pada kita kepada Tuhan. Ingat, mengembalikan tidak sama dengan memberikan, karena bukankah semua berkat yang kita dapatkan adalah milik Tuhan? Melalui persepuluhan kita, gereja Tuhan dapat dibangun. Sebenarnya Tuhan sendiri tidak terlalu membutuhkan uang kita, yang Tuhan mau adalah bagaimana kerelaan kita untuk mengembalikan berkat yang sudah Tuhan berikan untuk memperluas pekerjaan Tuhan. Jangan ada yang memegahkan diri karena memberikan banyak persepuluhan, karena Tuhan tidak akan pernah kekurangan, tanpa persepuluhan kita pun gereja Tuhan tidak akan mati, namun Tuhan mau memberkati kita melalui persepuluhan yang kita berikan.
Prinsip persepuluhan
Prinsip persepuluhan adalah kita memberikan 10% kepada Tuhan agar Tuhan yang menjaga 90% yang kita punya. Jadi hanya dengan memberikan 10%, Tuhan dapat lebih memberkati kita lewat 90% yang kita terima. Tapi tetap jangan pernah hitung – hitungan dengan Tuhan, jangan karena kita sudah memberikan persepuluhan lalu kita menuntut untuk langsung diberkati.
Untuk siapa sih persepuluhan itu?
Untuk menjawab ini kita lihat dulu untuk siapa persembahan persepuluhan ini awalnya diperuntukan.
Ulangan 26:12, Apabila dalam tahun yang ketiga, tahun persembahan persepuluhan, engkau sudah selesai mengambil segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu, maka haruslah engkau memberikannya kepada orang Lewi, orang asing, anak yatim dan kepada janda, supaya mereka dapat makan di dalam tempatmu dan menjadi kenyang.
Orang Lewi adalah suku yang Tuhan khususkan untuk melayani Tuhan, dalam masa sekarang ini adalah gereja. Jadi persepuluhan ini dapat kita berikan kepada gereja, biarlah gereja yang mengelola persembahan persepuluhan ini untuk segala keperluan pelayanan. Karena anak yatim dan janda juga sebenarnya berhak menerimanya, gereja seharusnya juga menyalurkan persepuluhan ini kepada mereka, orang yang membutuhkan. Tetapi agar kita tidak terlalu repot, memberikan kepada gereja adalah yang paling baik, biarlah gereja yang mengelolanya.
Gereja saya sepertinya sudah sangat megah, kalau saya kasih ke gereja sepertinya tidak terlalu berguna, boleh tidak saya berikan kepada orang yang membutuhkan?
Seperti yang dikatakan sebelumnya, persepuluhan ini bukanlah hanya menjadi hak gereja, tetapi juga orang yang membutuhkan. Kita boleh saja menyalurkannya langsung kepada orang yang membutuhkan. Namun dalam hal ini kita harus meminta hikmat dari Tuhan terlebih dahulu, apakah orang yang akan kita bantu benar – benar membutuhkan atau tidak. Tetapi sekali lagi, agar tidak kerepotan sendiri, saya sarankan untuk memberikannya ke gereja saja, biarlah gereja yang mengelolanya.
Persepuluhan itu hitung – hitungannya bagaimana?
Dari namanya kita sudah tau kalau persepuluhan dihitung dari 10% berkat yang kita dapatkan. Apakah kita harus mengkhususkan persembahan persepuluhan ini atau persembahan ucapan syukur kita dapat dihitung sebagai persembahan persepuluhan? Sebaiknya memang kita mengkhususkan persembahan persepuluhan ini, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa persembahan ucapan syukur kita dihitung sebagai persembahan persepuluhan. Jadi pada akhirnya, minimal kita mengembalikan 10% kepada Tuhan dan bisa saja lebih jika kita memberikan persembahan ucapan syukur secara terpisah.
Saya sepertinya kurang mampu dan tidak bisa memberi persepuluhan, bagaimana?
Kita tidak mungkin tidak mampu dalam memberikan persembahan persepuluhan karena yang harus dikembalikan jumlahnya 10%, tidak semuanya. Saat Tuhan menentukan 10%, saya yakin Tuhan tahu kalau kita semua mampu memberikannya, yang jadi masalah adalah mau atau tidaknya. Bahkan ada banyak kesaksian yang menyebutkan bahwa saat memberikan persepuluhan, dirinya selalu merasa cukup, namun pada saat tidak memberi persepuluhan, entah kenapa bisa kekurangan.
Gaji saya kecil, harus kasih persepuluhan juga?
Banyak orang yang merasa sulit untuk memberikan persepuluhan karena gajinya kecil, tetapi percayalah dengan gaji besar belum tentu seseorang akan lebih mudah memberikan persepuluhan, karena dengan gaji yang lebih besar tentu jumlah yang harus dikembalikan kepada Tuhan juga lebih besar. Sebagai contoh jika seseorang mempunyai pendapatan sebesar 10 juta, berarti yang harus dikembalikan kepada Tuhan adalah 1 juta, apakah akan mudah untuk memberikan uang 1 juta ini? Itu baru jika pendapatannya 10 juta, bagaimana jika pendapatannya 100 juta? Apakah akan mudah memberikan persepuluhan? Seberapapun besar berkat yang Tuhan percayakan kepada kita, tetaplah setia dalam persepuluhan dan buktikan sendiri bagaimana Tuhan mencurahkan berkat yang berkelimpahan. Setia dalam persepuluhan, sekecil apapun tidak menjadi masalah, yang terpenting adalah hati yang mau memberi.
Kalau tidak persepuluhan bagaimana? Dosa atau ga?
Pernahkah Anda merasa sering mengeluarkan uang untuk hal yang sebenarnya tidak perlu Anda keluarkan? Misalnya adalah mengeluarkan uang untuk kendaraan yang sering sekali mogok, untuk ban yang sering bocor, untuk atap rumah yang bocor, untuk barang yang rusak dan harus diganti, dan lainnya. Seperti dikatakan di awal, dengan memberikan persepuluhan, Tuhan yang akan menjaga 90% yang kita punya agar kita dapat gunakan semaksimal mungkin. Tuhan yang akan menjaga agar kita tidak mengeluarkan uang untuk hal – hal yang seharusnya tidak tidak perlu keluarkan jika Tuhan menjaga. Tuhan yang akan menjaga kesehatan kita sehingga kita tidak perlu membayar rumah sakit adalah salah satu contoh lain. Tetapi saya tidak bilang kalau kita setia dalam memberikan persepuluhan kita tidak akan mengalami hal sial sama sekali, namun percayalah dengan memberikan persepuluhan, Tuhan yang akan menjaga 90% yang kita miliki itu dan menjadikannya berkat untuk kita.
Saya masih sekolah dan diberikan uang jajan oleh orang tua saya, haruskah persepuluhan?
Setiap uang jajan yang kita punya dapat saja kita anggap sebagai berkat yang Tuhan berikan, sehingga kita juga dapat memberikan persepuluhan sejak dini. Dengan memberikan persepuluhan sejak dini, kita dapat mulai belajar agar di masa mendatang kita dapat dengan mudah untuk memberikan persepuluhan.
Kalau saya ga rela persepuluhan bagaimana?
Jika orang sudah tahu semua hal yang saya tuliskan di atas, termasuk janji yang sudah Tuhan berikan dan masih tidak rela untuk memberikan persepuluhan, maka saya sarankan tetap memberikan persepuluhan. Kita tidak rela bukan biasanya karena kita tidak terbiasa untuk memberi. Kalau kita mulai belajar untuk memberikan persepuluhan, kita pasti akan rela nantinya. Namun memang, persepuluhan yang diberikan secara terpaksa hampir sama dengan tidak memberikan persepuluhan. Seperti yang saya tekankan di awal, Tuhan sebenarnya tidak melihat jumlah uang yang kita berikan, tetapi Tuhan melihat kerelaan kita dalam mengembalikan berkat yang Tuhan berikan. Oleh karena itu jika kita memberikan persepuluhan, berikanlah dengan kerelaan hati dan ucapan syukur.
Selamat memberikan persepuluhan dan mendapatkan berkat yang berkelimpahan. Jesus Bless Us.
-N.L.H-
Palestina di Zaman Romawi - Zaman Roma-Byzantin (63 sM-638M)
Selama hampir tujuh abad antara 63 sM dan 638 M, wilayah Palestina terjepit di antara dua kerajaan besar yaitu antara Kerajaan Farsi dan Kerajaan Roma/Byzantin. Menurut ahli sejarah Timur Tengah, Bernard Lewis, persaingan antara Farsi dan Roma-Bizantin, menjadi hal utama dalam percaturan politik di kawasan tersebut sampai kebangkitan Khilafah Islam, yang menghancurkan Kerajaan Farsi dan melemahkan Kerajaan Roma-Bizantin, sehingga mereka terpukul mundur dari Timur Tengah.
Roma Berkuasa
Pada tahun 63 sM, tentara Roma yang dipimpin oleh Jenderal Pompey telah memasuki dan menguasai wilayah Palestina, sehingga Kaisar Julius yang berkuasa dari Roma ke Palestina bahkan di Mesir. Kuasa Kerajaan Roma telah meluas dan bertambah sehingga pada tahun 37 sM Herodes Agung diangkat menjadi raja jajahan Roma itu. Raja Herodes telah memerintah atas seluruh Palestina dari tahun 37 sM sampai tahun kelahiran Yesus, 4 sM.
Dalam pemerintahan Romawi, Yerusalem bertambah besar ke arah utara. Proyek pembangunannya termasuk Tembok Kedua, Bait Suci Herodes, Benteng Antonia dan Menara Daud. Juga didirikan istana-istana dan gedung umum seperti pasar, toko dan teater. Walaupun Tanah Palestina dikuasai oleh Kerajaan Roma, Bait Suci dibangun kembali lebih besar dan lebih megah daripada Bait Suci di zaman Salomo.
Setelah Israel mengalami masa perhambaan Asyur, Babel, Mesir, Media-Farsi dan Yunani, kini giliran Roma menjajah wilayah Israel-Palestina dan ternyata ini menjadi masa pahit bagi Israel yang tidak lama kemudian mengalami penghancuran dan penyingkiran ke berbagai bangsa lain.
Yesus dan Kerajaan Allah
Pada zaman Kerajaan Roma inilah Yesus lahir. Yesus telah hidup di wilayah Israel-Palestina dari tahun 4 sM sampai tahun 30 M. Dia lahir pada waktu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah sensus yaitu pendaftaran semua orang di seluruh dunia. Ini terjadi juga pada waktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Luk 2:1-2.
Mendahului pelayanan Yesus, Yohanes Pembaptis telah mulai memberitakan Kerajaan Allah pada tahun ke-15 Kaisar Tiberius. Pada waktu itu Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes Antipas menjadi raja wilayah Galilea, Luk 3:1. Pontius Pilatus yang kemudian memimpin pengadilan terhadap Yesus dan memerintahkan agar Dia disalibkan (Mark 15:1-15; Mat 27:2, 11-26; Luk 23:1-25; Yoh 18:28--19:31; Kis 3:13; 4:27; 13:28; 1Tim 6:13).
Sebelum Yesus disalibkan ada pemberontak-pemberontak Yahudi yang melawan pemerintahan Roma. Ada yang mengklaim diri ”Mesias”. Jadi waktu Yesus disebut ”Mesias” juga Dia hanya dianggap sebagai salah satu pemberontak seperti yang lain sebelumnya dan agar menjamin kedaulatannya, penguasa Romawi memutuskan untuk menghukum mati Yesus. Para imam, ahli Taurat, Farisi dan Saduki mengemukakan bahwa Yesus telah mengklaim dirinya ”Raja” dan dengan demikian Dia adalah musuh Roma. Maka Yesus disalibkan sebagai seorang penjahat dan pemberontak terhadap otoritas Roma.
Penghancuran Bait Suci dan Kota Yerusalem
Ketidaksenangan Israel dengan Kerajaan Roma makin lama makin nyata sehingga hukuman Roma makin keras dan orang Yahudi makin ditindas. Akhirnya pemberontakan orang Yahudi, yang dipimpin kaum Zelot, terjadi pada tahun 66 M dan mereka mengusir penguasa Roma dan memerintah di Yerusalem sampai tanggal 9 bulan Av pada tahun 70 M.
Demi menyelamatkan bangsa Israel, umat Yahudi telah mempersembahkan ratusan ribu hewan sebagai korban kepada Tuhan dengan mengharapkan keselamatan dari Allah tetapi perbuatan itu sia-sia:
- Karena Yesus telah menyatakan Bait Suci, yang dulu disebut ”Rumah Bapa-Ku”, Yoh 2:13-17, bukan lagi milik Allah tetapi telah menjadi milik Yahudi ”rumahmu” yang akan ditinggalkan sunyi senyap. Waktu Yesus keluar dari Bait Suci ternyata hadirat dan kemuliaan Allah pun keluar, Mat 23:37-24:1.
- Waktu Yesus disalibkan, tirai Bait Suci dirobek dari atas ke bawah. Bapa telah merobeknya untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa hadirat dan kemuliaan Allah tidak ada di dalam gedung Bait Suci, Mat 27:51.
- Yesus bernubuat bahwa Bait Suci itu akan dihancurkan dan tidak akan tertinggal satu batu di atas yang lain. Ini akan mengekspos bahwa hadirat Allah tidak ada lagi di Bait Suci jasmani tetapi hadirat Allah sekarang ada di dalam Bait Suci rohani, Luk.21:5-6; 21:20-24;1Kor.3:16 ; Ibr.9:24 ;Why.11:19.
Pada tahun 70 M, Yerusalem dibumihanguskan oleh tentara Roma di bawah pimpinan Jenderal Titus, yang atas perintah ayahnya, Kaisar Vespasianus, mengalahkan kaum pemberontak itu dan menghancurkan dan membakar seluruh Yerusalem dan Bait Suci dibongkar sampai tidak ada satu batu sisa di atas yang lain. Yang tersisa hanya sebagian tembok barat Bait Suci, yang kini terkenal sebagai Tembok Ratapan.
Menurut ahli Talmud, Bamidbar Rabah, orang Yahudi sampai masa kini, tetap percaya ada Hadirat Allah (Kemuliaan Shekinah) di sana di tempat Bait Suci, dan bahwa Tembok Barat itu tetap menjadi tempat paling kudus bagi para penyembah Yahudi di Yerusalem. Lebih dari sejuta orang Yahudi atau 25% populasi tewas dalam peperangan itu dan 10% dijadikan budak. 50% lari menjadi pengungsi di berbagai bangsa di Eropa dan di Timur Tengah dan hanya 10-15% tertinggal di wilayah Palestina.
Pada waktu penghancuran Yersalem itu umat Kristen telah luput dan terpelihara karena mereka telah mentaati nasihat dan nubuat Yesus tentang serangan dan pembinasaan yang akan terjadi atas Yerusalem dan telah mengungsi dari Yerusalem sebelum serangan akhir tentara Roma, Mat 24:15-20; Luk 21:20-24.
Masada
Pemberontakan Israel dilanjutkan sampai terjadi tragedi di sebuah bukit di bagian padang pasir Yudea dekat Laut Mati yang disebut Masada.
Menurut Flavius Josephus, ahli sejarah Roma di abad pertama, Masada dibangun sebagai benteng pertahanan oleh Raja Herodes Agung namun kaum Zelot Yahudi, yang dipimpin Eleazar ben Simon berhasil mengalahkan tentara Roma di Masada sehingga menguasainya dari tahun 68 M. Pada tahun 70 M, beberapa Zelot dan orang Yahudi lainnya yang telah lari dari penghancuran Yerusalem telah berkumpul di Masada.
Lalu pada tahun 72 M, Gubernor Yudea Romawi Lucius Flavius Silva menyerang Masada dan mengalahkannya pada tanggal 16 April tahun 73 M. Daripada ditangkap dan menjadi budak, semua orang Yahudi di Masada telah bunuh diri. Maka berakhir pulalah Negara Yahudi II dan mayoritas besar orang Yahudi menjadi diaspora yang dicerai-beraikan di antara bangsa-bangsa menggenapi berbagai nubuatan Firman Tuhan, Luk 21:24; Ul. 28:64-67; Im 26:21-42.
Kaisar Hadrian
Pada tahun 118 M, Hadrian menjadi Kaisar Roma dan dialah Kaisar yang pertama yang toleran kepada orang Yahudi. Dia memberi izin untuk orang Yahudi kembali ke Yerusalem dan membangun Bait Suci. Mereka membuat persiapan membangun kembali Bait Suci itu, namun Kaisar Hadrian tiba-tiba menarik izinnya dan menyuruh mereka membangun di tempat lain. Dia juga mulai mengusir orang Yahudi ke Afrika Utara.
Sesudah Kaisar Hadrian meninggalkan Yerusalem, pada tahun 132-135 M pemberontakan Bar-Kokhba terjadi. Pada waktu itu masih ada kira-kira 6 juta orang Yahudi yang tinggal di daerah Kekaisaran Roma tetapi hanya 40% yang masih tinggal di Israel. Orang Yahudi yang masih belum mengungsi dari Israel ini mulai memberontak. Selama pemberontakan, orang Yahudi merebut banyak tanah tetapi akhirnya mereka dikalahkan dalam perang Bethar.
Pemberontakan Bar-Kokhba
Di bawah kepemimpinan Shimon Bar-Kokhba, orang Yahudi telah merebut 50 benteng di Palestina dan 985 kota dan desa, termasuk Yerusalem, dari tangan Kerajaan Roma. Mereka mencetak uang logam dengan perkataan “Kemerdekaan bagi Israel” ditulis dalam bahasa Ibrani. Bar Kokhba berhasil mengusir Roma dari Yerusalem dan Israel dan mendirikan negara Yahudi tetapi hanya untuk waktu yang sangat singkat saja. Kemudian datang tentara Roma besar dari Mesir, Inggris, Siria dan lain tempat. Dengan demikian orang Yahudi dikalahkan dan diusir. Sejarahwan Romawi, Dio Cassius, berkata bahwa 580,000 orang Yahudi dibunuh dalam perang itu dan banyak orang lain mati karena kelaparan, penyakit dan api.
Sesudah perang Bethar, orang Yahudi sudah kehilangan kemerdekaan. Banyak dijual sebagai budak dan dibawa ke Mesir. Kota dan desa Yudea tidak dibangun kembali. Nama Yerusalem menjadi Aelia Capitolina dan orang Yahudi dilarang tinggal di situ. Mereka hanya diizinkan masuk Yerusalem sekali setahun pada tanggal 9 bulan Av untuk meratapi kekalahannya. Nama Yudea diubah oleh Kaisar Hadrian menjadi Siria Palestina. Hadrian melarang pelajaran Taurat, Sabat, sunat, pengadilan Yahudi, pertemuan di Rumah Senahyang dan ibadah lain. Beberapa orang menjadi syahid termasuk Rabbi Akiva dan Asara Harugei Malchut (sepuluh orang yang mati syahid). Zaman aniaya itu atas orang-orang Yahudi telah jalan terus sampai tahun 138 sM.
Bukan hanya orang Yahudi yang dilarang masuk Yerusalem. Yang beragama Kristen juga dilarang. Untuk pertama kali dalam 1000 tahun, sejak Raja Daud menguasai Yerusalem, kota Yerusalem kosong dari orang Yahudi.
Zaman Konstantin dan Bizantin
Pada tahun 324 M Konstantin menjadi pemimpin seluruh Kerajaan Roma. Karenanya Kekristenan mengalami perubahan besar. Daripada agama yang dianiaya, Kekristenan menjadi agama yang sah, bahkan agama Roma. Dampaknya besar di Yerusalem. Gereja-gereja mulai dibangun di tempat sakral di Yerusalem dan Israel dan banyak orang berziarah ke sana. Kota Yerusalem sendiri bertumbuh besar dan menjadi pusat Kekristenan. Ratu Helena membangun gereja-gereja besar di tempat penyaliban, penguburan dan kebangkitan Yesus. Yerusalem ditransformasikan menjadi kota Kristen yang besar dan menarik banyak pengunjung dari seluruh Kerajaan Roma.
Pada tahun 438 M Ratu Eudocia mengizinkan orang Yahudi kembali lagi ke Yerusalem. Eudocia membesarkan Yerusalem ke sebelah selatan. Dia juga bangun beberapa gereja, rumah sakit, rumah jompoh dan lain-lain.
Zaman Farsi dan Arab mulai menguasai Wilayah Palestina
Pada tahun 614 M Yerusalem dikuasai lagi oleh bangsa Farsi di bawah pimpin Chosroes. Ribuan penduduk dibunuh. Banyak gereja dihancurkan dan kerampasan dan pencurian terjadi. Yang disakralkan sebagai Salib Yesus dicuri tetapi pada tahun 628 M, Kaisar Heraclius mengembalikan pemerintahan Bizantium dan Salib pun dikembalikan ke tempatnya. Tetapi sepuluh tahun kemudian pada 638 M, Yerusalem diserang oleh tentara Arab yang dipimpin oleh Umar, Khalif Islam yang pertama, lalu wilayah Palestina-Israel berada di bawah pemerintahan Khilafah Islam.
Ternyata kedatangan Mesias dan Kerajaan Allah tidak membawa Israel berkuasa sebagai bangsa dan negara, dan walaupun di sepanjang zaman, sejak 1500 sM sampai zaman Khilafah Islam pada tahun 638 M, bahkan sampai sekarang, tak pernah wilayah Israel-Palestina kosong dari orang Yahudi.
Sepanjang zaman itu ada jutaan orang Yahudi yang tinggal di Timur Tengah (Mesir, Siria, Afrika Utara, Arab Saudi, Yaman dll) walaupun pada zaman Khilafah Islam jumlah orang Yahudi yang tinggal di wilayah Palestina telah turun sampai 100.000 orang namun wilayah itu kini sudah 3500 tahun tanpa putus berpenduduk orang-orang Israel.
Oleh : Dr. Jeff Hammond
Artikel ini merupakan sambungan dari Sejarah Konflik Timur Tengah 2
Bersambung ke Israel di Zaman Byzantium-Arab (638M-1099M)
Allah Berkuasa di Wilayah Palestina-Israel – Daniel 2
Sejarah Wilayah Palestina-Israel ada di tangan Allah.
Sejak Allah berfirman kepada Musa dalam Keluaran 6:7, Palestina dinyatakan sebagai milik Allah sendiri yang diserahkan-Nya kepada bangsa Israel. Bahwa tanah itu diserahkan Allah kepada Israel secara sah diteguhkan dalam Al-Qur’an, Surah Al Maidah 5:20-21.
Namun, Israel ternyata adalah bangsa yang keras kepala, pemberontak dan pelanggar hukum Allah di sepanjang sejarah, sehingga mereka seringkali dimurkai oleh Tuhan karena dosa-dosanya.
Setelah masa jaya Israel dalam pemerintahan Saul, Daud dan Solomo, terjadilah perpecahan sehingga muncul dua kerajaan di Israel sekitar tahun 922sM. Sepuluh suku di bagian utara Israel yang disebut Bani Israel, berpisah dari dua suku di bagian selatan Israel yang disebut Bani Yehuda. Perpecahan ini membuat dilema bagi Bani Israel karena pusat ibadah dan Bait Suci ada di Yerusalem di daerah Bani Yehuda. Oleh sebab itu, Bani Israel membuat pusat ibadah baru di Dan di bagian utara.
Penolakan Bani Israel atas perintah-perintah Allah mengakibatkan mereka harus diserahkan oleh Allah ke dalam tangan Kerajaan Asyur sekitar tahun 722 sM. Hal ini mengakibatkan Bani Israel lenyap terhilang sampai sekarang sebagai kerajaan yang terpisah sesuai dengan nubuatan-nubatan Firman Tuhan. Namun mereka tetap akan dipulihkan kembali dalam Kerajaan ”Daud” atau Bani Yehuda (Yehz 37; Amos 9). Bani Yehuda tidak kehilangan identitasnya sebagai ”Israel” dan hanya masuk ke dalam pembuangan di Babel selama 70 tahun dari zaman Raja Nebukadnezar sampai zaman Raja Koresh.
Nubuatan Daniel (Daniel 2) menyatakan bahwa akan ada lima kerajaan yang berkuasa dan mempengaruhi sejarah Timur Tengah, yaitu Kerajaan Babel, Kerajaan Medi-Farsi (Media - Persia), Kerajaan Yunani, Kerajaan Roma dan Kerajaan Allah, “Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,” (Daniel 2:44).
Persis seperti dinubuatkan oleh Daniel, Yesaya, Yehezkiel dan Yeremia, Allah yang mengangkat dan menurunkan bangsa-bangsa dan raja-raja, menguasai sejarah dan melakukan penghukuman-Nya. Ia mempersiapkan wilayah Palestina-Israel ini untuk peristiwa yang terajaib dalam sejarah, yaitu lahirnya Mesias, yang akan mengubah sejarah dunia.
Maka jelaslah, bahwa wilayah Palestina-Israel adalah tanah milik Allah dan Dia berhak memberikannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Mengapakah Israel tidak pernah diizinkan untuk hidup dengan tenang dan damai di wilayah itu sepanjang sejarah? Apakah Tuhan mencabut hak-Nya yang sudah diberikan-Nya ke Israel? Kita harus bertanya lagi: Siapakah yang sebenarnya berhak atas wilayah itu? Siapakah yang berkuasa untuk menentukan sejarah dan apa Kerajaan Allah yang dikatakan “kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya”?
Pemahaman akan hal-hal ini bisa mengubah dan membentuk pandangan kita tentang Timur Tengah dan berbagai nubuatan Firman Tuhan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di wilayah itu di akhir zaman. Bulan depan kita akan menyelidikinya lebih dalam lagi.
Artikel ini merupakan sambungan dari Sejarah Konflik Timur Tengah 1
Bersambung ke Sejarah Konflik Timur Tengah 3
Siapakah Penduduk Asli Wilayah Palestina-Israel?
Di dalam seri artikel ini, saya akan mengungkapkan sejarah dan nubuatan tentang daerah yang memikat perhatian dunia dan yang merupakan daerah inti lahirnya tiga agama yang sangat berpengaruh di dunia masa kini: Yahudi, Kristen dan Islam.
Tidak ada tempat lain di dunia yang penuh misteri, rahasia dan bahaya seperti Israel. Bangsa itu adalah bangsa “sulung” dalam rencana Allah dari antara segala bangsa, “Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung,” (Keluaran 4:22).Israel juga merupakan “thermometer” atau pengukur suhu apa yang sedang terjadi di dunia, dan secara khusus, tentang nubuatan-nubuatan akhir zaman.
Presiden Iran, Ahmadinejad, sudah mengancam Israel dan mengatakan Israel adalah kanker di Timur Tengah yang harus disingkirkan. Untuk itu, Iran sedang mengejar pembuatan bom nuklir. Apakah Israel akan mengizinkan Iran mendapat bom nuklir ataukah dalam waktu dekat Israel akan meyerang Iran dan membom semua instalasi nuklirnya?
Apa akan ada perang lagi di Timur Tengah dalam waktu singkat? Hizbullah di Lebanon mengatakan bahwa mereka memiliki 30.000 rudal siap diluncurkan ke setiap kota Israel kalau Israel menyerang Iran. Hamas dan Israel tetap berperang di Gaza dan di Tepi Barat. Tiap hari ada rudal dari Gaza diluncurkan ke arah kota-kota di bagian selatan Israel. Al Qaeda sedang mengancam untuk melibatkan diri. Turki, Rusia, Cina, Mesir, dll juga sedang mengancam Israel. Apa artinya? Apa latar belakangnya? Apa nanti kesudahannya? Untuk memahami hal-hal yang sangat mempengaruhi kedamaian dunia dan meningkatnya terorisme masa kini, kita harus kembali dalam sejarah untuk memahami akar masalah yang kini buahnya sedang kita makan.
Kalau kita tidak belajar dari sejarah maka kita akan mengulangi kesalahan dan tragedi sejarah. Dalam seri artikel ini kita akan menyelidiki sejarah daerah Palestina dari zaman purba sampai masa kini. Kita akan menyelidiki sejarah kependudukan Palestina, konflik-konflik, penjajahan bahkan sampai nubuatan Firman Tuhan tentang masa depan Timur Tengah supaya kita dapat lebih memahami apa yang ada di belakang semua konflik masa kini.
Apakah bangsa Israel Penduduk Asli Wilayah Palestina? Pertanyaan pertama yang kita perlu jawab adalah siapa mempunyai hak milik atas Palestina dan siapa penduduk asli di wilayah Palestina atau Israel? Apakah itu orang Israel? Sama sekali tidak! Apakah orang Palestina? Juga tidak!
Kalau begitu siapakah penduduk asli wilayah yang sekarang disebut Palestina dan Israel? Dalam catatan sejarah sekitar 2000 sM di zaman Abraham, yang diklaim oleh Yahudi, Kristen dan Islam sebagai bapa rohaninya, ada 10 suku yang mengembara di wilayah Palestina, yaitu Keni, Kenas, Kadmon, Kanaan, Feris, Het, Refaim, Amori, Girgasi dan Yebus (Kej. 15:19-21). Sepuluh suku itu bukanlah orang Palestina atau pun orang Israel masa kini.
Bangsa Israel baru masuk dan menduduki wilayah Palestina pada tahun 1460 sM waktu Yosua memimpin Israel untuk menduduki dan menguasai Kanaan atau wilayah Palestina lalu Israel berjaya di Palestina setelah Tuhan menghalau 7 suku, yaitu, Het, Girgasi, Amori, Kanaan, Feris, Hewi dan Yebus (Ulangan 7:1). Yerusalem hanya menjadi Ibu Kota Israel dalam Kerajaan Daud sekitar tahun 1000 sM setelah Raja Daud mengalahkan suku Yebus (2Samuel 5:6-10).
Sejak saat itu, ada banyak kerajaan yang masuk dan menjajah daerah tersebut sebelum mereka pun diganti oleh penguasa lainnya. Sejarahnya sbb:
- 1500 sM Musa memimpin Israel keluar dari perhambaan Mesir
- 1460 sM Israel menguasai Kanaan
- 1000 sM Israel menguasai kota Yerusalem di zaman Daud
- 930 sM Israel pecah dua – bani Israel (10 suku); bani Yehuda (2 suku)
- 722 sM Bani Israel (10 suku) masuk pembuangan Asyur lalu lenyap
- 587 sM Bani Yehuda dijajah Kerajaan Babil & Media-Farsi
- 457 sM Bani Yehuda dimerdekakan oleh Koresy, Raja Farsi (Ezra 1)
- 457 sM Bani Yehuda menjadi identik dengan nama Israel
- 390 sM Israel dijajah Mesir dan tawanannya dibawa ke Mesir
- 332 sM Israel dijajah Kerajaan Yunani. Tawanannya di Iskandaria, Mesir.
- 63 sM Israel dijajah Kerajaan Roma
- 70 sM Israel dicerai-beraikan antara berbagai bangsa dan hanya sedikit orang yang lagi tinggal di wilayah Palestina.
- 321M Kaisar Roma, Konstantin, menjadi Kristen – masa Bizantium
- 638M Tentara Jihad mengalahkan Kerajaan Roma dan masa kekuasaan Bizantium berakhir dan zaman kekuasaan Islam mulai.
- 1099-1187 Perang Salib – perebutan Palestina. Tentara Jihad Islam mengalahkan laskar-laskar Perang Salib dari Eropa.
- 1187-1250 Zaman Islam dalam Khalifah Ayyoubite
- 1250-1516 Zaman Islam dalam Khalifah Mameluke
- 1516-1917 Zaman Islam dalam Khalifah Ottoman
- 1918-1945 Zaman Inggris-Perancis berkuasa di Palestina
- 1946 Wilayah Palestina dan Trans-Yordan dibagikan untuk membentuk negara Yordan sebagai negara Arab Palestina yang diakui PBB.
- 1948 Israel juga diakui resmi oleh PBB sebagai negara Yahudi Palestina.
Apa Artinya “Palestina”?
Palestina di sepanjang sejarah tidak pernah merupakan nama bangsa atau Negara. Palestina adalah daerah geografis saja untuk menunjuk suatu wilayah di Timur Tengah.
Kata “Palestina” berasal dari Bahasa Ibrani, “peleshet” yang berarti “Orang Laut”. Yang disebut orang Filistia atau Filistin adalah para migran yang berasal dari Mesir, Turki dan Yunani yang pindah ke daerah pesisir Israel dan tinggal di sana. Antara kota yang didirikannya adalah Gaza, Askalon, Ashdod, Ekron dan Gat. Dari zaman Herodotus, orang Yunani menyebut pantai timur Laut Tengah sebagai “Siria Palestina”. Orang Filistin disebut sebagai keturunan Kasluhim, anak Mesir dalam Kejadian 10:14 dan Keluaran 13:17. Orang Filistin terkenal sebagai bangsa yang melaut dan merupakan suku non-Semitik, non-Arab dan non-Ibrani, tidak berbahasa Arab dan tidak pernah berhubungan sama sekali dengan suku atau kebudayaan Arab.
Jadi, siapakah berhak atas wilayah Palestina-Israel?
Semua sumber catatan sejarah, baik di Alkitab maupun di Al Qur’an, menyatakan bahwa tanah Palestina adalah Negeri Perjanjian yang telah diberikan Allah kepada bangsa Israel.
Surah Al Maidah 5:20-21, Keseganan Bangsa Yahudi mentaati perintah Nabi Musa a.s. memasuki Palestina dan akibatnya: “Dan ingatlah, ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu dan menjadikan kamu bangsa yang merdeka. Dan diberikan-Nya kepadamu apa-apa yang belum pernah diberikan kepada seorangpun di antara umat yang lain. Hai kaumku, masuklah ke tanah suci Palestina yang telah ditentukan Allah bagimu.”
Keluaran 6:7, Perjanjian Allah kepada Musa agar Israel masuk Palestina sebagai milik Israel: “Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah Tuhan.”
Apa orang-orang Arab masa kini berhak memiliki Palestina?
Tokoh-tokoh Arab sejak dulu telah mengakui bahwa tidak pernah ada bangsa Palestina, suku Palestina, bahasa Palestina atau negara Palestina. Konsep itu adalah ciptaan modern untuk melawan Israel.
Pada tahun 1937, pemimpin Arab, Auni Bey Abdul Hadi, telah memberitahu Komisi Peel di Inggris: “Tidak ada bangsa yang disebut Palestina. Palestina adalah istilah ciptaan kaum Zionis. Kata Palestina adalah asing buat kami.”
Tahun 1946, Profesor Arab sejarah Timur Tengah di Universitas Princeton, Philip Hitti, menyampaikan kepada Komisi Investigasi Palestina Anglo-Amerika: “Adalah pengetahuan umum, bahwa tidak pernah ada bangsa yang disebut Palestina dalam sejarah.”
Pada 31 Maret, 1977, Zahir Muhseinwas, Anggota Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dikutip dalam koran Belanda sbb:
“Tidak ada rakyat Palestina. Ciptaan negara Palestina hanyalah sarana untuk melanjutkan perjuangan kami melawan negara Israel demi persatuan Arab. Sesungguhnya hari ini tidak ada perbedaan antara orang Yordan, Palestina, Suria dan Lebanon. Hanya untuk alasan politik dan demi taktik kami membicarakan eksistensi rakyat Palestina, karena kepentingan bangsa-bangsa Arab menuntut agar kami menciptakan eksistensi “rakyat Palestina” agar melawan Zionisme. Demi alasan taktik saja, Yordan, yang adalah negara berdaulat dengan perbatasan yang sudah jelas, tak dapat menuntut klaimnya atas Haifa dan Jaffa, sedangkan sebagai seorang Palestina, tak diragukan bahwa saya dapat menuntut Haifa, Jaffa, Beer-Sheva dan Yerusalem. Namun, pada saat kami memperoleh kembali hak kami atas seluruh wilayah Palestina, kami tidak akan menunggu satu menit untuk mempersatukan Palestina dan Yordan.”
Walid Shoebat, seorang mantan aktifis PLO telah mengaku, “Bagaimana bisa jadi bahwa pada tanggal 4 Juni 1967, saya adalah seorang Yordan lalu dalam semalam saja saya menjadi seorang Palestina? Kami tidak keberatan dengan pemerintahan Yordan. Pengajaran penghancuran Israel adalah bagian inti kurikulumnya, namun kami telah menganggap diri orang Yordan sampai orang Yahudi kembali menguasai Yerusalem. Lalu tiba-tiba kami mulai disebut orang Palestina – mereka mencabut bintang dari bendera Yordan lalu dalam sekejap mata kami sudah memiliki bendera Palestina.”
Jelaslah bahwa di dalam sejarah bangsa Israel, wilayah Palestina telah menjadi wilayah tanah airnya mulai tahun 1460 sM sampai 70M ketika mayoritas mereka dibawa sebagai tawanan ke Eropa dan ke seluruh dunia. Sejak tahun 70M sampai masa kini Palestina tidak pernah kosong dari orang-orang Yahudi, hanya mereka menjadi minoritas. Hanya sekarang dengan pemulangan banyak orang Yahudi, mereka menjadi masyarakat mayoritas di tanah airnya. Kini di Israel ada 6 juta orang Israel dan 1 juta orang Arab.
Bersambung ke Sejarah Konflik Timur Tengah 2
Update:
Silakan buka penjelasan ini di youtube https://www.youtube.com/watch?v=scXHO1SQ4LU
Dalam kita merayakan suatu peristiwa yang mulia, yaitu kelahiran Yesus, di mana Allah telah menjadi manusia, kadang-kadang kita diperhadapkan dengan tuduhan bahwa Natal adalah perayaan kafir. Apakah hal itu benar dan apakah kita harus meniadakan perayaan Natal dan pohon terang dan hal-hal lain berkaitan dengan Natal itu?
Dalam artikel ini, pertama, saya mau menjelaskan sedikit tentang latar belakang historis perayaan Natal dan kedua, tentang makna Natal bagi kita dimasa kini.
Latar Belakang Historis Perayaan Natal
Ada tiga sumber asalnya perayaan Natal yang kemudian dipersatukan dalam perayaan Natal yang kini umum di seluruh dunia:
1. Seorang sejarahwan Roma, namanya Sextus Julius Africanus, telah mengemukakan teorinya pada abad Ke-2 M bahwa tanggal penciptaan langit dan bumi adalah 25 Maret. Ini adalah berdasarkan tanggal itu dianggap Winter Solstice, yaitu hari di mana siangnya terpendek dan malamnya terpanjang dalam setahun. Itu terjadi pada musim dingin di belahan utara bumi. Sextus Julius Africanus juga mengemukan teori bahwa tanggal 25 Maret adalah tanggal di mana terjadi pembuahan Yesus dalam kandungan Maria. Maka sembilan bulan kemudian adalah 25 Desember. Maka Sextus Julius Africanus menentukan tanggal 25 Desember itu sebagai tanggal kelahiran Yesus.
2. Sumber kedua adalah kebiasaan merayakan Sol Invictus (Matahari yang tak terkalahkan) dalam Kerajaan Roma sampai Abad ke-4 yang telah dirayakan pada tanggal 25 Desember. Sekaligus di minggu sebelumnya ada perayaan Saturnalia 17-25 Desember, ketika masyarakat berpesta dan saling menukar hadiah. Mereka telah memilih satu orang untuk menjadi korban yang sangat disiksa dan dihina selama minggu itu lalu diakhiri dengan pengorbanannya pada tanggal 25 Desember. Selama minggu itu tak ada yang dilakukan orang yang dianggap sebagai dosa sehingga semua orang boleh berpesta pora – mabuk, jalan telanjang di jalan, mencuri, memperkosa, dan segala jenis dosa lainnya dan tidak akan dihakimi. Umat Kristen telah mengemukakan bahwa Yesus adalah “Matahari yang tak terkalahkan” itu yang sudah dinubuatkan dalam Maleakhi 4:2, “Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit Surya Kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.”
3. Tanggal 25 Desember juga adalah tanggal lahir dewa Indo-Eropa, yaitu, Mithra, ilah terang, dan adalah populer antara para laskar Roma. Umat Kristen kemudian menerangkan bahwa Yesus adalah Terang Dunia yang sejati sehingga dijelaskan bahwa kelahiran Yesus membawa terang Allah ke dalam dunia yang gelap. Maka, tanggal itu dikristenkan seperti hal-hal yang di atas.
Gabungan dari ketiga sumber itu yang semuanya jatuh pada tanggal 25 Desember telah menjadi dasar pemberitaan Injil dan kelahiran Yesus ke dalam dunia. Setelah Kaisar Konstantin menjadi Kristen pada tahun 332 M, Kekristenan menjadi agama resmi Kerajaan Roma, maka tanggal 25 Desember diambil sebagai tanggal perayaan kelahiran Yesus mulai tahun 336 M. Namun tanggal itu tidak diterima dari semua kalangan Kristen menjadi perayaan umum Natal hingga Abad Ke-9. Akhirnya, Umat Kristen telah mengadopsi dan mengubah pesta-pesta kafir sebagai usaha memenangkan bangsa-bangsa kafir menjadi Kristen. Di abad-abad awal orang-orang Kristen sudah tahu itu bukan tanggal lahir Yesus, hanya tanggal perayaannya sebagai usaha memenangkan dunia kafir, sehingga pesta kafir menjelma (metamorphosis) menjadi Hari Natal. Masa kini, sebaliknya, kebanyakan Umat Kristen beranggapan bahwa itu adalah tanggal sesungguhnya Yesus lahir.
Professor Joseph A Fitzmyer, Profesor Emeritus Penyelidikan Alkitab Universitas Katolik America setelah menyelidiki semua catatan sejarah dan Alkitab telah mengambil kesimpulan yang kini diterima secara umum oleh para ahli sejarah dan Alkitab bahwa Yesus telah lahir pada tanggal 11 September sekitar tahun 3 atau 4 sM.
Kejahatan dalam Perayaan Natal dalam Sejarah
Pada tahun 1466, Paus Paulus Ke-2, untuk menyenangkan masyarakat Roma telah menghidupkan kembali tradisi Perayaan Saturnalia, pesta kafir itu, tetapi secara khusus untuk menghina masyarakat Yahudi yang harus lari telanjang di jalan raya di depan Kota Vatikan. Orang-orang Yahudi itu dipaksa makan banyak sekali makanan sebelum lari sehingga mereka sangat kesakitan lalu masyarakat, termasuk Paus, mengejek mereka dan ketawa dengan gembira waktu melihat orang-orang Yahudi dihina dan jatuh kesakitan.
Hal ini dilanjutkan oleh Gereja Katolik pada Abad Ke-18 sampai Abad Ke-19 di mana para Rabi Yahudi harus mengenakan pakaian seorang badut dan mereka diejek, dilempari dan disiksa. Pada tahun 1836, masyarakat Yahudi mengirim surat yang meminta Paus menghentikan praktek itu, tetapi dia menolak permintaan mereka. Pada tahun 1881, di Polandia, 12 orang Yahudi dibunuh dalam penghinaan acara Natal dan banyak sekali rumah dan toko Yahudi dibakar. Secara khusus, penghinaan terhadap masyarakat Yahudi telah berhenti di Eropa setelah Hitler membunuh enam juta orang Yahudi pada waktu Perang Dunia Ke-2.
Asalnya Pohon Natal dan Pemberian Hadiah
Pohon Natal berasal dari penyembahan berhala kultus Asheira, di mana masyarakat Eropa telah mengambil pohon pinus kecil dan membawanya ke dalam rumah mereka untuk menyembahnya sebagai dewa. Mereka telah menghiasinya untuk membuat pohon mereka lebih indah. Pada waktu suku-suku itu diinjili, tradisi mereka dikristenkan pula dan dijadikan gambaran kehidupan baru dan dihiasi dengan lampu-lampu untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah pohon terang yang menyinari seluruh bumi.
Pemberian hadiah seperti di perayaan Saturnalia dikristenkan karena Santo Nikolaus (270-345 M) telah punya tradisi memberi hadiah. Dia dikuduskan sebagai Santo pada Abad Ke-19 dan ini asalnya Santo Nikolaus atau Santa Claus. Lalu, hadiah-hadiah yang mau diberikan biasanya diletakkan di bawah pohon Natal lalu dibagikan pada pagi hari pada tanggal 25 Desember itu.
Perayaan Natal yang Sejati
Walaupun Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember dan tanggal itu adalah gabungan berbagai perayaan kafir, tanggal tersebut dan perayaan Natal bisa saja kita terima sebagai tanggal perayaan di seluruh dunia untuk merayakan kedatangan Juruselamat ke dalam dunia. Pada waktu bulan Desember kita memiliki kesempatan luar biasa menjadi saksi Yesus dan untuk memberitakan Injil. Tanggalnya tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah kesempatan dan kebebasan pemberitaan Injil itu.
Kita melihat dalam pelayanan Rasul Paulus di Athena, ia menggunakan prinsip yang sama. Dalam Kisah 17:23, Paulus berkata kepada masyarakat Yunani, “ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.” Paulus menggunakan kata “theos” yang adalah kata untuk “dewa” dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan bahwa Yesus adalah “theos” (dewa atau ilah) yang benar. Dengan demikian, Paulus membawa bangsa Yunani yang percaya kepada satu Allah, bukan ratusan dewa sehingga mereka menjadi percaya kepada Yesus.
Dalam cara yang sama, kita merayakan Natal, bukan sebagai tanggal yang sesungguhnya, tetapi sebagai tanggal perayaan agar dunia mengenal kasih Allah. Bahwa Sang Juruselamat telah lahir ke dalam dunia yang gelap dengan membawa kasih dan terang Allah kepada semua manusia. Yesus adalah hadiah Allah kepada kita. Jadi, mari kita merayakannya dengan sukacita, kasih dan semangat membagikan kasih-Nya kepada semua manusia.
Syalom, dan selamat Natal! (Oleh DR. Jeff Hammond, Penatua Jemaat Abbalove Ministries)
Update:
Silakan buka penjelasan ini di youtube https://www.youtube.com/watch?v=f3-1qfwNSZY
Baca juga kesaksian dari saudara kita di http://www.tanyaalkitab.com/2017/03/kesaksian-pacaran-beda-agama.html
Dasar Firman Tuhan
Sebelum membaca tulisan ini, ada baiknya membaca dulu tulisan yang sebelumnya pernah dibuat, yaitu tentang Pacaran Sesuai dengan Firman Tuhan dan Mengapa Harus Pacaran yang Kudus. Pertanyaan tentang pacaran beda iman atau pacaran beda agama sepertinya merupakan salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan, dan jawabannya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan karena walaupun sudah jelas apa yang tertulis di Alkitab, masih banyak orang yang tidak setuju. Ada satu bagian dalam Alkitab yang menjelaskan tentang hal ini, yaitu dalam 2 Korintus 6:14-15.
2 Korintus 6:14-15, Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
Pesan dari ayat ini jelas, bahwa dalam memilih pasangan hidup, kita harus memiliki pasangan yang satu iman.
Apa artinya satu iman?
Satu iman yang dimaksudkan di sini adalah satu iman dalam Yesus Kristus. Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat pribadinya, bisa dikatakan sebagai orang yang memiliki satu iman, selain daripada iman kepada Yesus Kristus berarti berbeda.
Alasan mengapa harus mempunyai pasangan yang satu iman
Selain memang kita menuruti apa kata alkitab tentang pasangan yang seiman, ternyata firman ini mempunyai alasan yang jelas. Kalau kita lihat dari sejarah bangsa Israel, mereka seringkali jatuh pada penyembahan berhala karena pasangan mereka yang tidak seiman, yaitu pasangan dari bangsa lain. Padahal Tuhan sudah berfirman agar mereka tidak mengambil pasangan dari bangsa lain selain bangsa Israel agar mereka tidak turut menyembah allah - allah bangsa lain. Raja Salomo pun yang dikatakan sebagai orang yang paling bijak ternyata jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala pada akhir hidupnya (1 Raja2 11:1-13). Kalau Salomo yang begitu bijak saja bisa jatuh dalam dosa penyembahan berhala karena istri - istrinya, bagaimana dengan kita?
Alasan lain adalah karena dalam suatu hubungan pernikahan, bukan hanya sekedar tentang cinta antara seorang laki - laki dan seorang perempuan, tetapi juga tentang bagaimana hubungan tersebut mempunyai dasar yang teguh, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Seperti kapal yang tidak boleh mempunyai dua orang Nakhoda, demikian juga hubungan pernikahan yang tidak boleh berdasarkan dua iman yang berbeda karena nantinya tidak mempunyai arah yang jelas. Lagipula saya yakin setiap dari kita pasti menginginkan pasangan kita, yang adalah orang yang paling dekat dengan kita di dunia ini juga diselamatkan oleh Yesus Kristus. Hubungan yang tidak dilandaskan oleh kasih kepada Yesus Kristus sangatlah berbahaya, oleh karena itu baiklah kita mempunyai pasangan yang satu iman, iman dalam Yesus Kristus.
Kan Yesus mengasihi semua orang, kok hanya boleh sama yang satu iman?
Ya, benar sekali bahwa Yesus mengasihi semua orang dan ingin semua orang diselamatkan, oleh karena itu kita harus mengasihi semua orang tanpa terkecuali. Bertemanlah dengan siapa saja agar kasih Kristus dalam diri kita dapat terpancar kepada semua orang, namun dalam masalah memilih pasangan hidup firman Tuhan katakan mutlak harus satu iman.
Kalau hanya pacaran saja dan tidak untuk menikah bagaimana?
Sebagai orang Kristen, hubungan pacaran harus memiliki tujuan utama yaitu "pernikahan". Pacaran merupakan proses pengenalan antara pria dan wanita yang berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan keluarga yaitu pernikahan. Jadi jika tujuan pacaran bukanlah pernikahan, ada baiknya hanya berteman saja daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan nantinya.
Kalau sudah terlanjur pacaran dengan yang beda iman bagaimana?
Yang menjadi masalah tentu jika memang sudah terlanjur pacaran beda iman. Saya hanya bisa bilang, break dulu hubungannya, buat dia satu iman dulu kalau benar - benar mau sama dia, lalu pacaran lagi kalau memang sudah satu iman. Kalau memang tidak bisa menjadi satu iman maka lebih baik ditinggalkan dan mencari yang satu iman. Memang terkesan seperti memaksa, tetapi jika memang mau dengan orang tersebut ya memang harus seperti itu karena kita mutlak harus mempunyai pasangan yang satu iman, ingat dalam amanat agung Tuhan Yesus Kristus?
Matius 28:19, Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Dengan demikian selain kita mendapatkan pasangan yang seiman, kita juga turut memenuhi amanat agung ini.
Jika dia mau ikut kita bagaimana?
Pada dasarnya adalah pastikan dia benar - benar percaya dan mengalami Yesus terlebih dahulu, baru pacaran. Jangan sampai dia ikut agama Kristen karena mau bersama dengan kita saja, karena menurut saya bukan status sebagai Kristen yang penting, yang penting adalah bagaimana seseorang tersebut telah mengenal dan mengalami Yesus sehingga percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Percuma seseorang pindah agama Kristen kalau tidak mengenal Yesus terlebih dahulu. Memang terdengar sedikit sulit, oleh karena itu disarankan untuk memilih pasangan yang memang sudah mengenal dan mengalami Yesus. Jangan hanya melihat dari rupa saja, tetapi juga bagaimana imannya terhadap Yesus Kristus.
Bagaimana dengan orang yang sudah menikah dan beda iman?
1 Korintus 7:12-13 Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia. Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
Matius 19:6, Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.
Banyak orang yang memakai dua ayat di atas untuk “sengaja” menikah dengan yang orang yang beda iman dan bilang kalau dia sudah terlanjur menikah dan berkata tidak apa – apa karena pasangannya mau hidup dengan dia. Ini merupakan hal yang sangat ironis. Orang yang sudah tahu kebenaran seharusnya tidak akan menikah dengan orang yang beda iman. Ayat dia atas bukanlah untuk membenarkan untuk menikah dengan orang yang beda iman, melainkan untuk pasangan orang yang sama – sama belum percaya lalu salah satunya menjadi percaya kepada Kristus. Jadi beda iman di sini terjadi bukan sebelum menikah, melainkan setelah menikah karena salah satunya menjadi percaya. Tapi sekali lagi, untuk orang – orang yang mengalami masalah demikian, doakan dan bawalah pasanganmu agar dapat bersama – sama hidup di dalam terang kasih Kristus.
Banyak yang berkata “Enak dong yang sudah terlanjur menikah beda iman, mereka jadi boleh.” Pertanyaan yang sungguh ironis. Tidak ada pernikahan yang lebih indah daripada pernikahan ilahi, pernikahan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Jika pernikahan kita tidak di dalam Tuhan Yesus Kristus, maka pasti ada sesuatu yang kurang. Kita seharusnya kasihan kepada mereka yang sudah terlanjur menikah beda iman karena mereka tidak bisa merasakan pernikahan ilahi di dalam Tuhan Yesus Kristus, bukannya malah iri. “Tapi sepertinya mereka terlihat bahagia.” Yang kelihatan dari luar bisa saja berbeda dengan apa yang terjadi sebenarnya. Tidak ada yang lebih indah dan berbahagia dibandingkan dengan mereka yang menikah di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Sepertinya sulit sekali untuk mendapatkan yang satu iman
Mungkin banyak yang mengalami sepertinya kok malah orang dari agama lain yang dekat dengan kita, kalau itu ya jelas saja, karena kita bukanlah mayoritas di negara kita Indonesia tercinta ini, oleh karena itu kemungkinan untuk dekat dengan yang satu iman dengan kita mungkin kecil. Apakah tidak mungkin untuk orang yang selalu dekat dengan yang tidak seiman untuk mendapatkan sangan yang seiman? Tenang saja, coba perluas pergaulan, jangan pernah menghindar dari persekutuan, tetap percaya bahwa Tuhan pasti memberikan pasangan yang terbaik untuk kita yang sesuai dengan kehendak-Nya. Kehendak-Nya adalah supaya kita mendapatkan pasangan hidup yang benar - benar seimbang dengan kita. Jangan ada lagi kompromi, percaya pada janji Tuhan. Jesus Bless Us.
Terakhir, ini ada jawaban dari pertanyaan yang selanjutnya sering diajukan, silakan baca Bagaimana Jika Sudah Terlanjur Sayang? Semoga Tuhan Yesus membukakan hati kita semua agar senantiasa turut di dalam Firman-Nya.
-N.L.H-
Kita harus terlebih dahulu apa yang dimaksudkan dengan "Pacaran yang Kudus". Pacaran yang kudus adalah pacaran dengan menjaga kekudusan diri kita dengan tidak menodainya dengan melalukan hubungan intim. Hubungan intim yang saya maksud adalah hubungan yang seharusnya hanya dilakukan oleh pasangan suami istri yang sudah resmi menikah. Hubungan intim yang dimaksud bukan hanya hubungan seks, tetapi juga termasuk berciuman dan semacamnya. Mungkin sebelum melanjutkan membaca bisa coba melihat kisah nyata tentang hubungan yang kudus yang memang benar - benar bisa dilakukan di First Kiss
Alasan mengapa menjalin pacaran yang kudus
1 Petrus 1:16, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
1 Korintus 6:19, Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Kedua ayat tersebut merupakan alasan utama mengapa kita harus hidup kudus, terutama dalam hubungan pacaran yang sedang kita bahas. Kira harus kudus karena Allah adalah kudus dan kita merupakan bait Roh Kudus Allah, jadi jangan sampai Roh Kudus yang ada di dalam kita didukakan.
Alasan lain yang juga penting adalah agar tidak terjadi pertengkaran atau permasalahan di kemudian hari, terutama pada saat hubungan pernikahan. Banyak hubungan pernikahan yang hancur sebenarnya karena hubungan pranikah yang tidak kudus. Mungkin banyak yang bingung, apa hubungannya pacaran yang tidak kudus dengan permasalahan dalam hubungan pernikahan nantinya? Pada saat seseorang menjalani hubungan pacaran yang tidak kudus, yang laki-laki akan berkata jauh di dalam lubuk hatinya "Jika dia dengan laki-laki lain, pasti dia juga mau melakukan ini dengan laki-laki lain tersebut", begitu juga sebaliknya dengan perempuan. Prasangka ini tidak akan muncul atau mungkin terpikirkan pada saat melakukan hubungan tersebut, namun akan tersimpan jauh di dalam lubuk hati dan menjadi "luka kecil" yang nantinya bisa saja membesar pada saat hubungan pernikahan dijalani. "Luka kecil" ini adalah luka ketidakpercayaan terhadap pasangan dan sangat berbahaya dalam hubungan pernikahan nantinya.
Bagaimana jika sudah terlanjur melakukan hubungan pacaran yang tidak kudus?
Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana jika sudah terlanjur menjalaninya? Yang pertama kali harus dilakukan adalah minta ampun kepada Tuhan atas semua yang sudah dilakukan dan berkomitmen untuk tidak melakukannya lagi untuk yang masih dalam tahap pacaran. Selanjutnya adalah mengampuni pasangan agar "luka kecil" yang sebelumnya telah saya sebutkan tadi dapat terselesaikan dan tidak menjadi sarana untuk iblis bekerja. Dengan mengampuni dan membersihkan "luka kecil" yang sudah ada berarti membentengi diri kita sendiri sehingga iblis tidak dapat bekerja karena iblis tidak dapat bekerja jika tidak ada luka di hati kita.
Bagaimana jika terasa sangat sulit untuk bisa lepas, adakah solusinya?
Ada banyak yang sebenarnya tahu kalau pada hubungan pacaran tidak boleh ada hubungan yang tidak kudus, bahkan mereka tahu kalau ciuman saja tidak boleh, namun sayangnya walaupun tahu namun mereka sulit untuk dapat lepas. Apakah ada solusinya untuk dapat lepas? Solusinya biasanya sangat sederhana, tergantung apakah orang tersebut mau datang pada solusi tersebut, solusinya adalah "pintu keluar". Pintu keluar yang dimaksud benar - benar pintu keluar dalam artian yang sebenarnya. Pada saat berdua di kamar, di rumah, di mobil, di manapun itu yang dapat membuat kita jatuh ke dalam dosa perzinahan, selalu ada pintu keluar yang tersedia, kita hanya perlu melangkah dari pintu keluar tersebut. Intinya adalah jangan pernah kita menempatkan diri pada situasi yang dapat membuat kita jatuh ke dalam dosa tersebut
Selamat menjalani hubungan pacaran yang kudus di mata Tuhan. Jesus Bless Us.
-N.L.H-
Pada dasarnya pacaran merupakan proses pengenalan antara pria dan wanita yang berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan keluarga yaitu pernikahan. Jadi, melalui penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari berpacaran adalah “pernikahan”.
Kejadian 2:18, TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia”.
Sejak awal Allah menciptakan wanita untuk menjadi penolong yang sepadan bagi pria. Oleh sebab itu baik pria maupun wanita harus mencari pasangan yang sepadan yang mampu membangun hubungan yang baik baik dengan Allah maupun satu sama lain.
Jangan sampai terjebak pada motivasi yang salah
Sebelum menjalin sebuah hubungan ada baiknya kita melihat kembali tujuan awal ketika kita akan memulai suatu hubungan berpacaran itu apa? Karena keinginan mata saja ataukah karena kita ingin membangun suatu hubungan serius dengan komitmen ke arah pernikahan? Jaman sekarang seringkali manusia mencobai dirinya sendiri dengan asal saja menjalin hubungan pacaran. Ada yang beranggapan “Daripada jomblo, mending pacaran saja meskipun tidak serius” ada juga yang beranggapan pacaran adalah sebuah lifestyle yang wajar dilakukan meskipun tanpa komitmen yang jelas. Sebagian wanita cenderung melihat sosok pasangan ideal berdasarkan materi atau jabatan yang dimiliki sedangkan pria seringkali tertarik kepada wanita karena penampilan fisiknya, apakah dia seksi dan good looking atau tidak. Pemikiran-pemikiran seperti ini yang justru menjebak anak-anak Tuhan sehingga mereka memberikan dirinya untuk dikuasai dosa.
Yakobus 1:4, Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena dia diseret dan dipikat lehnya.
Mereka beranggapan dosa seperti itu adalah hal wajar dan lumrah yang dilakukan oleh manusia jaman sekarang. Oleh sebab itu anak-anak Tuhan jaman sekarang mudah sekali terjebak oleh hal-hal yang seperti di atas.
Apa yang terjadi jika hubungan tidak disertai dengan komitmen yang benar?
Hubungan tanpa komitmen yang jelas menghasilkan pacaran yang tidak sehat, karena mereka tidak tahu kemana arah dari hubungan kasih yang mereka jalin. Sejak awal menjalin hubungan sudah dikuasai dosa, oleh sebab itu ketika hubungan itu berjalan bukan Tuhan yang berkuasa tapi keinginan daging mereka masing-masing. Anak-anak Tuhan mengerti betul kalau berciuman di bibir, leher dan sebagainya dapat menimbulkan hawa nafsu yang justru akan menjebak mereka. Sehingga tidak jarang anak-anak Tuhan bisa jatuh dalam dosa seks sebelum pernikahan. Dan tidak jarang mereka menjadikan seks sebagai suatu tindakan wajar yang dilakukan oleh pasangan kekasih. Ketika dosa itu sudah tumbuh dan berkembang dalam suatu hubungan, maka kita akan merasa jauh dari Allah. Hal ini dikarenakan terdapat dosa yang belum kita bereskan dan dosa tersebut akan terus mengintimidasi sehingga membuat kita makin merasa bersalah dan merasa tidak layak menyembah Tuhan. Untuk menghindari semua ini, kita harus berpegang teguh pada Firman Tuhan dan jangan pernah sekali-kali bertoleransi terhadap dosa.
Efesus 5:17, Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Sikap apa yang dibutuhkkan dalam pacaran?
Jadi, pacaran yang sehat sesuai Firman Tuhan itu seperti apa? Kalau kita mengerti bahwa kita adalah manusia yang berdosa sehinga mudah dikuasai oleh hawa nafsu, maka usahakan jangan berduaan di tempat sepi atau bahkan liburan berdua. Menghargai seks sebagai suatu anugerah yang harusnya dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah. Menjadikan pasangan sebagai sahabat baik yang saling mendukung satu sama lain. Mencintai kepribadiannya dan bukan fisik ataupun materi yang dimiliki. Beberapa syarat yang harus dimiliki baik pria ataupun wanita seperti Adam dan Hawa (Kejadian 2:23-25). Pria: memiliki visi, mampu menjadi pemimpin atau menjadi kepala keluarga yang baik, dan bertanggung jawab. Wanita: memiliki kecantikan batin, pendukung, lemah lembut, tenang dan tidak mudah khawatir. Secara keseluruhan, pasangan yang baik adalah pasangan yang memiliki kasih sejati di dalam hidupnya.
1 Korintus 13:4-5, Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Masing-masing dari kita harus mengaplikasikan sifat-sifat tersebut, sehingga kita mampu menjadi pasangan yang penuh kasih sesuai dengan apa yang baik di mata Tuhan.
Pasangan yang seperti apa yang dikehendaki Tuhan?
Selain itu yang terpenting pasangan yang dikehendaki Tuhan adalah yang sesuai dengan ayat 2 Korintus 6:14
2 Korintus 6:14, Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimana terang dapat bersatu dengan gelap?
Untuk pacaran beda iman sendiri sudah dibahas dalam artikel Pacaran Beda Iman Menurut Alkitab. Namun kebanyakan anak-anak Tuhan melanggar perintah ini, mereka beranggapan bahwa ketika mereka berpacaran dengan pasangan yang memiliki iman yang berbeda, mereka dapat membawa pasangan tersebut percaya kepada Yesus Kristus. Apakah semudah itu membuat orang percaya kepada Tuhan Yesus? Kita harus mengerti apa motivasi ketika dia menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya apakah dengan pengenalan yang benar atau hanya karena terpaksa? Sesungguhnya yang seperti ini mampu bertahan berapa lama? Pikirkan masa depan, tidak mungkin Tuhan menjodohkan kita dengan orang yang tidak berkenan dihadapanNya,. Jangan merencanakan hal-hal yang bodoh di hadapan Tuhan, tetapi turutilah kehendak Tuhan Yesus sesuai dengan apa yang difirmankanNya. Percaya saja, Dia lebih mengerti apa yang terbaik buat kita. Ketika sudah saatnya nanti, kita akan berterimakasih kepada Tuhan, karena Dia tidak akan pernah salah memasangkan.
Kalau kamu sudah tau ada yang ga beres tapi tidak bisa lepas dari hubungan pacaran kamu, pastikan kamu sudah membaca Bagaimana Jika Sudah Terlanjur Sayang? agar tidak terjerumus lebih dalam lagi dalam hubungan yang salah.
Pengkhotbah 3:11, Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
-Y.J-
Update:
Silakan buka penjelasan ini di youtube https://www.youtube.com/watch?v=hDLnyp6-43Q
Apakah tujuannya kita berpuasa?
1. Untuk merendahkan diri di hadapan Allah
2. Untuk menyatakan rasa kasih kita kepada Tuhan Yesus
3. Untuk mendisiplinkan tubuh kita dari keinginan duniawi, salah satu cara untuk menyangkal diri.
4. Untuk menambah rasa simpati kepada sesama, agar bisa merasakan penderitaan orang lain.
5. Untuk meminta jawaban Tuhan atas permasalahan kita.
6. Untuk mengusir jenis setan tertentu yang hanya bisa diusir dengan doa puasa.
Apakah dalam Agama Kristen ada yang namanya Puasa?
Agama Kristen Protestan tidak mewajibkan untuk berpuasa, sedangkan Kristen Katolik mewajibkan untuk berpuasa pada masa pra-paskah.
Bagaimana cara kita berpuasa?
Terserah pribadi masing-masing. Tentukan sendiri jangka waktunya: 8 jam, 1 hari, 1 hari 1 malam, 3 hari, 7 hari, 40 hari, dst. Tentukan jenis puasanya: hanya makan sayur, tidak makan, tidak makan dan tidak minum, atau puasa kebiasaan jelek seperti ; tidak merokok, tidak berjudi, dll.Perbanyak jam doa, pujian penyembahan dan baca Alkitab spy lebih efektif.
Apakah Tuhan Yesus mengajarkan agar kita berpuasa?
Ya, Yesus mengajarkan agar murid-muridNya untuk berpuasa. Tuhan Yesus berkata: “Dan apabila kamu berpuasa,…” (Mat 6:16). Kata apabila artinya adalah sebagai orang Kristen, pada suatu saat kita akan berpuasa. Hanya waktunya sebaiknya tidak diwajibkan oleh agama, karena niat berpuasa timbul dari masing-masing pribadi.
Apa yang Yesus ajarkan ketika kita berpuasa?
Sedapat mungkin agar tidak ada orang lain yang tahu jika kita berpuasa. Biar hanya Tuhan yang tahu dan memberi upah kepada kita. Oleh karena itu agama Kristen tidak mewajibkan waktu puasa.
Mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa ketika Ia bersama mereka?
Karena puasa adalah untuk menunjukkan kepada Allah, sedangkan Yesus adalah Imanuel (=Allah beserta kita).
Untuk apa berpuasa jika Allah sudah ada di tengah-tengah mereka?
Yesus telah menjelaskan dalam Mat 9:15. Yesus juga menerangkan lewat perumpamaan bahwa puasa dalam Perjanjian Lama berbeda dengan puasa dalam Perjanjian Baru. (Mat 9:16-17).
Apakah bedanya puasa dalam PL dan PB?
Puasa dalam PL yang dilakukan secara rutin oleh bangsa Israel adalah untuk menantikan kedatangan Mesias, Penyelamat bangsa Israel yang dijanjikan dalam kitab Taurat dan kitab para nabi. Sedangkan dalam PB, Mesias telah datang dan berkarya. Artinya Keselamatan sudah datang, dan kita berpuasa untuk menjaga keselamatan yang sudah kita miliki.
Apakah ada niat puasa selain jawaban diatas?
Ya, seperti Musa dan Elia, mereka berpuasa karena memang Tuhan memberikan kekuatan untuk bersekutu secara intim dengan Tuhan, sehingga mereka tidak merasa lapar dan haus, seperti keadaan di sorga. Lainnya untuk situasi yang mendesak, untuk meminta belas kasihan dati Tuhan, untuk meminta agar Tuhan bertindak dalam masalah kehidupan kita, untuk meminta kekuatan Allah dalam pelayanan.
Apa saja puasa yang tercatat dalam PL?
1. Puasa Musa, 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Kel 24:16 dan Kel 34:28)
2. Puasa Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah (2 Sam 12:16)
3. Puasa Elia, 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raj 19:8)
4. Puasa Ester, 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16)
5. Puasa Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13)
6. Puasa Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari (Dan 10:2)
7. Puasa Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17)
8. Puasa Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)
Apa saja puasa yang tercatat dalam PB?
1. Puasa Yesus, 40 hari 40 malam tidak makan (Mat 4:2)
2. Puasa Yohanes pembabtis, tidak makan dan tidak minum (Mat 11:18)
3. Puasa Paulus, 3 hari 3 malam tidak makan, tidak minum dan tidak melihat (Kis 9:9)
4. Puasa Jemaat mula-mula, untuk menguatkan Paulus dan Barnabas dalam pelayanan (Kis 13:2-3)
Selamat berpuasa! Tuhan Yesus memberkati.
Cek Youtube Kita
Like our Fan Page
Follow Us on Twitter
Mengenai Saya
Popular Posts
-
Pada dasarnya pacaran merupakan proses pengenalan antara pria dan wanita yang berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju keh...
Arsip Blog
-
▼
2012
(10)
-
▼
Desember
(10)
- First Kiss
- Persepuluhan untuk Tuhan
- Sejarah Konflik Timur Tengah 3
- Sejarah Konflik Timur Tengah 2
- Sejarah Konflik Timur Tengah 1
- Arti Natal yang Sesungguhnya
- Pacaran Beda Iman (Pacaran Beda Agama) Menurut Alk...
- Mengapa Harus Pacaran yang Kudus?
- Pacaran Sesuai dengan Firman Tuhan
- Puasa dalam Agama Kristen
-
▼
Desember
(10)